| Pengendara sepeda motor melintasi bangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES) untuk antisipasi tsunami di Serangan, Denpasar, Bali, Rabu (11/2/2015). |
DENPASAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali membangun empat tempat evakuasi sementara (TES) di Bali. Satu di antaranya di Serangan, Denpasar. Pembangunan TES itu untuk mengantisipasi terjadinya potensi bahaya tsunami di Provinsi Bali.
“Pembangunan di Serangan sudah mencapai 80 persen sekarang ini. Luas tanahnya 6 are dengan memanfaatkan tanah desa. Itu dibangun untuk evakuasi warga Serangan ketika tsunami mengancam, penyelamatan melalui evakuasi vertikal,” kata Kepala Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Bali, I Gde Made Jaya Serataberana, di kantor BPBD Provinsi Jalan DI Panjaitan, Rabu (11/2/2015).
Jaya mengatakan, keistimewaan gedung TES tersebut adalah tahan gempa dan ancaman dari tsunami yang mencapai 12 meter. Dengan tinggi bangunan mencapai 15 meter, sesuai dengan peraturan gubernur (Pergub) juga disesuaikan dengan kajian tsunami yang mungkin terjadi mencapai ketinggian 12 meter.
“Itu kenapa 12 meter, karena berdasarkan kajian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kemungkinan tsunami yang terjadi mencapai 12 meter karena sudah terhambat oleh Pulau Nusa Penida, perbukitan Uluwatu dan juga kawasan Mangrove,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, tahun 2015 ini BPBD pusat juga akan menambah bangunan TES di tiga lokasi di Jembrana, tepatnya di Pengambengan, di Denpasar Sanur dan di Karangasem Manggis.
“Di prioritaskan di wilayah Bali selatan karena merupakan zona wilayah merah yang rawan potensi tsunami, Sanur sendiri itukan pernah dijadikan sebagai simulasi kebencanaan nasional dulu,” tegasnya.
Ia menambahkan untuk pembiayaan pembangunan Gedung TES ia tidak dapat menjelaskan secara rinci dana yang dihabiskannya.
“Itu langsung dari BPBD Pusat dan Kementerian Pekerjaan Umum. Kami tidak tahu,” katanya.
propinsibali.com_____
sumber : tribun
