Denpasar - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, menemukan penyebab kematian pada korban pembunuhan di Desa Jungutan, Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat (6/6) dini hari.
"Korban bernama I Nengah Suweca (49) mengalami lima luka akibat benda tajam di bagian pelipis kanan dan adanya patah tulang yang menjadi penyebab kematian korban," kata Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi, di Denpasar, Sabtu.
Menurutnya dari kelima luka tusukan benda tajam dan patah tulang tersebut menimbulkan pembengkakan pada otak sehingga menyebabkan korban meninggal dunia.
"Luka tersebut sampai mengenai bagian pembuluh darah dan bagian tulang dalam," ujarnya.
Korban kesehariannya bekerja sebagai petani di Desa Jungutan, Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali dan memiliki enam orang anak.
Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pada Kamis (5/6) malam saat korban sedang tertidur pulas dengan putra keenamnya, I Wayan Sumardika (8).
Korban diduga dibunuh di tempat tidur karena saat ditemukan tubuh jenazah terdapat bercak darah dan luka-luka akibat ditusuk.
Jenazah Korban pertamakali istrinya, Ni Wayan Serini (45) saat hendak mengantar anaknya pergi ke sekolah dan korban ditinggal pergi karena dikira masih tidur lelap.
Namun, pada hari itu saat dibangunkan oleh istrinya, ternyata korban sudah meninggal dunia dengan mengenakan cadar dan hanya tampak hidungnya saja.
"Jenazah korban sudah dibawa pulang ke kampung halamannya," ujar dudut.
sumber : Antara Bali