Jumat,18 Mei 2012, 08:39
Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta |
Dukungan dari Partai Beringin untuk Cok Nindia ini disampaikan langsung Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta, Kamis (17/5) malam. Sudikerta mengatakan, terkait dukungan untuk Cok Nindia (tokoh darah biru yang masih menjabat Sekkab Gianyar) ini, Kamis kemarin dirinya selaku Ketua DPD I Golkar Bali sempat bertemu sederet tokoh Pasemetonan Keturunan Dalem Sukawati (KDS) di Puri Anyar Ubud, Gianyar.
Kebetulan, Kamis kemarin Sudikerta menghadiri undangan adat serangkaian upacara palebon di Puri Anyar, Desa/Kecamatan Ubud. Nah, seusai kondangan palebon itu, Sudikerta sempat bertemu sejumlah tokoh Pasemetonan KDS dari Puri Agung Ubud di Puri Anyar—bagian dari Puri Agung Ubud.
Pertemuan kemarin, antara lain, dihadiri Cokorda Gede Budi Suryawan alias CBS (tokoh Puri Agung Ubud yang mantan Bupati Gianyar dua kali periode dan mantan Ketua DPD I Golkar Bali) dan Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah (tokoh Puri Agung Gianyar yang mantan Ketua DPD II Golkar Gianyar dan kini
mendaftar nyalon Bupati melalui kendaraan Golkar).
mendaftar nyalon Bupati melalui kendaraan Golkar).
Menurut Sudikerta, kedatangannya ke Ubud dalam kapasitas selaku Ketua DPD I Golkar Bali kemarin adalah untuk meminta rekonsiliasi politik antara Cok Nindia dan Cok Ibah, dua tokoh bersaudara dari Pasemetonan KDS yang sama-sama mendaftar nyalon ke Pilkada Gianyar 2012 di DPD II Golkar dengan mengincar posisi Cabup.
“Rekonsiliasi ini penting, karena kami menilai Puri Ubud lebih baik kompak mendukung satu Calon Bupati di Pilkada Gianyar 2012,” ujar Sudikerta. “Dari hasil perbincangan kami di Puri Anyar Ubud tadi (kemarin), yang maju jadi Cabup Gianyar (sebagai representasi keluarga besar KDS) ke Pilkada 2012 nanti hanya satu, yakni Cok Nindia,” lanjut Sudikerta yang juga Wakil Bupati Badung.
Ditanya apakah dukungannya terhadap Cok Nindia sekaligus setuju dengan Paket Ning (Cok Nindia-AA Ngurah Agung) untuk diusung sebagai Cabup-Cawabup Gianyar ke Pilkada 2012, menurut Sudikerta, pihaknya selaku Ketua DPD I Golkar Bali baru memberikan rekomendasi buat Cok Nindia.
Sedangkan paket pendamping Cok Nindia di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Gianyar, kata Sudikerta, belum diputuskan Golkar. “Soal paket calon, silakan nanti Cabup yang menentukannya. Tentu, dengan didukung hasil survei kandidat,” tegas Sudikerta.
Sudikerta membantah dengan dukungan DPD I Golkar Bali terhadap Cok Nindia ini, nantinya kandidat lain akan ngekoh (enggan) mendaftar untuk posisi Cabup di DPD II Golkar Gianyar. “Kalau ada pendaftar lain yang juga mengincar posisi Cabup Gianyar di Golkar, itu akan ditentukan oleh mekanisme partai.” Dihubungi terpisah, Cok Ibah membenarkan dirinya sempat bertemu Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta dan Ketua DPD II Golkar Gianyar Made Dauh Wijana di Puri Anyar Ubud, Kamis kemarin. Menurut Cok Ibah, pertemuan itu tanpa dihadiri saudaranya sesama dari Puri Agung Ubud, Cokorda Gede Budi Suryawan alias CBS.
Namun, Cok Ibah membantah ada pembicaraan tentang Pilkada Gianyar 2012 maupun tentang dukungan Sudikerta tergadap Cok Nindia. “Sama sekali tidak ada menyinggung Pilkada Gianyar, apalagi tentang calon,” bantah Cok Ibah. Cok Ibah menegaskan, pasca-mendaftar sebagai kandidat Cabup Gianyar di DPD II Golkar, dirinya tetap berpegang prinsip harus mentaati dan menunggu mekanisme induk partai.
