Sabtu, 14 Juli 2012, 03:49
ist |
Made Sumiati datang ambil formulir Cawagub ke Sekretariat DPD PDIP Bali, Jumat siang sekitar pukul 11.00 Wita. Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali asal Dapil Karangasem ini diiringi massa pendukungnya yang rata-rata berpakaian adat. Pendukung Sumiati itu terdiri dari kalangan pamangku, pacalang, dan teruna-teruni. Massa pendukung Sumiati ini dipimpin langsung Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kecamatan Kubu, Karangasem, I Gede Dauh Supartha.
Sedangkan Dayu Kondi, yang datang ke Sekretariat DPD PDIP Bali selang beberapa jam kemudian, mengambil formulir bakal Cawagub dengan didampingi sejumlah pentolan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali. Bahkan, Srikandi Golkar selaku Ketua KPPI Bali Dewa Ayu Sri
Wigunawati, ikut mendampingi Dayu Kondi.
Wigunawati, ikut mendampingi Dayu Kondi.
Pentolan KPPI Bali lainnya yang ikut pula mengantar Dayu Kondi ambil formulir kemarin, antara lain, I Gusti Ayu Tirta (politisi PDIP) dan I Gusti Agung Ariesyuni (politisi PDIP). Uniknya, Sumiati yang telah lebih dulu ambil formulir, juga ikut mendampingi Dayu Kondi sebagai bentuk solidaritas. Maklum, Sumiati termasuk dalam barisan Kaukus Perempuan Politik di bawah pimpinan Sri Wigunawati. Ketika mengambil formulir kemarin, baik Sumiati maupun Dayu Kondi diterima langsung Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon DPD PDIP Bali Wayan Sutena, yang didampingi Wakil Sekretaris Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon Nyoman Budi Utama.
Dikonfirmasi Sumiati menegaskan dirinya mengambil formulir bakal Cawagub Bali ke Sekretariat DPD PDIP untuk membuktikan bahwa perempuan pun bisa eksis. Menurut Sumiati, dirinya ingin menerobos patriarki selama ini bahwa perempuan kalah kelas dibanding laki-laki.
“Kita buktikan sekarang. Keterpinggiran perempuan itu harus kita dobrak. Dalam politik, perempuan tidak kalah dengan laki-laki,” tegas Srikandi PDIP ini sembari disambut yel-yel ‘Hidup Sumiati’ oleh pendukungnya.
Ditegaskan Sumiati, dirinya mengambil formulir posisi Cawagub Bali, karena ingin nanti kader perempuan dan pemilih wanita memilih kandidat perempuan. “Ingat, sesuai data BPS, jumlah pemilih perempuan lebih banyak dari laki-laki. Kalau perempuan tidak ada nyalon, kan nggak nyambung,” tandas Sumiati. “Dalam Pilkada di Bali, termasuk Pilgub 2013, harus ada konsep purusa-pradana (unsur kali-laki dan perempuan). Harus diingat pula, peran perempuan itu tidaklah kecil. Dalam rumah tangga, sebesar apa pun penghasilan suami, tapi kalau tidak dikelola istri (ibu rumah tangga), rumah tangganya bisa hancur,” lanjut politisi perempuan yang seorang advokat ini.
Soal nanti dapat rekomendasi atau tidak dari DPP PDIP untuk maju ke Pilgub Bali, 15 Mei 2013 mendatang, menurut Sumiati, itu terserah induk partai. Kalau akhirnya dapat rekomendasi, juga terserah induk partai mencarikan jodohnya sebagai pasangan di posisi Cagub Bali. “Ibaratnya, saya ini anak yang minta dijodohkan. Nanti terserah partai sebagai orangtua yang mencarikan jodoh,” ujar anggota Komisi I DPRD Bali ini.
Paparan hampir senada juga disampaikan Dayu Kondi. Menurut Dayu Kondi, dirinya putuskan ambil formulir Cawagub untuk maju ke Pilgub Bali 2013 dengan kendaraan politik partainya, karena mendapat dorongan dan dukungan kuat dari konstituen. Pendukungnya itu adalah para konstituen yang masih eksis dan terjaga sejak Pileg 2009.
