Kepala BPMPD Bali I Putu Astawa |
DENPASAR - Setelah lama lowong pasca ditinggalkan Tjokorda Ngurah Pemayun, jabatan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Bali akan segera diisi melalui mutasi pejabat Eselon II, Kamis (19/9) ini. Birokrat muda I Putu Astawa disebut-sebut akan promosi menjadi Kepala Bappeda Bali, menggantikan Tjok Ngurah Pemayun yang sebelumnya dialihkan sebagai Sekretaris Provinsi (Sekprov) Bali. Sebaliknya, Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusumawardhani dikembalikan ke kandangnya sebagai Kepala Dinas Pendidikan-Pemuda-Olahraga (Kadisdikpora).
Bocoran yang dikantongi di lingkaran Pemprov Bali, Rabu (18/9), munculnya nama Putu Astawa sebagai Kepala Bappeda Provinsi Bali sangatlah mengejutkan. Pasalnya, Bappeda boleh dibilang sebagai dapurnya Pemprov Bali. Namun, justru Putu Astawa yang masih muda dapat kepercayaan besar naik sebagai Kepala Bappeda. Putu Astawa sendiri saat ini menjabat Kepala Badan Pembangunan dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Bali. Sedangkan jabatan Kepala BPMPD Bali yang ditinggalkan Putu Astawa, nantinya akan diisi I Ketut Lihadnyana, yang kini masih menjabat Kabid di Dinas Pertanian Provinsi Bali. Naiknya Putu Astawa menjadi Kepala Bappeda ini disebut-sebut sebagai ajang uji kemampuan. Ini pula sebagai reward atas sukses birokrat muda asal Ubud, Gianyar tersebut mendandani program Gerbangsadu (Gerakan Pembangunan Desa Terpadu)---salah satu program unggulan Bali Mandara Jilid I.
“Dia (Putu Astawa) sebelumnya sukses menangani program Gerbangsadu. Jadi, sebetulnya tidak terlalu mengejutkan pula kalau dia dipromosikan menjadi Kepala Bappeda Bali,” ujar sumber NusaBali. Sebelumnya, ada sederet pejabat yang sempat masuk bursa calon Kepala Bappeda Bali menggantikan Tjok Pemayun. Dua di antaranya bahkan sempat mengarah ke tarung heat to head, yakni antara Dewa Putu Eka Wijaya Wardana (Kepala Biro Hukum Pemprov Bali) vs Made Santa (Asisten III Setda Provinsi Bali). Made Santa disebut-sebut mengantongi banyak dukungan dari DPRD Bali, sementara Dewa Putu Eka Wijaya bermodalkan kemampuan, profesionalisme, paham aturan, plus punya nyali.
Selain kedua nama tersebut, ada empat pejabat lagi yang juga sempat masuk bursa Kepala Bappeda Bali, masing-masing I Ketut Suastika (kini Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali), I Gede Suarjaya (kini Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Bali), Jayadi Jaya (kini menjabat Sekretaris Bappeda Bali), dan Ketut Rochineng (kini Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali). Sementara itu, rencana mutasi jabatan Eselon II Pemprov Bali yang akan dilaksanakan hari ini, bukan hanya ditandai kejutan dengan naiknya Putu Astawa ke kursi Kepala Bappeda. Yang tak kalah mengejutkannya, Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusumawardani juga disebutkan balik kandang ke kursi Kadisdikpora Provinsi Bali. TIA Kusumawardani akan menggantikan AA Ngurah Sujaya, yang tinggalkan jabatan Kadisdikpora Bali karena keburu pensiun di usia 56 tahun.
Saat ini, TIA Kusumawardani masih menjabat sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Provinsi Bali. Sebelumnya, TIA Kusumawardani sempat lama menjabat Kadisdikpora di era Gubernur Bali Dewa Made Beratha sebelum akhirnya dilempar ke Badan Diklat. TIA Kusumawardani termasuk pejabat yang paling lama bertahan di Eselon II dan orang kuat di era Gubernur Dewa Beratha. ”Kalau promosi Putu Astawa sebagai Kepala Bappeda sebetulnya tidak mengejutkan. Yang lebih mengejutkan justru balik kandangnya TIA Kusumawardani sebagai Kadis Pendidikan,” ujar sumber di lingkup Pemprov Bali, Rabu kemarin. Dia menyebutkan, jabatan Kepala Badan Litbang Provinsi Bali yang ditinggalkan TIA Kusumawardani nantinya akan diisi Ida Bagus Sedawa, yang kini menjadi Staf Ahli Pemprov Bali. Ida Bagus Sedawa sendiri merupakan adik kandung mantan Ketua DPRD Bali Ida Bagus Putu Wesnawa. Sebelumnya, IB Sedawa sempat menduduki jabatan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Namun, IB Sedawa kemudian tenggelam setelah masuk kotak ke Staf Ahli. Selain menyangkut posisi Kadisdikpora dan kepala Bappeda, ada beberapa lagi jabatan Eselon II Pemprov Bali yang akan diisi melalui mutasi hari ini. Jabatan Asisten I Bidang Pemerintahan yang ditinggalkan Wayan Suasta, misalnya, akan diisi oleh pejabat promosi yakni Dewa Putu Eka Wijaya. Saat ini, jabatan Asisten I Bidang Pemerintahan lowong setelah Wayan Suasta pensiun. Sedangkan Dewa Putu Eka Wijaya saat ini masih menjabat Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Bali. Posisi Karo Hukum yang ditinggalkan dewa Putu Eka Wijaya nantinya akan diduduki Wayan Sugiada. Sebelumnya, Wayan Sugiada menjabat sebagai Kabag Agama di Biro Kesra. Sementara, jabatan Kepala Dinas Perhubungan-Informasi-Komunikasi Provinsi Bali yang ditinggalkan Dewa Made Punia Asa karena pensiun, akan diisi oleh I Ketut Artika.
Saat ini, Ketut artika masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali. Posisi Ketut Artika sebagai Kadis PU nantinya akan digantikan Nyoman Astawa Riadi, mantan Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang kini menjadi Sekretaris Dinas PU Bali. Dikonfirmasi secara terpisah, rabu kemarin, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Ketut Teneng justru mengaku belum menerima informasi soal rencana mutasi jabatan Eselon II. “Undangan belum ada kami terima. Tanya saja langsung ke BKD, “ elak Ketut Teneng. Sedangkan Kepala BKD Provinsi Bali, Ketut Rochineng, membenarkan akan ada mutasi besar-besaran pejabat Eselon II, Kamis ini.
Namun, Rochineng menegaskan bahwa mutasi hanyalah penyegaran dan pengisian jabatan yang kosong. “Tidak ada yang mengejutkan dan istimewa dalam mutasi ini. Hanya rolling dan ada juga pengisian jabatan karena promosi. Kalau nama-nama pejabatnya, silakan lihat di acara pelantikan saja. Karena SK pelantikan akan dibacakan besok (hari ini),” tandas Rochineng.
sumber : NusaBali