TABANAN - Sejumlah siswi yang mengikuti Rejang Sandat Ratu Segara hingga Kamis (23/8/2018), masih ada yang kerahuan (kerasukan).
Kerahuan massal ini terjadi di SMAN 1 Kediri dan SMK Gandhi Usada Bali saat proses pembelajaran berlangsung.
Seorang siswi kelas IX SMPN 1 Kediri, Ni Putu Indah Juwita kerahuan lagi lantaran dirinya mengalami trauma dan ketakutan.
"Gak mau lagi ikut (Tari Rejang Sandar Ratu Segara), takut. Kalau nari yang lain baru mau," ungkap Putu Indah saat dijumpai seusai diriinya menggelar guru piduka di Pura Luhur Tanah Lot, Tabanan, Kamis (23/8/2018).
Indah menuturkan, pengalaman yang sama yakni melihat sosok wanita cantik berpakaian serba hijau di pintu rumahnya.
Begitupun saat sekolah, dia mengalami hal yang sama. Selain itu, usai menari, juga mengalami sakit (berat) pada bagian leher belakang.
Putu Indah Juwita seusai menggelar riual guru piduka, Kamis (23/8/2018) |
Bahkan, kata dia, usai pementasan tersebut dirinya tak berani tidur sendiri sehingga memilih tidur bersama orang tuannya.
"Setelah pentas saya tidak berani tidur sendiri. Karena saat kerauhan (pada saat pementasan) juga sudah sempat melihat sosok ibu ratu. Kalo di sekolah saya lihat pas di laboratorium," tuturnya.
sumber : tribun