Angeline, gadis yang hilang saat main di depan rumahnya. |
DENPASAR - Margareit CH Megawe, ibu angkat Ag (8) mengaku sudah bertemu dengan seorang saksi yang sempat melihat anaknya di sebuah warung lalapan di Kerobokan, Badung, Bali, Jumat (22/5/2015).
Kata dia, informasi tersebut didapatnya langsung dari saksi tersebut.
"Saat saya ketemu dia mengatakan, melihat ciri-ciri yang mirip dengan anak saya bersama seorang perempuan dan laki-laki yang tubuhnya lebih besar dari Angeline," ujarnya saat ditemui di rumahnya Jalan Sedap Malam No 26, Kesiman, Denpasar, Bali.
Mengetahui informasi tersebut, ia segera menemui saksi yang melihat anak angkatnya itu.
Dari pengakuan saksi tersebut, anaknya terlihat sedikit pucat.
Ag juga sering menyebut namanya.
"Saya sangat ingin bertemu dengan Ag. Dia katanya memanggil-manggil nama saya," jelasnya.
Ia menambahkan, saksi yang berinisal Yn itu juga mengatakan, perempuan tersebut sempat mengancam anak yang berinisial Ag tersebut.
Kata Margareit, saksi itu mengatakan, anaknya sempat diancam agar anak tersebut tidak meninggalkan tempat duduknya.
"Katanya begitu, namun dia berbicara baru sebatas itu," kata perempuan tersebut.
Selain menemui saksi tersebut, ia juga mengaku sering dihubungi oleh penelepon dengan nomor tak dikenal.
Para penelepon tersebut menghubunginya dan mengaku menemukan anak angkatnya, Ag.
"Sering, hampir setiap hari ada saja orang yang menelpon saya," akunya.
Pernah ada sambungan telepon, si penelepon mengatakan menemukan anak angkatnya dan meminta tebusan Rp 150 juta.
Saat itu pula, ia menjawab kalau memang benar sebutkan identitas dan alamatnya.
"Kalau memang benar, saya akan bayar berapapun biayanya," ujarnya.
Namun, kata dia, dari beberapa orang yang menghubunginya tak pernah serius memberitahukan keberadaan anak angkatnya yang hilang sejak Sabtu (16/5/2015) lalu itu.
Karena itu, ia pun kemudian melaporkan sejumlah telepon liar tersebut ke kepolisian.
"Tetapi saat dilacak, keberadaan orangnya tak ditemukan," imbuhnya.
Ia juga mengaku sudah melakukan berbagai cara untuk menemukan anak yang sudah ia adopsi sejak umur tiga bulan ini.
"Ke paranormal sudah. Tetapi belum ada petunjuk yang jelas. Baru sekadar tahu bahwa anak saya masih hidup dibawa oleh dua orang laki-laki dan seorang perempuan," katanya lagi.
Sementara itu, Kapolsek Denpasar Timur Kompol I Gede Redastra mengatakan hal yang sama.
Dari hasil penelusuran secara niskala, diketahui bahwa Ag masih hidup dan dibawa orang.
"Kemarin kan kita lakukan secara spiritual. Hasilnya, ya masih hidup dan diduga dibawa oleh seseorang," kata Redastra.
Tak hanya itu, selain cara tersebut, pihaknya juga sudah melakukan pencarian ke sejumlah tempat dan memeriksa saksi.
"Tetapi sejauh ini masih belum bisa ditemukan," katanya lagi.
sumber : tribun