Sabtu, 26 Mei 2012, 01:19
Tjokorda Gede Putra Nindia alias Cok Nindia |
Sumber di lingkaran Golkar mengatakan, posisi Cabup Gianyar sudah hampir pasti dijatah untuk Cok Nindia, tokoh darah biru dari Puri Agung Peliatan yang kini menjabat Sekda Gianyar. Rekomendasi resmi bagi Cok Nindia oleh DPP Golkar tinggal menunggu timing yang tepat.
Sedangkan untuk posisi Cawabup pendamping Cok Nindia, kata dia, sudah mengerucut ke tiga nama: Dewa Made Sutanaya (birokrat yang adik kandung mantan Gubernur Bali Dewa Made Beratha yang kini masih menjabat Wakil Bupati Gianyar), AA Ngurah Agung (tokoh Puri Agung Gianyar yang mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Gianyar 1997-1999), dan AA Kakarsana (tokoh Puri Agung Blahbatuh yang kini fungsionaris DPD I Golkar Bali).
“Ya, ketiga kandidat yang sesungguhnya kader Golkar inilah yang kini bersaing memperebutkan posisi Cawabup pendamping Cok Nindia. Partai segera akan memilih satu dari ketiganya,” ujar sumber yang wanti-wanti namanya jangan dikorankan ini.
Dia menambahkan, DPP Golkar secepatnya akan menurunkan rekomendasi Cabup-Cawabup Gianyar. Paling tidak, rekomendasi paket calon tersebut sudah harus diturunkan sebelum pendaftaran calon yang
diusung partai ke KPU Gianyar, 24 Juni 2012.
diusung partai ke KPU Gianyar, 24 Juni 2012.
Sebetulnya, ada tujuh figur yang resmi mendaftar nyalon di Golkar untuk maju ke Pilkada Gianyar, 4 November 2012. Selain keempat figure yang masih bertahan tadi, tiga lagi masing-masing Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah (politisi senior Golkar dari Puri Agung Ubud yang kini anggota DPRD Bali), Made Dauh Wijana (Ketua DPD II Golkar Gianyar), dan Putu Kusuma Negara (Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar).
Cok Ibah---yang notabene mantan Ketua DPD II Golkar Gianyar---mendaftar untuk posisi Cabup, bersama Cok Nindia dan Dewa Sutanaya. Sedangkan Dauh Wijana dan Kusuma Negara melamar posisi Cawabup Gianyar di Golkar, bersama Ngurah Agung dan Kakarsana.
Semula, Cok Ibah ngotot memperebutkan rekomendasi Cabup Gianyar di internal Golkar. Namun, menurut sumber tadi, itu hanya manuver Cok Ibah. Sejatinya, Cok Ibah memberikan jalan buat saudaranya sesama tokoh dari Pasemetonan Keturunan Dalem Sukawati (KDS), Cok Nindia. “Nantinya, Cok Ibah ini yang diproyeksikan menjadi Ketua Tim Pemenangan Cok Nindia dan paketnya,” kata dia.
Skenarionya lebih jauh, Golkar rancang tarung head to head melawan PDIP, yang dipastikan mengusung pasangan AA Gde Agung Bharata-Made Agus Mahayastra, di Pilkada Gianyar 2012. Menurut sumber tadi, sudah ada 10 partai yang berada di belakang Cok Nindia dan siap gabung bersama Golkar untuk menghadapi PDIP di Gianyar. Termasuk dalam 10 parpol itu adalah PNIM. “Demokrat masih dalam penjajakan,” katanya.
Sementara, informasi lain yang dihimpun menyebutkan, Beringin kemungkinan akan bergolak setelah Ketua DPD II Gianyar Dauh Wijana terpental dari pencalonan. Konon, Dauh Wijana terlempar setelah berbenturan dengan Wakil Sekjen DPP Golkar Gede Sumarjaya Linggih alias Demer dalam rapat Tim Pilkada DPD I Golkar Bali. “Demer cenderung mendukung Kakarsana sebagai Cawabup Gianyar pendamping Cok Nindia,” ujar sumber di Golkar.
