Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , , » Membentak Pengendara?, Dirlantas: Anggota Kami Tidak Mengepalkan Tangan

Membentak Pengendara?, Dirlantas: Anggota Kami Tidak Mengepalkan Tangan

Written By Dre@ming Post on Senin, 20 April 2015 | 7:56:00 AM

"Saat itu, rombongan kami pulang dari Buleleng melewati daerah Baturiti. Pas di Pancasari, ada iring-iringan kendaraan rombongan Kapolda melintas. Salah-satu dari iring-iringan, yakni kendaraan yang bertuliskan Provos, ada oknum polisi yang mengepalkan tangannya ke arah luar dan terdengar membentak seperti hendak memukul mobil kami,” jelas Putu Leong, Sabtu (18/4/2015) sore. Gbr Ist
Iring-iringan Kapolda Sampai Mengepalkan Tangan dan Membentak Pengendara?

DENPASAR - Anggota Komisi III DPR RI, I Putu Sudiartana, dan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali I Wayan Adnyana mengaku kesal dan menyayangkan ulah dari oknum anggota kepolisian dalam iring-iringan rombongan Kapolda Bali, Irjen Ronny F. Sompie, yang melintas di Pancasari (Buleleng), Bali, Sabtu (18/4/2015) lalu.

Saat itu, Putu Leong (panggilan akrab I Putu Sudiartana) dan Adnyana sedang dalam perjalanan pulang setelah melakukan kunjungan penjaringan aspirasi di Buleleng.

"Saat itu, rombongan kami pulang dari Buleleng melewati daerah Baturiti. Pas di Pancasari, ada iring-iringan kendaraan rombongan Kapolda melintas. Salah-satu dari iring-iringan, yakni kendaraan yang bertuliskan Provos, ada oknum polisi yang mengepalkan tangannya ke arah luar dan terdengar membentak seperti hendak memukul mobil kami,” jelas Putu Leong, Sabtu (18/4/2015) sore.

Putu Leong mengaku kesal dengan sikap tidak simpatik yang ditunjukkan oleh oknum petugas kepolisian itu.

Ia tak bermaksud meminta perhatian sebagai anggota DPR RI, tetapi hanya ingin mengingatkan bahwa sikap tak simpatik tersebut tidak mencerminkan fungsi polisi sebagai pengayom masyarakat.

"Masak sampai mengepalkan tangan dan membentak-bentak. Tidak hanya kami, pengendara lain juga dibentak," ungkap anggota Komisi III DPR (bidang hukum) dari Fraksi Demokrat ini.

Hal senada juga diungkapkan I Wayan Adnyana. Ia mengatakan, saat itu ada dua mobil dalam rombongannya, yang juga diikuti Putu Leong.

Ketika di kawasan Pancasari, rombongannya bertemu dengan iring-iringan kendaraan rombongan Kapolda.

"Saat ada bunyi nguing-nguing, kami lantas minggir. Mempersilakan lewatlah, kami tahulah yang seperti itu. Setelah itu, kami melaju lagi," jelas Adnyana.

Nah, saat melaju lagi itulah, Adnyana melihat ada rombongan kendaraan dalam iring-iringan Kapolda yang tertinggal.

Kendaraan itu berjalan dengan kencang.

Menurut Adnyana, rombongan kendaraan yang tertinggal itu menunjukkan sikap tidak simpatik kepada kendaraan rombongan Adnyana dan kendaraan-kendaraan lain.

"Yang saya ingat, rombongan yang tertinggal itu terdiri dari satu mobil bertuliskan Provos, terus mobil Xenia dan Avanza putih. Kami kecewa sekali mengapa aparat kepolisian bisa bersikap seperti itu," tegasnya.

Dirlantas Polda Bali: Anggota Kami Tidak Mengepalkan Tangan

DENPASAR - Sementara itu, ketika dikonfirmasi tentang kejadian yang disebut anggota legislatif tersebut, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Bali, Kombes Pol I Wayan Sunartha membantah bahwa rombongan pengawal Kapolda sempat mengepalkan tangan dan membentak-bentak.

"Ini salah paham saja. Anggota kami tidak mengepalkan tangan. Karena rombongan Kapolda perlu prioritas untuk melintas, maka kita minta pengguna jalan yang lain untuk menepikan kendaraannya. Anggota pun memberi aba-aba agar kendaraan lain menepi,” jelas Sunartha ketika dihubungi via telepon, Sabtu (18/4/2015).

Sunartha mengatakan, jika yang berulah tak simpatik terhadap para wakil rakyat itu adalah rombongan pengawal di bagian belakang iring-iringan Kapolda, maka itu jelas bukan dari kendaraan Patwal (Patroli Pengawal).

"Anggota Patwal itu di posisi depan. Mobil kelima itu kemungkinan dari Propam (Profesi dan Pengamanan)," jelas Sunartha.

Ia berjanji akan menyampaikan kepada Kepala Bidang (Kabid) Propam Polda Bali, Kombes Yacobus Sukirno agar memperingatkan anggotanya yang dinilai bertindak arogan.

Bagaimanapun, atas nama Polda Bali, Sunartha meminta maaf kepada anggota DPR RI dan DPRD Bali serta pengguna kendaraan lainnya apabila saat itu tindakan anggotanya dianggap menyinggung perasaan.

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Heri Wiyanto, juga meminta maaf jika pengawalan rombongan Kapolda yang dilakukan anggota kepolisian, dikeluhkan dan membuat tidak nyaman masyarakat.

"Kalau memang dinilai menggangu, kami meminta maaf,” ujar Heri Wiyanto.

Heri menjelaskan, saat itu kebetulan ada pertemuan Kapolda dengan forum masyarakat.

Rombongan Kapolda harus tiba di tempat tepat waktu, sehingga iring-iringan kendaraannya perlu prioritas untuk melintas.

“Ini bukan demi kepentingan pribadi Bapak Kapolda. Sebetulnya, tidak hanya ketika rombongan pejabat melintas, saat ambulans lewat pun kan juga perlu mendapat prioritas,” jelas Heri ketika dihubungi, Sabtu (18/4/2015) sore.

Heri menjelaskan, dalam iring-iringan rombongan Kapolda, tiga mobil terakhir adalah dua mobil perwira penghubung dan protokol, serta satu mobil Provos.

“Sekali lagi, kami meminta maaf kalau ada yang terganggu oleh iring-iringan rombongan Kapolda,” ucap Heri.









sumber : tribun
Share this article :

DKS

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen