PDIP kehilangan 5 kursi khusus untuk DPRD Tabanan hasil Pileg 2014. Kali ini, PDIP harus puas mendominasi dengan raihan 22 kursi dari total 40 kursi DPRD Tabanan 2014-2019. Ini turun dibanding hasil Pileg 2009 lalu, di mana PDIP mendominasi 27 kursi DPRD Tabanan 2009-2014.
Sedangkan untuk kursi DPRD Bali Dapil Tabanan, PDIP kehilangan 2 kursi dalam Pileg 2014 ini. Kali ini, PDIP hanya mampu menyambar 3 kursi DPRD Bali dari Dapil Tabanan hasil Pileg 2014. padahal sebelumnya, PDIP mendominasi 5 kursi DPRD Bali Dapil Tabanan dalam Pileg 2009 lalu.
Tiga (3) kursi DPRD Bali Dapil Tabanan yang direbut PDIP hasil Pileg 2014 masing-masing dimenangkan Nyoman Adi Wiryatama (caleg new comer), I Gede Suamba (caleg incumbent), dan Ketut Purnaya (caleg new comer). Berdasarkan hasil rekapitulasi dip leno KPU, Minggu (20/4), Adi Wiryatama yang notabene mantan Bupati Tabanan dua kali periode, jawara se-Bali dengan torehan 51.574 suara. Sementara Ketut Purnaya dan Gede Suamba masing-masing kebagian 31.954 suara dan 27.446 suara.
Tiga (3 kursi) lainnya untuk DPRD Bali Dapil Tabanan hasil Pileg 2014 disabet caleg dari parpol berbeda. Mereka masing I Nyoman Wirya (caleg incumbent Golkar/dengan 17.663 suara), Wayan Adnyana (caleg incumbent Demokrat/17.444 suara), dan Ketut Nugrahita Pendit (caleg new comer Gerindra/8.154 suara). Ketua DPC PDIP Tabanan, Ketut Boping Suryadi, mengakui hegemoni partainya sedikit melemah di daerah basis utama Banteng. Hal itu sudah diprediksinya sejak awal. “Itu sudah pernah saya sampaikan, target realistis kami PDIP kisaran 22-23 kursi di DPRD Tabanan. Target 22 kursi itu berhasil kita amankan,” sebut Boping Suryadi seusai pleno KPU Tabanan di Gedung Kesenian I Ketut Marya, Minggu kemarin.
Selaku Ketua DPC PDIP Tabanan, Boping Suryadi menyebut konflik internal partainya yang tak berkesudahan pasca Pikada 2010 lalu sangat andil penurunan suara Banteng. Pasca Pilkada Tabanan 2010, banyak kader elite PDIP yang dipecat dan keluar kandang. Contohnya, Nugrahita Pendit yang kini justru lolos ke kursi DPRD Bali dengan kendaraan Gerindra.
“Banyak kader PDIP yang dipecat serta keluar lalu nyaleg. Mereka berhasil. Itu artinya PDIP memang membelah dirinya. Sekali lagi, ini warisan konflik Pilkada Tabanan 2010,” tandas politisi-seniman yang masih menjabat Ketua DPRD Tabanan 2009-2014 ini.
Kendati jumlah raihan kursi DPRD Bali Dapil Tabanan dan kursi DPRD Tabanan hasil Pileg 2014 menurun, kata Boping Suryadi, pihaknya bersyukur karena Adi Wiryatama lolos ke Dewan Provinsi dengan predikat suara terbesar se-Bali. Itu artinya, Adi Wiryatama hampitr dipastikan akan terpilih jadi Ketyua DPRD Bali 2014-2019, karena selaku Sekretaris DPD PDIP Bali, yang bersangkutan menduduki jabatan struktural tertinggi di partainya---lantaran Ketua DPD PDIP Bali AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat maju ke DPD RI.
Dikonfirmasi secara terpisah, Minggu kemarin, Adi Wiryatama mengaku siap duduki kursi Ketua DPRD Bali jika ditugaskan induk partai. “Asal ditugaskan partai, saya siap, dan harus siap,” sebut Adi Wiryatama.
Terkait berkurangnya raihan kursi di DPRD Bali, Adi Wiryatama mengaku sudah memprediksi dari awal ketika jatah kursi Dapil Tabanan berkurang dari 7 kursi menjadi 6 kursi. Selain itu, persaingan perebutan kursi DPRD Bali di Dapil Tabanan juga sangat ketat.
