MANGUPURA - Gonjang-ganjing pergantian antar waktu (PAW) Wakil Bupati Badung menyusul terpilihnya Ketut Sudikerta sebagai Wakil Gubernur Bali melalui Pilgub 2013, mendekati final. Kursi PAW Wabup Badung sudah dipastikan jatuh ke kader Golkar dan kini tinggal menjadi tarung head to head antara I Made Sudiana vs I Nyoman Sukirta.
Kepastian jatuhnya jatah PAW Wabup ke kader Golkar ini terungkap melalui rapat pamungkas Koalisi Rakyat Badung Bersatu (KRBB) pengusung paket AA Gde Agung-Ketut Sudikerta di Pilkada Badung 2010, yang digelar Jumat (31/10). Dalam rapat KRBB---koalisi 16 parpol non PDIP---yang berlangsung panas kemarin, disepakati hanya dua nama yang meluncur ke DPRD Badung buat dipilih sebagai PAW Sudikerta. Kedua kader Beringin yang meluncur tersebut adalah Made Sudiana (kini anggota Fraksi Golkar DPRD Badung) dan Nyoman Sukirta (Wakil Bendahara DPD I Golkar Bali). Sedangkan dua nama klainnya dari parpol berbeda yang sebelumnya sempat disepakati untuk diajukan, malah gugur yakni I Ketut Subagia (Ketua Fraksi Demokrat DPRD Badung) dan I Made Sudarta (politisi Hanura yang kini caleg DPRD Badung asal Dapil Mengwi untuk Pileg 2014).
Proses peluncuran nama Made Sudiana dan Nyoman Sukirta dalam rapat pamungkas KRBB, Kamis kemarin, berlangsung alot dan cenderung panas. Bahkan, rapat KRBB ditingkai aksi walk out (WO) I Made Retha (perwakilan dari Demokrat) dan Ngakan Sukarma (perwakilan dari Hanura). Keduanya pilih WO karena merasa rapat pamungkas KRBB kemarin ditunggangi banyak kepentingan. Baik Demokrat maupun Hanura sebenarnya sama-sama menginginkan keputusan rapat KRBB pada Minggu (27/10) lalu yang sebagai langkah final, yakni setor 4 nama kandidat calon PAW Wabup ke Bupati Badung AA Gde Agung. Bupati Gde Agung kemudian memilih dua dari 4 nama (Made Sudiana, Nyoman Sukirta, Ketut Subagia, Made Sudarta) untuk disetor ke DPRD Badung. Namun, keinginan mereka tidak dipenuhi. Setelah perwakilan Demokrat dan Hanura aksi WO, KRBB kemarin tetap melanjutkan rapat.
Hasilnya, secara aklamasi menyetujui dua nama disetor untuk diproses di DPRD Badung sebagai PAW Wabup, yakni Sudiana dan Sukirta. Sebelum diproses di DPRD Badung, kedua nama ini lebih dulu kan diserahkan KRBB kepada tim verifikasi bentukan Bupati Badung. Ketua KRBB yang notabene Ketua DPD II Golkar Badung, I Ketut Suiasa, menyatakan pemangkasan dua dari empat nama calon PAW Wabup sudah disetujui dalam rapat KRBB. Menurut Suiasa, rapat ulang digelar KRBB untuk penentuan nama kandidat PAW Wabup, karena ada tiga partai yang menarik dukungannya, yaitu PNBKI, PPIB, dan PK (partai Kedaulatan). “Karena tiga parpol anggota KRBB menarik dukungannya, maka kami memutuskan untuk melakukan rapat pamungkas untuk penetapan nama calon PAW Wabup. Tapi, karena dari Demokrat dan Hanura izin tidak mengikuti rapat, diputuskan hanya dua nama calon PAW Wabup yang ditetapkan KRBB,” tegas Suiasa yang juga Wakil Ketua DPRD Badung, Kamis kemarin. Kendati tidak semua angggota parpol mendukung keputusan tersebut, menurut Suiasa, itu tak masalah.