Sedangkan Cok Nindia juga mengaku sempat bertemu Cok Ibah di Puri Anyar Ubud, terkait upacara palebon. Hanya saja, Cok Nindia mengaku belum sempat menyinggung tentang rencana satu Cabup dari keluarga besar KDS untuk maju ke Pilkada Gianyar 2012.
Selain bertemu Cok Ibah di Puri Anyar Ubud, menurut Cok Nindia, dirinya juga sempat bertemu Ketut Sudikerta dan beberapa Pengurus Kecamatan (PK) Golkar se-Gianyar pada karya di Pura Dalem Beji, Desa Pakraman Melingih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar.
Menurut Cok Nindia, Sudikerta hadir di Pura Dalem Beji atas undangan salah satu petinggi DPD I Golkar Bali asal Desa Melingih Kelod, Dewa Ngakan Rai Budiasa. “Tapi, dalam pertemuan dengan Pak Sudikerta itu belum ada pembicaraan ke arah Pilkada Gianyar 2012,” ujar Cok Nindia secara terpisah, Kamis kemarin. Baik Cok Nindia maupun Cok Ibah sudah resmi mendaftar nyalon ke Pilkada Gianyar 2012 melalui Golkar. Keduanya mengincar posisi Cabup Gianyar. Cok Nindia yang kini masih menjabat Sekkab Gianyar, mendaftar ke DPD II Golkar, Sabtu (12/5) lalu. Sedangkan Cok Ibah (mantan Ketua DPD II Golkar Gianyar yang kini anggota DPRD Bali) baru mendaftarkan pencalonannya di Kantor DPD II Golkar Gianyar, Senin (14/5).
Dari 6 kandidat yang telah resmi mendaftarkan pencalonannya di Golkar untuk Pilkada Gianyar 2012, hanya Cok Nindia dan Cok Ibah yang mengincar posisi Cabup. Sedangkan empat figur favorit lainnya mendaftar untuk posisi Cawabup: Made Dauh Wijana (Ketua DPD II Golkar Gianyar), AA Ngurah Agung (tokoh non kader dari Puri Agung Gianyar), Putu Kusuma Negara (Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar), dan AA Kakarsana (tokoh Puri Blahbatuh yang juga fungsionaris DPD I Golkar Bali).
Cok Nindia sempat menyatakan siap kompromi alias mengalah, jika saudaranya sesama tokoh Pasemetonan KDS, Cok Ibah, tetap ngotot maju ke Pilkada Gianyar 2012.“Saya nanti akan bicara, apakah Cok Ibah benar-benar ingin maju ke Pilkada Gianyar 2012? Kalau dia memang ngotot maju, biar saya yang batal tampil. Jika maju bersama-sama, jelas dukungan saya akan terbelah,” ujar Cok Nindia, Selasa (15/5) lalu.
Sementara itu, pelamar Cawabup Gianyar di Golkar, AA Kakarsana, mengaku sulit mengambil sikap politik jika Cok Ibah urung maju sebagai Cabup dan berpaket dengan dirinya ke Pilkada 2012. Tokoh Puri Blahbatuh ini sangat mengharapkan Cok Ibah konsisten, dalam artian tetap maju ke Pilkada Gianyar 2012, karena sejak awal telah bertekad untuk bersama-sama naik kendaraan Golkar.
Kakarsana mengaku belum punya rencana alternatif jika Cok Ibah benar-benar urung maju ke Pilkada Gianyar 2012. “Itu akan saya bahas kemudian. Saya tetap optimis dan yakin Cokorda (Cok Ibah) maju ke Pilkada. Karena, selain sama-sama kader Golkar, beliau juga kader yang matang. Saya yakin Golkar tak mau kecolongan dengan memakai figur non kader ke Pilkada,” ujar Kakarsana yang juga fungsionaris DPD I Golkar Bali, Kamis kemarin.
sumber : NusaBali