Selasa, 22 Nopember 2011, 06:09
GIANYAR - Tiga parpol yang tergabung dalam Fraksi Bhineka Tunggal Ika (BTI) DPRD Gianyar: Hanura, PIB, dan PKPB rancang manuver baru jelang Pilkada 2012. Fraksi BTI jajaki kemungkinan bergabung dengan Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) untuk usung paket Cabup-Cawabup ke Pilkada Gianyar, November 2012. Manuver ini diduga sebagai antisipasi jika figur incumbent Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace tidak tidak nyalon lagi.
Desas-desus rencana penggabungan Fraksi BTI-KGB ini sudah merebak sejak sepekan lalu. Hanya saja, karena para pimpinan parpolnya masih punya kesibukan masing-masing, sehingga mereka belum kompak untuk bertemu. Fraksi BTI DPRD Gianyar beranggotakan tiga parpol dengan modal total 7 kursi atau 15,0 suara parlemen, hingga memenuhi syarat minimal untuk mengusung paket Cabup-Cawabup, yakni Hanura (sumbang 3 kursi parlemen atau 7,5 persen suara), PPIB (punya 2 kursi parlemen atau 5,0 persen suara), dan PKPB (punya 1 kursi parlemen atau 2,5 persen).
Sedangkan KGB (Koalisi Gianyar Bangkit) yang dideklarasikan empat bulan lalu sebagai persiapan menghadapi Pilkada 2012, juga beranggotakan tiga parpol nasionalis, yakni PDP, PNBKI, dan PNIM. Seperti halnya Fraksi BTI DPRD Gianyar, KGB juga memiliki modal 17,5 persen suara parlemen, hingga
memenuhi syarat untuk mengusung paket Cabup-Cawabup ke Pilkada 2012.
memenuhi syarat untuk mengusung paket Cabup-Cawabup ke Pilkada 2012.
Modal 17,5 persen suara KGB tersebut masing-masing berasal dari PDP (memiliki 3 kursi DPRD Gianyar atau 7,50 persen suara parlemen), PNBKI (punya 2 kursi parlemen atau 5,00 persen suara), dan PNIM (memiliki 2 kursi parlemen atau 5,00 persen suara).
Perintis Fraksi BTI yang notabene Ketua DPC Hanura Ganyar, Dewa Putu Gde Oka, mengatakan memang ada rencana kami pertemuan enam pimpinan parpol yang tergabung dalam Fraksi BTI dan KGB. Hanya saja, kami mereka belum bisa kompak bertemu.
“Kami memang ingin bertemu untuk menyikapi Pilkada Gianyar 2012,” terang Dewa Oka di Gianyar, Senin (21/11). Menurut Dewa Oka, tujuan pertemuan enam parpol yang tergabung dalam Fraksi BTI dan KGB ini hanyalah untuk menyikaapi Pilkada Gianyar 2012.
“Belum ada tujuan lain-lain. Rencana semula, kami kami bertemu teman-teman (pimpinan partai) dari lima parpol paling tidak Senin (21/11) ini. Tapi, karena masih ada kesibukan, pertemuan belum terealisasi,” jelas Dewa Oka. Ditemui secara terpisah di Gianyar, Senin kemarin, Ketua KGB Wayan Suryawan membenarkan pihaknya telah dihubungi kubu Fraksi BTI untuk bertemu. Namun, Suryawan enggan memenuhi pertemuan itu, karena KGB hanya ingin menerima pihak yang membuka diri untuk berkoalisi. “Silakan parpol-parpol dan BTI adakan pertemuan. Apa pun nanti keputusannya, jika memang ada untuk menggabungkan koalisi, kami pasti akan sambut dengan baik,” jelas Suryawan yang juga Ketua DPC PNBKI Gianyar.
Suryawan mengakui, KGB masih menyimak proses penjaringan figur kandidat Cabup-Cawabup Gianyar di masyarakat, selain juga mengamati strategi parpol yang merasa bisa mengusung paket calon sendiri seperti PDIP, Golkar, dan Demokrat (yang perlu tambahan satu kursi lagi).
“Kami juga ingin lihat parpol besar itu nanti mengusung siapa di posisi Cabup Gianyar. Sebab, ini akan sangat menentukan arah politik secara keseluruhan di Pilkada Gianyar 2012,” tandas Suryawan.
Sementara, beberapa kalangan menilai, rencana pertemuan enam pimpinan parpol yang tergabung dalam Fraksi BTI dan KGB ini tidak hanya untuk membentuk koalisi besar. Lebih dari itu, ada arah membangun poros kekuatan baru untuk menghadang gerak tiga parpol besar: PDIP, Golkar, dan Demokrat.
Analisis seorang pengamat politik lokal Gianyar mengatakan, strategi poros kekuatan baru ini terinspirasi dari kemungkinan figur incumbent Cok Ace (Bupati Gianyar saat ini) kelak tidak maju lagi ke Pilkada 2012. “Dengan tidak majunya Cok Ace, maka Fraksi BTI yang dukungannya lebih mengarah ke figur incumbent itu terancam akan kehilangan jago,” ujarnya. Hanya saja, Dewa Gde Oka selaku Ketua Fraksi BTI membantah analisis seperti ini.
