Minggu, 27 Maret 2011 01:49 WIB
NEGARA - Yusuf Akbar, balita beru-sia sekitar 2,5 tahun, ditemukan tewas di saluran air daerah Loloan Timur, Kecamatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (26/3) pagi.
Balita warga Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, itu diduga jatuh dan terperosok ke saluran pembuangan dan irigasi tersebut saat bermain-main di pinggirannya. Di sela-sela kedatangan polisi untuk memastikan penyebab kematian korban, Ahmad Robani Hamzah, ayah Yusuf Akbar, yang
dalam kondisi sakit, terlihat begitu terpukul atas musibah yang tidak diduga-duga tersebut.
Kejadian itu diketahui beberapa saat setelah ibu korban dari dalam rumah membawa baju untuk mengganti pakaian anak bungsunya tersebut yang sebelumnya bermain di halaman rumah. "Saat ibunya membawa baju ke luar dari dalam rumah, Yusuf sudah tidak ada. Dicari keluar halaman juga tidak ada," kata Ahmad.
Ahmad lantas mencari di sekitar rumahnya termasuk ke tempat Sumiati, tempat Yusuf dititipkan jika kedua orang tuanya sedang bekerja. Ahmad mengaku, sambil mencari itu firasatnya sudah tidak enak dan ada rasa khawatir anaknya jatuh ke saluran air yang tepat berada di depan rumahnya.
Karena itu, usai dari rumah Sumiati, ia menelusuri aliran air saluran pembuangan tersebut hingga beberapa ratus meter dari rumahnya. Tidak ketemu, Ahmad kembali pulang dan tidak berapa lama kemudian ia mendengar ada warga menemukan mayat bocah di saluran air berjarak sekitar 600 meter dari rumah Ahmad.
"Langsung saja saya ke lokasi yang dikatakan warga. Ternyata itu memang anak saya," ujarnya sedih.
Balita warga Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, itu diduga jatuh dan terperosok ke saluran pembuangan dan irigasi tersebut saat bermain-main di pinggirannya. Di sela-sela kedatangan polisi untuk memastikan penyebab kematian korban, Ahmad Robani Hamzah, ayah Yusuf Akbar, yang
dalam kondisi sakit, terlihat begitu terpukul atas musibah yang tidak diduga-duga tersebut.
Kejadian itu diketahui beberapa saat setelah ibu korban dari dalam rumah membawa baju untuk mengganti pakaian anak bungsunya tersebut yang sebelumnya bermain di halaman rumah. "Saat ibunya membawa baju ke luar dari dalam rumah, Yusuf sudah tidak ada. Dicari keluar halaman juga tidak ada," kata Ahmad.
Ahmad lantas mencari di sekitar rumahnya termasuk ke tempat Sumiati, tempat Yusuf dititipkan jika kedua orang tuanya sedang bekerja. Ahmad mengaku, sambil mencari itu firasatnya sudah tidak enak dan ada rasa khawatir anaknya jatuh ke saluran air yang tepat berada di depan rumahnya.
Karena itu, usai dari rumah Sumiati, ia menelusuri aliran air saluran pembuangan tersebut hingga beberapa ratus meter dari rumahnya. Tidak ketemu, Ahmad kembali pulang dan tidak berapa lama kemudian ia mendengar ada warga menemukan mayat bocah di saluran air berjarak sekitar 600 meter dari rumah Ahmad.
"Langsung saja saya ke lokasi yang dikatakan warga. Ternyata itu memang anak saya," ujarnya sedih.
sumber : MICOM