Minggu, 22 April 2012 11:09
Pilbup Buleleng jadi Tolak Ukur Pemilu Kada Bali
ilustrasi Money Politic |
"Karena itu, KPU Bali ingin pelaksanaannya dapat berjalan kondusif. Pemilu kada ini penting sebagai tolok ukur bagi pelaksanaan pemilu kada Gianyar dalam waktu dekat, termasuk juga bagi pemilihan Gubernur Bali tahun depan," katanya di Denpasar, Sabtu (21/4).
Secara umum, menurut dia, sampai saat ini yang merupakan H-1 pemungutan suara, situasi politik di Kabupaten Buleleng masih berjalan kondusif. Pilkada Buleleng akan digelar, Minggu, 22 April 2012.
"Kami juga telah memantau langsung proses kampanye di sana. Mudah-mudahan, sampai keseluruhan proses dapat berjalan lancar," ujar anggota KPU Bali yang membidangi Divisi Hubungan Antarlembaga, Organisasi,
dan SDM itu.
dan SDM itu.
Jika dibandingkan dengan suasana pilkada pada periode sebelumnya, kata Raka Sandi, tahapan Pilkada Buleleng kali ini jauh lebih kondusif. "Mudah-mudahan seterusnya juga berjalan baik," ucapnya berharap.
"Kami berharap kepada masyarakat Buleleng yang mempunyai hak pilih bisa menggunakan hak pilihnya dengan hati nurani, taat pada peraturan perundangan, datang ke TPS tepat waktu dan menjaga situasi keamanan tetap kondusif, hingga keseluruhan proses berakhir. Bahkan, lanjut dia, kondusifitas diharapkan terjaga sampai bupati dan wakil bupati Bulelng terpilih itu dilantik.
Hari Ini Buleleng Gelar Pemilu Kada
BULELENG - Sebanyak 550.775 ribu warga Kabupaten Buleleng, Minggu (22/4), menggelar Pilkada Buleleng periode 2012-2017. Jumlah pemilih tersebut tersebar di 9 kabupaten yang ada di Buleleng.
Pantauan Media Indonesia di Singaraja, Ibukota Kabupaten Buleleng, seluruh jalanan bekas Ibukota Negara Sunda Kecil tersebut sepi. Sejak pagi warga sibuk ikut pemilihan kepala daerahnya di masing-masing TPS.
"Hari ini semua aktifitas kota libur, bahkan sekolah-sekolah juga libur hingga menjelang jam 12.00 nanti. Itulah sebabnya jalanan di Kota Singaraja sepi," ujarnya.
Bupati Buleleng Putu Bagiada sendiri memilih di TPS I Kelurahan Astina, Kota Singaraja. Bagiada sendiri adalah bupati incumbent. Sedangkan anaknya I Gede Ariadi masuk menjadi nominasi kuat calon bupati yang diusung Golkar.
Warga Buleleng akan memilih empat pasangan calon bupati dan wakil bupati yakni : Gede Ariadi-Wayan Arta (Partai Golkar, PAN, dan PKPB) Tutik Kusumawardani-Nova Sewi Putra (Partai Demokrat); Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PDI-P) dan Gede Wenten Suparlan-Ida Bagus Djodhi (Hanura-Den Bukit).
Dalam pilkada ini, tercatat sekira 550.162 warga yang masuk dalam daftar pemilih tetap akan menggunakan hak pilihnya di 1181 TPS yang disediakan yang tersebar di 148 desa yang ada di 9 kecamatan di Buleleng.
Pelaksanaan Pemilu Kada Buleleng Diharapkan Kondusif
BULELENG - Kapolda Bali Irjen Pol Budi Gunawan menegaskan situasi menjelang digelarnya pemilu kada Buleleng, Minggu (22/4), secara umum tetap kondusif dan masyarakat siap menggunakan hak pilihnya.
Gunawan datang ke Buleleng guna melakukan pengecekan kesiapan pasukan pengamanan dan lokasi tempat pemungutan suara (TPS). Semua logistik pemilu kada seperti surat suara telah terdistribusikan dengan baik sampai ke TPS dan tidak ada kendala berarti.
"Situasi tetap kondusif, namun kami tetap harus meningkatkan kewaspadaan dan masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dengan baik," imbuhnya.
Diakuinya, dari pemantuan yang dilakukan potensi terjadinya kerawanan selama berlangsungnya pesta demokrasi tersebut, cukup tinggi seperti gesekan di bawah yang dipicu akibat ketidakpuasan terhadap hasil pemungutan suara.
Demikian pula, berbagai kemungkinan munculnya pelanggaran pidana pemilu hingga politik uang seperti serangan fajar, telah diantisipasi jajarannya dan akan menindaklanjuti hasil rekomendasi panwaslu.
Terkait kerawanan selama berlangsungnya pemilu kada, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi seperti pembentukan pos pengamanan terpadu melibatkan jajarannya dan unsur TNI.
