Sabtu, 25 Februari 2012 | 14:19
Napi asing (tengah, bertopi dan berkaca mata) sedang dievakuasi |
"Ya, kami mendapat perintah dari Ditjen Lembaga Pemasyarakatan Kemkum dan HAM RI untuk menampung 87 napi Lapas Kerobokan," kata Kakanwil Kemkum dan HAM Jatim, Mashudi di Surabaya, Sabtu (25/2/2012).
Ia menjelaskan 87 napi yang sudah tiba di Banyuwangi pada Jumat (24/2/2012) malam dan mulai disebar ke sejumlah Lapas di Jatim pada Sabtu (25/2) itu, tercatat 11 orang di antaranya napi wanita. "Dari jumlah itu ada 11 napi wanita yang dipindahkan ke Lapas Wanita Malang, sedangkan 76 napi lainnya akan disebar ke berbagai LP di Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Porong, Surabaya," paparnya.
Pemindahan 76 napi itu antara lain 18 napi di Lapas Banyuwangi, empat napi di Bondowoso, lima napi di Jember, 18 napi di Porong, dan sisanya atau 31 napi masih belum diketahui pemindahannya, namun Rutan Surabaya di Medaeng, Sidoarjo juga akan kebagian. "Untuk jumlah secara pasti, kami masih melakukan koordinasi dengan Ditjen Lapas Kemkum dan HAM, namun kami sudah mengerahkan 15 petugas lapas dan
juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengawalan pemindahan lewat jalur darat itu," tukasnya.
juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengawalan pemindahan lewat jalur darat itu," tukasnya.
Menurut Mashudi yang juga sudah mengecek para napi di Lapas Kerobokan itu, konflik di Lapas Kerobokan pada Selasa (21/2) malam itu dipicu permasalahan antarnapi yakni penusukan, lalu ditambah dengan diskriminasi dari petugas lapas setempat. "Akumulasi masalah itu dimanfaatkan oleh kelompok napi lain yang memiliki ikatan batin antarnapi sependeritaan dalam penjara," tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan jika ada masalah di lapas yang ada di Jatim hendaknya dipendam, meski antarsesama napi atau antara napi dengan petugas LP. Selesaikan segera secara bijak agar tidak berkembang menjadi kerusuhan seperti di Lapas Kerobokan itu, apalagi LP atau Rutan yang kita miliki umumnya memang ’over capacity’," katanya, menegaskan.
Pascakerusuhan, petugas Lapas Kerobokan melakukan antisipasi dengan mengevakuasi ratusan napi, termasuk 60 napi warga negara asing (WNA) yang dipindahkan ke beberapa Lapas di Bali.
sumber : kompas