Presiden Jokowi di PKB XLI 2019 |
Resmi Dibuka Jokowi, Berikut Jadwal PKB Hari Ini, Ada Penampilan dari Jogja, Papua Hingga Jepang
DENPASAR - Perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019 secara resmi dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo sembari melepas pawai di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi, Denpasar, Sabtu (15/6/2019) siang.
Setelah resmi dibuka, PKB kali ini akan berjalan kurang lebih hingga satu bulan kedepan, tepatnya hingga 13 Juli 2019.
Berdasarkan buku Jadwal Kegiatan Pesta Kesenian Bali XLI-2019 yang diterima dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, hari ini, Minggu (16/6/2019) PKB diisi dengan berbagai kegiatan.
Kegiatan dimulai pukul 10.00 Wita dengan lomba merangkai bunga dan janur yang diikuti oleh Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) kabupaten dan kota se-Bali di lantai I Gedung Ksiarnawa.
Sejam kemudian, tepatnya pukul 11.00 Wita bertempat di Kalangan Ratna Kanda terdapat workshop “Ngunda Bayu dalam seni tari.
Tak hanya Ngunda Bayu, terdapat juga workshop seni kerawitan berbasis alat tiup di Kalangan Angsoka pada pukul 14.00 Wita.
Jadwal PKB hari ini nampaknya cukup menarik, pasalnya tidak hanya diisi oleh dalanm daerah, akan tetapi juga luar daerah bahkan luar negeri.
Pada pukul 17.00 Wita nanti ada partisipasi dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang akan menampilkan Tari Mala Renjana di areal depan Gedung Kriya.
Selain itu, terdapat juga persembahan tari, musik dan puisi “Nggo Wor Baldo Na Nggomar” atas partisipasi dari Institut Seni dan Budaya (ISBI) Tanah Papua di areal singai dan Kalangan Ayodya pukul 19.30 Wita.
Di jam yang sama bertempat di Gedung Ksiarnawa ada tari dan lagu-lagu tradisional Jepang “Shamisen dan Shakuhachi” dari Mr. Baisho Matsumoto.
Terakhir, PKB ke-41 tahun 2019 hari kedua ini nampaknya diisi oleh Duta Kota Denpasar pada pukul 19.30 Wita di Panggung Terbuka Ardha Candra dengan Sendratari Kolosal “Legu Gondong Sanggar Printing Mas.
Beri Sentuhan Inovasi Agar Tak Monoton, Koster Sebut Ada Komitmen Pemda Lanjutkan PKB
Setelah pada siang hari Presiden RI Joko Widodo telah berkenan melepas pawai dan membuka secara resmi Pesta Kesenian Bali (PKB), selanjutnya Gubernur Bali Wayan Koster kembali membuka Gelaran Pembukaan PKB ke-41 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Sabtu (15/6/2019) malam.
PKB ke-41 tahun 2019 mengangkat tema ‘Bayu Pramana, memuliakan energi angin’, yang dikemas secara khusus sebagai kesadaran memuliakan energi dan kekuatan unsur alam semesta, yakni udara, angin, nafas atau sebutan lain yang berhubungan dengan energi angin.
Koster menyebut tema tersebut diimplementasikan secara nyata dan konsisten dalam berbagai pagelaran, pameran, workshop, sarasehan dan lomba yang diselenggarakan selama gelaran PKB.
“Implementasi tema secara sinkron ke dalam semua kegiatan PKB merupakan salah satu inovasi baru pada PKB ke-41 tahun ini agar rangkaian PKB tidak terasa monoton,” kata Koster dalam sambutannya.
Inovasi lainnya adalah dibangkitkannya seni tradisi sebunan berbasis desa adat.
Sebunan adalah istilah untuk kelompok-kelompok kesenian yang semua anggotanya, baik penari, penabuh maupun dalang berasal dan tinggal dalam satu desa adat.
Pemberian ruang pada seni sebunan bertujuan untuk memperkuat seni tradisi orisinil yang hidup di masyarakat sebagai pengempon adat, agama, tradisi dan kearifan lokal lainnya.
Selanjutnya, sekaa (kelompok) sebunan memiliki ikatan yang kuat diantara sesama anggotanya, guyub dan bergotong royong yang diharapkan terus dipelihara untuk memperkuat kohesi sosial kehidupan masyarakat Bali.
Ia menambahkan, PKB yang ke-41 tahun ini telah menunjukkan komitmen, dedikasi serta kecintaan pemerintah daerah dan masyarakat terhadap eksistensi dan keberlanjutan tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal yang ada di Bali.
“Ada yang menggagas dan ada yang berkomitmen untuk meneruskan. PKB digagas oleh almarhum Prof Ida Bagus Mantra, pertama kali dilaksanakan tahun 1978. Gubernur berikutnya memiliki komitmen yang kuat untuk meneruskan PKB ini,” ujarnya.
Selain itu, PKB kali ini juga berkomitmen untuk mengimplementasikan kebijakan-kebijakan dan visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali', seperti penggunaan busana adat Bali, aksara dan sastra Bali, kampanye pengurangan sampah plastik hingga pemanfaatan produk pertanian dan industri lokal.
Keberpihakan pada industri lokal juga ditunjukkan melalui terobosan untuk menggratiskan stan pameran bagi para pelaku UMKM lokal.
Membuka PKB ke-41 tahun 2019, juga digelar oratorium berjudul 'Bali Padma Bhuana' oleh seniman dari ISI Denpasar.
Sebuah fragmen sendratari yang mengisahkan Raja Dalem Waturenggong yang memimpin Bali di abad ke-16, dengan upaya-upayanya untuk menjaga kesejahteraan dan kebahagiaan rakyatnya.
Untuk mencapai hal itu Raja kemudian melakukan ritual, seperti dengan melaksanakan upacara Nangluk Merana dan Eka Dasa Rudra serta meneladani kearifan raja-raja sebelumnya.
Hadir pula dalam gelaran pembukaan antara lain Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Sekda Dewa Made Indra, Ketua DPRD Nyoman Adi Wiryatama serta undangan para sulinggih, pemuka agama, konsulat negara sahabat, tokoh masyarakat dan ribuan masyarakat.
sumber: tribun