Sebab, dari 17 parpol anggota KRBB, sebanyak 14 parpol sudah hadir dan setuju. “Ini sudah sah. Pemilihan ini sudah berdasarkan musyawarah mufakat,” tandas Suiasa. Bagaimana nanti kalau dua parpol yang WO tidak mau tandatangan? “Ooh, itu nggak masalah. Mereka tidak bisa melanjutkan rapat, itu kami hormati. Mereka (Demokrat dan Hanura) juga menghormati proses yang berlangsung, jadi tidak ada masalah,” jelas politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini. Suiasa menegaskan keputusan KRBB yang melahirkan dua nama calon PAW Wabup ini sudah final. Setelah menetapkan dua nama, KRBB rencananya segera akan akan menyerahkannya ke Bupati Badung. “Sekarang kami sedang melengkapi persyaratan administratif. Suratnya sedang kami ketik. Yang jelas segera dikirim ke Bupati,” katanya. Sementara itu, politisi Demokrat Made Retha mengaku sangat kecewa atas penetapan dua nama calon PAW Wabup Badung yang dilakukan KRBB secara sepihak. Made Retha tetap berpedoman pada hasil rapat sebelumnya yang merekomendasi 4 nama kandidat calon PAW Wabup.
“Kami tidak bisa terima dipotong begini,” keluh Made Retha saat dikonfirmasi secara terpisah, Kamis kemarin. Menurut Made Retha, partainya tetap menginginkan ada nama kader Demokrat yang diusulkan sebagai calon PAW Wabup. Apalagi, melihat kesiapan Bupati yang telah membentuk tim verifikasi. Menurut dia, terbentuknya tim verifikasi ini mengindikasinya Bupati Gde Agung siap menerima berapa pun nama cal;on PAW Wabup yang diajukan KRBB. “Bupati kan telah membentuk tim verifikasi. Itu artinya, Bupati sepertinya sudah menerima berapa pun nama yang diajukan KRBB. Semestinya, tidak masalah berapa pun nama yang diajukan, toh ada tim khususnya yang menyeleksi,” sesal Made Retha sembari mengancam tidak akan membubuhkan tantangan atas penetapan nama Made Sudiana dan Nyoman Sukirta oleh KRBB. Lain lagi penjelasan Ketua Bidang OKK DPD Demokrat Bali, Ketut Ridet. Dia menyebut wakil Demokrat dan Hanura pilih WO dalam rapat KRBB kemarin, karena ada voting untuk penetapan calon PAW Wabup. “Kami tidak setuju divoting, karena melenceng dari komitmen awal,” ujar Ketut Ridet saat dikonfirmasi terpisah di Denpasar, Kamis kemarin. “Demokrat dan Hanura serta anggota koalisi yang lain sepakat menandatangani nama-nama karena bukan voting.
Tapi, hari ini (kemarin) mendadak voting, ini namanya tidak sesuai komitmen,” lanjut politisi asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli ini. Di sisi lain, Ketua OKK DPD I Golkar Bali, Dewa Ngakan Rai Budiasa, menyatakan dalam rapat awal memang sudah disepakati 4 nama calon PAW Wabup untuk dikirim ke Bupati. ”Awalnya, Demokrat sepakat empat nama itu. Tapi, di detik-detik akhir, Demokrat malah minta yang dikirimkan paket-paket. Ya, anggota KRBB kecuali Hanura dan Demokrat kontan menolaknya. Diminta voting, Demokrat dan Hanura malah menolak,” ujar Rai Budiasa. Kendati Demokrat dan Hanura WO, menurut Rai Budiasa, keputusan final KRBB kemarin tetap sah. Artinya, Sudiana dan Sukirta sah sebagai calon PAW Badung. “Adanya WO nggak berpengaruh. Sekarang tinggal koalisi fraksi-fraksi di Dewan mengamankannya,” tegas politisi Golkar asal Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.
sumber : NusaBali