Di sisi lain, Korwil Gianyar DPD I Golkar Bali Dewa Ngakan Rai Budiasa menyatakan sejauh ini belum ada paket calon untuk Pilkada Gianyar 2012. Para kandidat yang dikirim ke DPP Golkar masih akan disurvei tahap kedua. “Ini survei penguatan,” ujar Rai Budiasa saat dikonfirmasi secara terpisah di Denpasar, Jumat kemarin.
“Siapa nanti yang terbaik ratingnya dalam survei, akan ditetapkan sebagai Calon Bupati ke Pilkada Gianyar 2012 mlalui keputusan DPP Golkar,” lanjut Ketua Bidang Organisasi DPD I Golkar Bali ini seraya menyebut, DPP Golkar hanya akan menetapkan Cabup saja, bukan paket.
Sementara itu, PDIP secara resmi usung paket Agung Bharata-Agus Mahayastra alias Brahma sebagai abup-Cawabup Gianyar ke Pilkada 2012. DPP PDIP sudah menerbitkan rekomendasi Agung Bharata-Mahayastra melalui surat bernomor 2027/IN/DPP/2012 tertanggal 25 Mei 2012, Jumat malam sekitar pukul 20.15 Wita. Rekomendasi yang ditandatangani Ketua DPP PDIP I made Urip dan Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo ini semalam dijemput langsung Sekretaris DPD PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama dan Sekretaris DPC PDIP Gianyar, Pande Made Purwata, ke Jakarta.
Ini sesuai dengan prediksi sebelumnya, di mana PDIP hampir dipastikan akan usung paket Agung Bharata-Mahayastra. Agung Bharata merupakan politisi senior PDIP dari Puri Agung Gianyar, yang notabene mantan Bupati Gianyar 2003-2008. Kakak kandung Ngurah Agung ini kini menjadi wakil rakyat Gianyar di DPRD Bali. Sedangkan Mahayastra merupakan Ketua DPC PDIP Gianyar sekaligus Ketua DPRD Gianyar.
Menurut Pande Purwata, surat rekomendasi paket Agung Bharata-Mahayastra dikeluarkan seusai Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri break makan malam dalam acara Rapim di Bogor, Jawa Barat, tadi malam. Rekomendasi kemudian diserahkan Tjahjo Kumolo kepada Adi Wiryatama pukul 20.20 WIB. “Saya akan lapor kepada Ketua DPC PDIP Gianyar (Agus Mahayastra) hari Senin (28/5) atau Selasa (29/5) nanti. Selanjutnya, rekomendasi ini akan kami sempaikan kepada kader partai di Gianyar,’’ ujar Pande Purwata yang semalam masih berada di Jakarta bersama Adi Wiryatama.
Agus Mahayastra juga membenarkan terbitnya rekomendasi dari DPP PDIP yang menempatkan dirinya sebagai Cawabup Gianyar pendamping Agung Bharata. “Ya, rekomendasi Agung Bharata selaku Cabup dan saya sebagai Cawabup sudah keluar. Saya diberitahu oleh Pak Made Urip yang menandatangani rekomendasi itu,’’ ungkap Mahayastra saat dikonfirmasi secara terpisah di Gianyar, tadi malam.
Ini untuk ketiga kalinya secara beruntung Agung Bharata maju ke Pilkada Gianyar. Awalnya, dia maju pada Pilkada Gianyar 2003 dan ditetapkan sebagai pemenang melalui pemilihan di DPRD setempat. Kemudian, Agung Bharata selaku kandidat incumbent maju lagi ke Pilkada Gianyar 2008 berpasangan dengan Putu Yudani Thema.
Namun, pasangan Agung Bharata-Yudany Thema alias Paket Bayu kalah tipis dalam tarung head to head melawan pasangan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace)-Dewa Made Sutanaya alias Paket AS (yang diusung Golkar) di Pilkada Gianyar 2008. Saat tarung head to head waktu itu, Golkar bersama 9 parpol lainnya yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Gianyar keroyok PDIP.
sumber : NUSABALI