DENPASAR - Angin puting beliung disertai hujan yang menerjang hampir seluruh wilayah di Bali, Sabtu (21/2), mengakibatkan kerusakan dan kerugian material yang tidak kecil. Mulai dari pohon tumbang, rumah rusak tertimpaa pohon, pelinggih roboh, hingga menimbulkan korban jiwa. Termasuk dalam sekejap telah memporakporandakan aset PLN yang tersebar di seluruh Bali.
“Lebih dari 25 tiang beton roboh, bahkan ada yang patah akibat tertimpa pohon yang tumbang tersebar hampir merata di seluruh Bali. Selain itu 2 buah trafo PLN rata dengan tanah, salah satunya terjadi di Desa Talibeng, Karangasem. Trafo berkapasitas 100 kVA yang terletak di pinggir kuburan Desa Adat Talibeng tertimpa pohon rambutan, membuat gardu dan tiangnya ambruk rata dengan tanah,” ungkap Humas PLN Distribusi Bali Wayan Redika saat dikonfirmasi, Selasa (24/2).
Selain merobohkan puluhan tiang beton, dampak ikutan dari bencana angin kencang juga mematahkan tiang penyangga di sebelah tiang beton. “Hal yang sama juga terjadi di wilayah Pejeng, Gianyar, di mana sebuah trafo jatuh tertimpa pohon tumbang, mengakibatkan saluran listriknya terputus,” ujarnya. Dikatakan Redika, munculnya angin kencang secara tiba-tiba mengakibatkan gangguan besar bagi pelayanan ketenagalistrikan di Bali. “Hampir seluruh Rayon PLN di Bali mendapat pekerjaan baru. Kami akan berusaha memulihkan gangguan secepat mungkin,” jelas Redika.
Menurutnya bukan hanya pohon yang membuat properti PLN terganggu, ada juga reklame dan model tegakan lain yang kemudian menimpa jaringan PLN, dan tersebar di seluruh Bali. “Paling parah terjadi di Bali Timur, 15 tiang ambruk, tiang pendukungnya ikutan miring dan harus dibenahi, sehingga teman-teman di lapangan bekerja ekstra,” lanjut Redika.
PLN menyadari kejadian serupa memang dialami hampir setiap tahun. Pihaknya sudah melakukan antisipasi mengamankan jaringan dengan memangkas pohon yang dekat dengan jaringan secara reguler. “Namun toh kalau terjadi angin kencang, pohon dan materi yang lain yang jauh dari jaringan pun ikut diterbangkan, kemudian menimpa jaringan dan menyebabkan padam. Karena itu, terputusnya pasokan (listrik) ke masyarakat membuat PLN harus siaga dalam menangani persoalan ini,” ujarnya.
propinsibali.com_____
sumber : nusabali