“Mereka (konstituen) berasal dari seluruh Bali. Banyak di antara mereka yang menelepon, atau melalui SMS, bahkan langsung mendatangi saya. Intinya, mereka minta supaya saya sebagai kader perempuan maju ke Pilgub Bali 2013,” ujar Dayu Kondi, yang dalam Pileg 2009 lalu nyaris lolos ke kursi DPR RI selaku caleg PDIP dari Dapil Bali.
Di sampingi dukungan dari konstituen, menurut Dayu Kondi, dorongan untuk maju ke Pilgub Bali 2013 juga datang dari KPPI Bali, wadah organisasi politik kaum perempuan. KPPI Bali, kata dia, kompak memberikan dukungan hingga dirinya bersemangat. Apalagi, para pentolan KPPI Bali sampai meluangkan waktu untuk mengantarnya ambil formulir Cawagub di Sekretariat DPD PDIP Bali. “Dukungan mereka menyuntikkan semangat tersendiri. Sebagai kader perempuan, saya sekarang serius ikut berproses dalam Pilgub Bali 2013. Soal dapat rekomendasi atau tidak dari DPP PDIP nanti, itu terserah induk partai. Yang jelas, saya ikut berproses,” tandas Dayu Kondi.
“Apa pun hasilnya nanti, kita terima. Proses dan mekanisme kita serahkan kepada induk partai. Yang jelas, perempuan punya potensi, tidak kalah kelas dengan politisi laki-laki. Sekarang saya dan Bu Sumiati ikut ambil bagian, silakan nanti partai yang melakukan proses sesuai dengan mekanisme,” lanjut Srikandi PDIP asal Klungkung ini.
Sementara, dengan hadirnya duo Srikandi PDIP ambil formulir, Jumat kemarin, berarti sudah ada tiga kandidat yang mengambil formulir Cawagub di Sekretariat DPD PDIP Bali. Kandidat pertama yang ambil formulir, Kamis lalu, adalah Dewa Putu Cintyadnyana (anggota Komisi A DPRD Buleleng dari Fraksi PDIP). Politisi PDIP asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng ini mengambil sendiri formulir Cawagub atas namanya. Serius ingin maju ke Pilgub Bali 2012? “Saya ikut ambil formulir sebagai bentuk pemberdayaan potensi kader partai. Tidak ada yang menyuruh, ini atas nama sendiri,” tegas Cintyadnyana.
Tahap pengambilan formulir bakal calon di Sekretariat DPD PDIP Bali sudah dibuka sejak 10 Juli 2012 lalu. Pengambilan formulir bakal ditutup per 24 Juli 2012 nanti, untuk selanjutnya dilakukan tahap pendaftaran ulang bakal calon (pengembalian formulir), 25 Juli-1 Agustus 2012. Namun, hingga hari keempat, Jumat kemarin, belum ada satu pun kandidat yang mengambil formulir untuk posisi Cagub Bali di Sekretariat DPD PDIP Bali. Sementara itu, DPC PDIP Buleleng urung membahas figur yang akan diusung sebagai kandidat Cagub Bali dalam rapat di Singaraja, Jumat kemarin. Menurut Bendahara DPC PDIP Buleleng Ni Kadek Turkini, rapat kemarin membahas masalah caleg untuk Pileg 2014.
“Tidak ada membahas masalah figur yang akan diusung DPC PDIP Buleleng sebagai kandidat Cagub Bali ke Pilgub 2012 dalam rapat hari ini (kemarin). Hal itu tidak dibahas, karena sampai sekarang belum ada kandidat yang mendekati DPC PDIP Buleleng. Jadi, kami belum punya calon,” ujar Kadek Turkini saat dikonfirmasi di Singaraja, tadi malam.
Semula, ada informasi DPC PDIP Buleleng akan membahas masalah kandidat Cagub Bali dalam pertemuan di Singaraja kemarin. Sebelum rapat digelar, sudah muncul aspirasi di kalangan internal PDIP Buleleng, yang menginginkan usung dua kandidat incumbent: Made Mangku Pastika (Gubernur Bali saat ini) dan AA Ngurah Puspayoga (kini Wagub Bali). Pastika dan Puspayoga sama-sama dijagokan menempati posisi Cagub Bali.
sumber : NusaBali