Gubernur Bali (tengah) berbicara dalam acara rapat Rencana Kerja Pembangunan Daerah, di Wiswa Sabha, kantor Gubernur, Renon, Denpasar, Rabu (28/1/2015). |
DENPASAR - Tingginya aksi bunuh di Provinsi Bali mendapatkan sorotan khusus dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Rabu (28/1/2015).
Hal itu disampaikannya di sela-sela acara Rapat Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Bali Tahun 2016 di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur.
“Saya kira ini perlu kita kaji dahulu, kenapa gampang sekali lho itu bunuh diri? Apakah ini ada kaitannya dengan tradisi puputan? Bisa jadi kan? Jadi fatalistis, kalau dalam aliran filosofi aliran fatalistis. Dikit-dikit mati, pikirannya itu lho,” ujar Pastika.
Menurut Pastika, tingginya angka bunuh diri di Provinsi Bali dinilainya sangat kurang baik, dengan rata-rata kejadian satu orang per tiga hari mati bunuh diri.
“Ya itu tadi fatalistis, kalau dipikir mereka juga bukan orang susah-susah benar. Masih naik mobil,” katanya.
Menurut Gubernur, pihaknya akan membangun kerjasama dengan pihak perguruan tinggi, dan ini tentu dengan kajian lengkap.
propinsibali.com_____
sumber : tribun