GD (5), gadis TK yang menjadi korban pecehan seksual di wilayah Kuta kembali menyambangi RSUP Sanglah pada Sabtu pagi (1/8/2015). Gbr Ist |
Saat itu ia datang bersama orang tuannya dan juga didampingi oleh anggota dari petugas Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).
"Kedatangannnya kali ini ke RSUP Sanglah karena korban memerlukan penanganan medis dan pelayanan psikologis," ujar Kepala Tim Terpadu Pencatatan dan Pelaporan Korban Tindak Kekerasan Perempuan dan Anak (T2P2KTK-PA) RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, Sabtu (1/8/2015).
Pihaknya menampik jika kedatangan korban kali ini untuk melakukan visum ulang terkait dengan kasus yang menima gadis tersebut.
"Hasil visum sudah berada di tangan pihak kepolisian. Sedangkan, jika ditanya korban memerlukan penanganan medis seperti apa dan bagaimana, kami tidak dapat informasikan karena ini akan menjadi bukti hukum dan tergolong kasus tertutup," ungkap dr Alit.
Namun, dr Alit tidak menampik jika saat ini korban tengah membutuhkan pendampingan psikologis.
"Iya saat ini korban memang membutuhkan pendampingan psikologis. Kita di RS sesuai dengan UU perlindungan anak wajib untuk memenuhi kebutuhan tersebut," tambah dr Alit.
Ungasan.com___________________
sumber : tribun