Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » » Telat Menghindar, Duka Mendalam Selimuti Keluarga Ida Pedanda Lebar

Telat Menghindar, Duka Mendalam Selimuti Keluarga Ida Pedanda Lebar

Written By Dre@ming Post on Minggu, 08 April 2018 | 9:04:00 AM

Ida Pedanda Gede Oka Sidanta (60) dikabarkan meninggal usai tertimpa pohon roboh
NEGARA - Suasana duka mendalam tampak menyelimuti Geria Taman Sari Megati di Banjar Tibu Sambi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Sabtu (7/4) malam.

Para keluarga, kerabat, maupun sisya (pengikut, red) yang berasal dari krama desa setempat sangat terpukul atas kepergian Ida Pedanda Gede Oka Sidanta.

Putri kedua Ida Pedanda, Ida Ayu Kade Murdani (38), menceritakan almarhum ayahnya didiksa menjadi Ida Pedanda bersama sang istri oleh Ida Pedanda dari Geria Gede Sibang, Kabupaten Badung, pada tahun 2002 lalu.

Ida Pedanda memiliki nama walaka Ida Bagus Gede Nuarda.

Sebelum madiksa, Ida Pedanda Gede Oka Sidanta ini dulunya sempat berprofesi sebagai pekerja serabutan.

Beliau sejatinya berasal dari Geria Megati di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, namun akhirnya malinggih di Geria Taman Sari Megati.

Seperti hari-hari biasanya, Ida Pedanda bangun pagi sekitar pukul 05.00 Wita dan kemudian melangsungkan ritual Nyurya Suwana atau mendoakan alam semesta.

Bersama sopir dan pangiring-nya, Ida Pedanda diketahui berangkat muput ritual Nuhur Taru di Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, sekitar pukul 08.00 Wita.

Namun usai muput, ternyata musibah menimpa Ida Pedanda yang merupakan tokoh agama dan masyarakat di Jembrana ini.

Ida Pedanda berusia 60 tahun ini tertimpa pohon Pule yang ditebang untuk tapel barong.

"Kami tidak memiliki firasat buruk apapun terkait musibah yang menimpa Ida Pedanda itu. Bahkan tadi sebelum musibah ini terjadi Ida Pedanda beraktivitas seperti hari-hari biasanya," ungkap Murdani yang didampingi suaminya, Ida Bagus Komang Susrama Megati, kemarin.

Seperti diketahui sebelumnya, kabar duka bagi umat Hindu di Bali, khususnya Kabupaten Jembrana. Seorang sulinggih, Ida Pedanda Gede Oka Sidanta atau Ida Bagus Gede Nuarda (60), dari Geria Taman Sari Megati, Banjar Tibu Sambi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, lebar (meninggal dunia) usai tertimpa pohon Pule (Alstonia scholaris) setinggi sekitar 20 meter, Sabtu (7/4).

Ironisnya, musibah ini terjadi usai Ida Pedanda Gede Oka Sidanta muput (memimpin) upacara Nuhur Taru Tapakan Barong atau meminta bagian batang pohon Pule untuk membuat tapel (topeng) Barong Sasuhunan Ida Bhatara di Pura Puseh setempat.

Peristiwa nahas yang menimpa Ida Pedanda Gede Oka Sidanta ini terjadi sekitar pukul 10.00 Wita. Saat itu, Ida Pedanda tengah muput upacara Nuhur Taru Tapakan Barong di sebuah kebun milik seorang warga, I Made Subagia, di Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo.

Subagia merupakan Bendesa Adat Munduk Anggrek Kaja.

Ritual nunas batang pohon Pule tersebut diikuti oleh sekitar 70 krama setempat.

Rencananya, batang pohon Pule yang ditebang tersebut hendak dipakai sebagai bahan untuk membuat tapakan atau tapel Barong Sasuhunan Ida Bhatara Pura Puseh Desa Pekraman setempat.

Usai memimpin persembahyangan dan merampungkan prosesi upakara, pohon Pule dengan diameter sekitar 3 meter tersebut kemudian ditebang sebagian batang utamanya oleh I Kadek Adnyana (32), warga dari Banjar Sari Kuning, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, dan dibantu oleh I Komang Darmawan (51) yang merupakan warga Munduk Angrek Kaja, Desa Yehembang Kauh, Mendoyo.

Telat Menghindar

Pemotongan pohon dilakukan menggunakan mesin Chain Saw dan tangga dengan ketinggian sekitar 5 meter dari atas tanah.

Pemotongan pertama dilakukan pada bagian sisi timur pohon dengan ukuran 1 meter persegi berjalan lancar.

Namun musibah terjadi ketika memotong bagian kedua dengan ukuran 1 meter persegi yang berada di sisi utara pohon atau dekat dengan potongan pertama.

Terdengar suara "krepet-krepet" atau suara yang menandakan pohon hendak tumbang pada sisa bagian pohon atau sekitar 15 meter di atas dari bagian yang dipotong.

Mendapati kejadian tersebut, penebang yang berada di atas pohon kemudian langsung meloncat ke bawah yang diikuti oleh berhamburannya krama yang ada di sekitarnya.

Nahas, robohnya pohon Pule yang terjadi secara seketika tersebut justru mengarah ke titik dimana para krama dan Ida Pedanda berkumpul.

Sejumlah warga berhasil menyelamatkan diri, namun tidak demikian dengan Ratu Ida Pedanda yang tertimpa batang pohon,

"Pas musibah itu Ida Pedanda tengah berada di bawah bersama krama, bukan semasih menandai batang pohon yang hendak diambil. Krama yang lain sempat menyelamatkan diri, tapi sayang Ida Pedanda telat menghindar sehingga tertimpa pohon Pule tersebut," ungkap seorang krama setempat, I Made Rai (42), ketika dikonfirmasi Minggu kemarin.

Alami Sejumlah Luka

Sementara itu, Kapolsek Mendoyo, Kompol Gusti Agung Komang Sukasana, mengatakan usai menerima laporan musibah warga meninggal tertimpa pohon tersebut pihaknya kemudian terjun ke lokasi dan melangsungkan olah TKP.

Korban sejatinya sudah sempat dibawa ke RSUD Negara guna mendapatkan perawatan intensif.

Namun sayang, korban akhirnya menghembuskan napas terakhir di RSUD Negara sekitar pukul 10.45 Wita akibat sejumlah luka parah yang dideritanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis RSUD Negara, korban diketahui mengalami patah tulang pada bagian dada depan, patah tulang pada bagian rahang kanan, serta mengalami pendarahan dari bagian telinga dan hidung.

"Pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian korban sebagai sebuah musibah. Pembuatan Tapakan Barong ini juga merupakan rencana beliau semenjak setahun lalu sehingga tadi melibatkan krama setempat untuk membantu," ujar Sukasana.








sumber : tribun
Share this article :

Menuju Bali I 2018

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Mpu Jaya Acharya Nanda: Yadnya Sekarang Cendrung Mempertontonkan Egonya

Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda Yadnya secara universal mengandung aktivitas cinta kasih, keikhlasan, dan persembahan. Biasanya yadn...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen