Prosesi Omed omedan |
DENPASAR - Sekaa Teruna Satya Dharma Kerti Banjar Kaja Kelurahan Sesetan kembali menggelar Omed-omedan sehari setelah Hari Raya Nyepi, pada Minggu (22/3/2015) mendatang.
Omed-Omedan merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap tahun setelah Hari Raya Nyepi, yakni pada hari ngembak geni untuk menyambut tahun baru saka.
Ketua ST Satya Dharma Kerti Banjar Kaja Kelurahan Sesetan, Arya Wirianata memaparkan, pelaksanaan Omed-omedan melibatkan sekaa teruna teruni atau pemuda-pemudi yang berumur 17 hingga 30 tahun dan belum menikah.
Prosesi omed-omedan dimulai dengan persembahyangan bersama untuk memohon keselamatan. Usai sembahyang, peserta dibagi dalam dua kelompok, laki-laki dan perempuan.
Kedua kelompok tersebut mengambil posisi saling berhadapan di jalan utama desa. Dua kelompok setelah seorang sesepuh memberikan aba-aba, kedua kelompok saling berhadapan. Peserta upacara ini terdiri dari 40 pria dan 60 wanita. Sisa peserta akan dicadangkan untuk tahap berikutnya.
"Cara omed-omedan ini adalah tarik-menarik menggunakan tangan kosong antara pria dan wanita dan disirami air," ungkapnya, Jumat (13/3/2015) di Denpasar, Bali.
Untuk lebih meriahkan acara Omed-omedan pihaknya mengaku akan menggelar berbagai parade kesenian Bali yang melibatkan 10 sekaa Teruna yang ada di Keluarhan Sesetan. Selain itu dalam acara itu juga akan diselenggarakan musik bumbang yang juga merupakan ciri khas Kelurahan Sesetan.
“Tradisi Omed-omedan akan kita terus lestarikan dan generasi muda semakin berkreasi lagi,” harapnya.
Ia juga menambahkan, agar prosesi Omed-omedan bisa didokumentasikan dengan baik, pihaknya telah menyediakan tempat yang strategis bagi media, sehingga bisa mengambil gambar dengan baik.
sumber : tribun