Bahkan pihaknya telah memetakan potensi kerawanan yang muncul dengan penempatan aparat dan kekuatan pendukung lainnya di titik-titik strategis. Ada empat desa di dua kecamatan di Seririt dan Gerogak yang berada wilayah Singaraja bagian Barat.
"Kepolisian tidak akan mentolerir setiap aksi anarkisme selama pemilu kada, mereka yang melakukan perbuatan melanggar hukum akan diambil tindakan tegas," ujarnya.
Hanya saja, Kapolda tidak secara jelas menyebutkan tindakan tegas yang akan diambil termasuk kemungkinan perintah tembak di tempat.
"Ya itu bagian dari prosedur ada protapnya. Tetapi pasukan kami sangat cukup untuk mengantisipasi segala kemungkinan," tegas dia.
Seperti diketahui dalam pemilu kada Buleleng yang digelar Minggu 22 April ini diikuti empat pasangan calon bupati dan wakil bupati yakni : Gede Ariadi-Wayan Arta (Partai Golkar, PAN, dan PKPB) Tutik Kusumawardani-Nova Sewi Putra (Partai Demokrat); Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PDI-P) dan Gede Wenten Suparlan-Ida Bagus Djodhi (Hanura-Den Bukit).
Dalam pemilu kada ini, tercatat sekira 550.162 warga yang masuk dalam daftar pemilih tetap akan menggunakan hak pilihnya di 1181 TPS yang disediakan yang tersebar di 148 desa yang ada di 9 kecamatan di Buleleng.
Politik Uang Beredar di Pemilu Kada Buleleng
BULELENG - Warga di Desa Pengulon Kecamatan Gerogak diiming-imingi sejumlah uang guna memilih pasangan calon bupati dan wakil bupati tertentu menjelang digelarnya pemilu kada Buleleng pada Minggu 22 April 2012.
Sehari menjelang pemilu kada, praktek politik uang terus terjadi. Warga Desa Pengulon melaporkan anggota tim sukses diduga dari pasangan Tutik Kusuma Wardani dan Komang Nova Sewi Putra (Tunov) yang diusung Partai Demokrat karena memberikan sejumlah uang.
Tiga orang warga masing-masing Subhan, Azwar Anas dan Taufiq mengaku diberi uang oleh anggota tim sukses untuk memilih pasangan Tunov.
"Mereka diberi uang Rp25 ribu dan diminta agar memilih pasangan Tunov pada pemilihan besok," ujar H Mulyadi, Wakil Ketua Tim Pemenangan Putu Agus Suradnyana-Ida Bagus Sutjidra, setelah melaporkan dugaan money politik di Panwaslu Buleleng, Minggu (22/4).
Ketiganya lanjut menyampaikan hal itu kepada Mulyadi yang langsung berinisiatif membawa kasus tersebut ke Panwaslu.
Mulyadi yang juga anggota Komisi D DPRD Buleleng dari PPP lanjut mengajak tiga saksi untuk melaporkan dugaan politik uang beserta barang bukti pecahan uang Rp20 ribu dan pecahan uang Rp5 ribu.
Dia mensinyalir praktek tersebut terjadi hampir merata di 14 desa di Kecamatan Gerogak, namun yang sempat ditemukan langsung adalah di Desa Pengulan.
Latar belakang pelaporan kasus tersebut, kata Mulyadi, semata tak lain agar ke depan praktek seperti itu tidak terulang lagi dan bisa menjadi pendidikan politik bagi masyarakat dan memperbaiki sistem.
Panwaslu Buleleng Selidiki Dugaan Politik Uang
BULELENG - Isu politik uang beredar dalam pemilu kada Buleleng. Menanggapi laporan tersebut, Ketua Panwaslu Buleleng, I Ketut Rudia menyatakan, pihaknya segera menindaklanjutinya dengan melakukan klarifikasi ke saksi-saksi dan pengkajian.
Pihaknya segera memanggil terlapor yang diketahui bernama Asnawi yang disebut-sebut anggota tim sukses Tunov. Setelah pencoblosan, pihaknya segera memanggil terlapor guna didengar keterangannya terkait dugaan politik uang.
"Kami masih punya waktu tujuh hari untuk bisa merampungkan kasus ini," imbuh mantan jurnalis ini di Buleleng, Minggu (22/4).
Kapolda Bali: Polisi Akan Tindak Pelaku Anarkis
SINGARAJA - Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Budi Gunawan menegaskan, polisi akan menindak setiap pelaku tindakan anarkistis pada pelaksanaan Pilkada Buleleng. Tindakan kepolisian itu berlandaskan prosedur tetap Polri.
Demikian disampaikan Budi seusai memberi pengarahan ke jajaran Polres Buleleng, di Singaraja, Sabtu (21/4/2012) malam. "Kami sudah mengantisipasi sampai kemungkinan yang terburuk," kata Budi.
"Tindakan kami tersebut akan disesuaikan dengan aturan. Itu sudah ada protapnya," ujarnya.
sumber : MICOM, Kompas