Kamis, 28 Juni 2012, 08:49
AA Gde Agung Bharata |
Kepastian terbentuknya Koalisi Merah-Biru (PDIP-Demokrat) di Pilkada Gianyar 2012 ini diperoleh setelah Ketua DPC PDIP Gianyar Made Agus Mahayastra dan Ketua DPC Demokrat Gianyar, I Ketut Jata, pulang dari DPP Partai masing-masing di Jakarta untuk urusan koalisi.
Made Agus Mahayastra (Ketua DPC PDIP yang dipercaya menduduki posisi Cawabup Gianyar ke Pilkada 2012) berangkat ke DPP PDIP di Jakarta bersama AA Gde Agung Bharata (kader elite yang dipercaya menduduki posisi Cabup Gianyar). Sedangkan Ketut Jata selaku Ketua DPC Demokrat Tabanan berangkat ke DPP Demokrat di Jakarta bersama Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta.
Ketika dihubungi per telepon, Rabu kemarin, Mahayastra mengaku masih dalam perjalanan pulang dari Jakarta ke Bali. Mahayastra mengakui PDIP dan Demokrat secara sah sudah membangun Koalisi Merah-Biru untuk usung bersama Paket Brahma di Pilkada Gianyar, 4 November 2012 mendatang.
Koalisi Merah-Biru ini dituangkan dalam surat kesepakatan DPP PDIP dan DPP Demokrat. “Kopian surat koalisi dari DPP PDIP dan DPP Demokrat sudah kami pegang. Besok (hari ini) akan kami jelaskan kepada awak media tentang keabsahan Koalisi Merah-Biru ini,’’ ujar Mahayastra, nakhoda DPC PDIP yang juga
Ketua DPRD Gianyar.
Ketua DPRD Gianyar.
Sesuai rencana, lanjut Mahayastra, Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta juga akan menyerahkan surat kesepakatan Koalisi Merah-Biru yang ditandatangani Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen DPP Demokrat,Edy Baskoro Yudhoyono alias Ibas, Kamis (28/6) ini. Surat kesepakatan dari DPP Demokrat itu akan diserahkan dulu ke DPD PDIP Bali, lalu diteruskan kepada DPC PDIP Gianyar.
“Prinsip, karena ada Demokrat, kami dari PDIP tidak akan sendirian mengusung Paket Brahma di Pilkada Gianyar 2012 nanti,” tegas Mahayastra. Ini berbeda dengan Pilkada Gianyar 2008 lalu, ketika PDIP dikeroyok semua partai yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Gianyar (KRG) yang dimotori Golkar. Ketika itu, Golkar bergabung bersama 9 parpol lainnya, termasuk Demokrat, mengeroyok PDIP untuk memenangkan pasangan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati-Dewa Made Sutanaya.
Menurut Mahayastra, setelah berhasil menggaet Demokrat, PDIP sejauh ini belum memikirkan kemungkinan menerima parpol lain untuk masuk barisan koalisi mengusung Paket Brahma. Namun demikian, Koalisi Merah-Biru masih sangat terbuka menerima parpol lain yang ingin mendukung Paket Brahma. Dikonfirmasi secara terpisah, Rabu kemarin, Ketua DPC Demokrat Gianyar Ketut Jata juga membenarkan adaya kesepakatan Koalisi Merah-Biru menuju Pilkada 2012. Namun, Ketut Jata belum mau banyak komentar karena ini ranahnya DPD Demokrat Bali. “Itu ranah DPD Demokrat Bali yang menjelaskan tentang koalisi dengan PDIP di Gianyar,” elak Ketut Jata.
Yang jelas, dengan bersatunya PDIP dan Demokrat, maka peluang Paket Brahma untuk memenangkan Pilkada Gianyar 2012 semakin terbuka. Pasalnya, mereka memiliki modal awal dukungan politik 52,5 persen suara parlemen hasil Pileg 2009 silam.
Modal suara sebesar itu masing-masing berasal dari PDIP yang memiliki 16 kursi di DPRD Gianyar (40,0 persen suara parlemen) dan Demokrat yang punya 5 kursi (12,5 persen suara parlemen). Bandingkan dengan Golkar, yang hanya mengantongi modal awal 6 kursi (15,0 suara parlemen) jika gagal menggaet partai lain sebagai mitra koalisi menuju Pilkada Gianyar 2012.
Sebelumnya, kubu Golkar juga memburu Demokrat untuk dirangkul sebagai mitra koalisi menuju Pilkada Gianyar 2012, sebagaimana yang terjadi 4 tahun silam. Hanya saja, Golkar kalah cepat dari PDIP. Apalagi, hingga Rabu kemarin, Golkar juga mengeluarkan rekomendasi pasangan Cabup-Cawabup untuk Pilkada Gianyar 2012.
Di tengah kegamangan kubu Golkar, PDIP sukses menggaet Demokrat sebagai mitra koalisi. Lalu, kompensasi apa yang diterima Demokrat atas kesepakatan Koalisi Merah-Biru mengusung Paket Brahma? Demokrat jelas tidak mendapatkan jatah posisi Cawabup Gianyar, karena DPP PDIP sudah telanjur merekomendasi Paket Brahma yang merupakan kombinasi kader-kader.
Namun, informasi yang dihimpun, Demokrat mendapat kompensasi dalam bentuk lain di balik koalisi. Konon, Koalisi Merah-Biru akan dipermanenkan. Pasca Pilkada Gianyar 2012 nanti, akan ada perombakan posisi jabatan Ketua Komisi DPRD Gianyar. “Saat itulah akan terjadi dum-duman posisi jabatan antara PDIP dan Demokrat,” ungkap sumber.
Sementara itu, DPP Golkar belum juga mengeluarkan rekomendasi paket calon untuk Pilkada Gianyar 2012. Semula, DPP Golkar akan menggelar rapat membahas hasil survey penguatan kandidat sekaligus menetapkan Cabup Gianyar di Jakarta, Rabu kemarin, sebagaimana disampaikan Wakil Sekjen DPP Golkar Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Namun, hingga tadi malam, rapat DPP Golkar belum dilaksanakan alias ditunda.
Penundaan ini membuat utusan DPD I Golkar Bali harus bertahan dulu di Jakarta. Sekretaris DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta bersama Ketua Bidang Organisasi DPD I Golkar Bali, Dewa Ngakan Raiu Budiasa, masih nongkrong di Kantor DPP Golkar di kawasan Slipi, Jakarta Barat. Sedangkan Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, rencananya akan berangkat ke DPP Golkar di Jakarta, Kamis pagi ini. Menurut Demer, rapat membahas rekomendasi calon untuk Pilkada Gianyar 2012 belum terlaksana kemarin, karena petinggi DPP Golkar masih sibuk. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Golkar Cicip Syarif Sutardjo sangat sibuk, karena selaku Ketua Panitia Rapimnas Golkar. ”Belum ada rapat di DPP Golkar, Pak Cicip masih sibuk urusan Rapimnas. Mungkin besok (hari ini) baru dilaksanakan rapat,” jelas Demer saat dikonfirmasi per telepon tadi malam.
Sumber : NusaBali