Sebelumnya, Fraksi BTI ngotot ingin mengusung paket Cabup-Cawabup ke Pilkada Gianyar. Ngototnya sikap Fraksi BTI ini muncul akibat ketidakpastian komitmen F24 (Fraksi Dewan beranggotakan 24 kursi yang dipimpin PDIP) untuk mengusung secara bersama-sama satu paket calon ke Pilkada Gianyar 2012. “Kami menyadari Pilkada Gianyar 2012 sudah semakin dekat. Kalau memang PDIP selaku leader tidak mau mempertahankan komitemen bersama mengusung paket calon, kami BTI pasti akan mengusung Cabu-Cawabup sendiri,” tegas salah seorang pentolan Fraksi BTI dari PPIB, AA Putu Mertha, Rabu (16/11). Kelompok F24 dalam DPRD Gianyar 2009-2014 sendiri berisikan 24 anggota Dewan dari PDIP (punya 16 kursi parlemen), Hanura (punya 3 kursi parlemen), PPIB (punya 2 kursi parlemen), PNBKI (punya 2 kursi parlemen), dan PKPB (memiliki 1 kursi parlemen). Jika F24 berkoalisi mengusung satu paket Cabup-Cawabup Gianyar, mereka akan menjadi kekuatan sangat besar di Pilkada 2012. Soalnya, total suara yang jadi modal awal mereka mencapai 60,0 persen, termasuk 40,0 persen suara milik PDIP.
Informasi yang sempat berkembang, Fraksi BTI telah mengutak-atik figur kandidat yang akan diusung ke Pilkada Gianyar 2012. Figur yang masuk bursa di BTI, antara lain, Cok Ace (tokoh Puri Agung Ubud yang kini Bupati Gianyar), Dewa Made Sutanaya (adik kandung mantan Gubernur Bali Dewa Made Beratha yang kini menjabat Wakil Bupati Gianyar), dan Made Dauh (Ketua DPD II Golkar Gianyar).
Di sisi lain, KGB yang beranggotakan PDP, PNBKI, dan PNIM sempat disebut-sebut mengarahkan dukungannya kepada pewaris tahta Puri Agung Peliatan, Tjokorda Gede Putra Nindia alias Cok Nindia, yang kini menjabat Sekda Gianyar, sebagai kandidat Cabup ke Pilkada 2012. Selain Cok Nindia, tokoh dari trah Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR), I Wayan Winatha, juga masuk bursa di KGB.
Sementara itu, Cok Ace selaku Bupati Gianyar berkenan menengok rumah Kepala Badan Pembangunan Masyarakat Desa (PMD), I Wayan Sudibya, pasca musibah kebakaran hebat, Minggu (20/11) lalu. Cok Ace datang untuk melihat kondisi puing-puing rumah sekaligus studio musik, gedong, dan palinggih di rumah Wayan Sudibia yang terbakar.
Cok Ace menyampaikan keprihatinannya kepada Sudibia beserta keluarganya, yang tinggal di Banjar Tengah, Desa/Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Senin kemarin. Terkait musibah ini, Cok Ace mengharapkan keluarga Sudibia dapat kembali beraktivitas secara normal.
Dalam kesempatan itu, Sudibia mengakui keluarganya sudah nunasang (mohon petunjuk niskala) kepada Ida Pedanda Griya Buruan. Selanjutnya, pihaknya akan menggelar upacara Pecaruan Kalabi Au, Selasa (22/11) ini. Ritual ini sesuai petunjuk dari sulinggih, dan juga berdasarkan dresta setempat. Sudibya menuturkan, saat kebakaran terjadi, dirinya sedang tidur-tiduran di kamar. Dia mendadak mencium bau menyengat, sehingga terhentak bangun dan mengecek ke sekitar. “Sempat saya kira bau pembakaran sampah. Setelah melihat asap mengepul di ruang studio musik, ternyata kebakaran,” kenangnya di hadapan Bupati Cok Ace kemarin.
Selanjutnya, Sudibia mengaku menelpon pihak Polsek Blahbatuh dan petugas Pemadam Kebakaran Gianyar, lanjut meminta tolong ke tetangga sekitar. Saat kejadian, situasi rumah memang sedang sepi, mengingat banyak keluarganya sibuk melakukan persembahyangan Banyu Pinaruh. “Beruntung, beberapa lontar dan buku-buku penting warisan leluhur bisa saya selamatkan,” jelas Sudibia. Sementara, kehadiran Cok Ace ke rumah Sudibia, pejabat eselon 2, kontan memancing perhatian banyak pihak. Masalahnya, selama ini Wayan Sudibia terang-terangan mendukung Cok Nindia untuk maju sebagai Cabup ke Piolkada 2012, bukannya Cok Ace.
Sudibia sendiri sebelumnya merupakan pendukung setia Cok Ace pada Pilkada Gianyar 2008 lalu. Namun, dalam perkembangannya, Sudibia mengalihkan dukungan ke Cok Nindia menjelang Pilkada Gianyar 2012. Buktinya, Sudibia sempat datang langsung ke kediaman Cok Nindia di Puri Agung Peliatan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, untuk menyatakan dukungannya.
sumber : NusaBali