“Sistem pemilihan bagi saya juga berpengaruh terhadap berkurangnya kursi untuk PDIP di Tabanan. Basis massa kita ada di pedesaan, sementara proses memilih sangat sulit. Ada nama, namun tak ada foto, sehingga menyebabkan salah nyoblos,” dalih ayah dari Bupati Tabanan Putu Eka Wiryastuti ini.
Kecuali itu, lanjut Adi Wiryatama, PDIP saat ini juga dikalahkan sistem. “Karena sistem, kader kita yang meraih 22.000 suara harus dikalahkan caleg partai lain yang hanya kantongi 8.000 suara. Kalau kontes murni, kita sikat habis kursi di Tabanan. Istilahnya sekarang akibat sistem, PDIP menang suara namun kalah kursi. Partai besar di Indonesia dikalahkan sistem,” katanya.
Sekadar mengingatkan, PDIP Tabanan berhasil meloloskan lima kader sebagai anggota DPRD Bali hasil coblosan tahun 2009. Di antaranya I Wayan Sukaja, Made Sudana, Gusti Made Suryantha Putra, Gede Suamba dan Nyoman Putra Astawa. Namun Sukaja dan Sudana akhirnya di-PAW oleh Nyoman Adnyana dan Made Supartha. Namun hasil coblosan Pileg 9 April 2014 hanya mampu dudukkan tiga kader yakni N Adi Wiryatama, Ketut Purnaya dan Gede Suamba. Sementara suara PDIP di DPRD Tabanan dicuri partai Gerindra. Partai besutan Prabowo Subianto itu berhasil merebut 4 kursi. Satu kursi PDIP lagi, berhasil dicuri kader NasDem. Partai besutan Surya Paloh itu berhasil meraih 2 kursi. Selain curi satu kursi dari PDIP juga curi 1 kursi dari Demokrat.
Sementara itu, PDIP berhasil menaikkan pamornya di Kota Denpasar. Berdasar pleno KPU, Minggu kemarin, PDIP berhasil tambah satu kursi DPRD Bali dari Dapil Denpasar hasil Pileg 2014. Ada 4 kursi DPRD Bali yang direbut PDIP dari Dapil Denpasar, masing-masing melalui I Gusti Kompyang Raka (new comer/bukukan 19.829 suara), Wayan Kariartha (new comer/13.868 suara), Gusti Putu Budiartha (incumbent/13.351), dan AA Adhi Ardhana (10.840 suara).
Suara sah di Denpasar tercatat 278.140 suara, sehingga menghasilkan angka BPP ---jatah 8 kursi---untuk kursi DPRD Bali mencapai 34.768 suara. Untuk perhitungan kursi tingkat pertama, PDIP dan Golkar memperoleh kursi secara penuh. PDIP berjaya dengan 119.670 suara, sehingga sabet 3 kursi pertama.
Sedangkan Golkar yang raih 58.615 suara sukses mewujudkan 1 kursi penuh dengan menempatkan caleg incumbent I Ketut Suwandhi (peraih 21.556 suara). Pada penghitungan tahap kedua, Demokrat dengan 32.011 suara meraih 1 kursi dengan menempatkan caleg incumbent Utami Dwi Suryadi (4.423 suara) suara ke DPRD Bali.
Golkar juga masih memiliki sisa suara 23.847 yang ditarungkan pada tingkat kedua dan berhasil direbut Ida Bagus Gede Udiyana (incumbent/12.476 suara). Sehingga, Golkar meraih 2 kursi untuk DPRD Bali. Sedangkan Gerindra berhasil mengamankan 1 kursi DPRD Bali Dapil Denpasar dengan suara partai dan caleg sebesar 26.441 suara. Gerindra meluncurkan Komang Suwastika (yang raih 6.672 suara). Sedangkan sisa 1 kursi lagi dipastikan bakal direbut PDIP. Buat sementara PDIP tinggal menyisakan 1 caleg dengan raihan suara 10.840 suara yakni AA Adhi Ardhana (asal Puri Gerenceng).
Rencananya, hasil rekap KPU Kabupaten/Kota se-Bali untuk caleg yang lolos ke kursi DPRD Provinsi akan ditetapkan KPU Bali pada 23 April 2014. Ketua KPU Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandhi, menyebutkan penetapan calon berdasarkan hasil pleno Kabupaten/Kota untuk DPRD Bali adalah kewenangan KPU Bali. Sedangkan untuk kursi DPR RI dan DPD RI ditetapkan KPU Pusat.
sumber : NusaBali