Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , , » Dua Petani di Desa Pangyangan Tewas Tersambar Petir Saat Tanam Semangka

Dua Petani di Desa Pangyangan Tewas Tersambar Petir Saat Tanam Semangka

Written By Dre@ming Post on Minggu, 29 November 2015 | 2:57:00 PM

Dua korban meninggal akibat tersambar petir, I Ketut Budiastra, 52, dan Ni Made Sutiari, 50, sempat dibawa ke Puskesmas Pekutatan untuk pemeriksaan, Sabtu (28/11). Saksi mata I Wayan Sudimara (kanan), di areal persawahan di Banjar Cepaka, Desa PangyaPetir menyambar tepat di gubuk tempat dua petani, I Ketut Budiastra dan Ni Made Sutiari, berteduh. Keduanya tewas di TKP, di sawah di Banjar Cepaka, Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana
NEGARA - Sungguh malang nasib I Ketut Budiastra, 52, dan Ni Made Sutiari, 50. Dua petani yang bukan suami istri, sama-sama dari Banjar Rukun, Desa Gumbrih, Kecamatan Pekuatatan, Kabupaten Jembrana, ini diketahui bersamaan tewas karena tersambar petir, saat keduanya menanam semangka di sawah milik korban Budiastra, di Banjar Cepaka, Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Sabtu (28/11) sore.

Berdasar informasi, kedua korban diketahui mulai turun ke sawah mereka pada Sabtu siang kemarin. Waktu memulai turun ke sawah tersebut, hujan yang sempat turun namun tidak terlalu deras, sudah mulai reda. Tetapi belum juga selesai menanam seluruh bibit semangka, hujan kembali turun dan semakin deras.

Mengetahui hujan bercampur suara gemuruh petir itu, kedua korban memutuskan berteduh menuju gubuk yang berada di tengah-tengah lahan sawah. Sayangnya, meski sudah berusaha mencari perlindungan, petir tepat menyambar gubuk tempat mereka berteduh.

Kejadian kedua korban yang tersambar petir ini, dilihat langsung petani lainnya, I Wayan Sudimara, 46. Ketika hujan mulai reda, Wayan Sudimara bergegas mendatangi kedua korban, serta meminta bantuan warga. Namun saat didatangi, kedua korban dipastikan sudah meninggal dunia.

Jenazah mereka pun langsung dilarikan menuju Puskesmas Pekutatan, sebelum dibawa kembali ke rumah duka. Polisi yang sempat turun untuk olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah kejadian, memutuskan tidak melakukan proses lebih lanjut, karena telah mendapat kepastian meninggalnya kedua korban akibat tersambar petir, sesuai dengan hasil pemeriksaan pihak Puskemas Pekutatan.

Kanit Reskrim Polsek Pekutatan Iptu I Nyoman Dania, Sabtu petang kemarin, membenarkan kejadian tersebut. Berdasar keterangan salah satu saksi mata, kedua korban tersambar petir sekitar pukul 15.00 Wita. Ketika itu, saksi melihat jelas keadaan petir yang menyambar gubuk kecil tempat kedua korban berteduh. Dari pengecekan ke lokasi, beberapa bagian gubuk juga terlihat hangus.

“Dari pemeriksaan sudah dipastikan sesuai dengan keterangan saksi. Kedua korban bukan suami istri, tapi memang dari satu banjar, dan sama-sama bertujuan menanam semangka,” ujarnya.












sumber : NusaBali
Share this article :

DKS

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen