Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , , » Pura Besakih Dibuka, Warga Pengungsi Tunggu Instruksi Resmi

Pura Besakih Dibuka, Warga Pengungsi Tunggu Instruksi Resmi

Written By Dre@ming Post on Sabtu, 30 Desember 2017 | 7:48:00 AM

Pura Besakih dan Mangku Sedeng
BANGLI - Kembali dibukanya kawasan Pura Besakih untuk dikunjungi wisatawan, ternyata belum sepenuhnya mendapat tindak lanjut dari sejumlah warga Besakih yang mengungsi di Posko Bangli.

Meski diakui telah mendapat kabar bahwa objek wisata Pura terbesar se-Bali ini telah dibuka, sebanyak 11 KK atau sejumlah 46 jiwa pengungsi, mengaku belum berani untuk meninggalkan posko pengungsi dan menetap di kampung halaman.

Seperti diungkapkan salah seorang warga Banjar Besakih, Desa Besakih, Mangku Sedeng, Jumat (29/12/2017), kabar mengenai kembali dibukanya Pura Besakih memang sempat dia dengar.

Namun, pihaknya belum berani mengambil keputusan, untuk kembali pulang ke kampung halaman.

Mengingat status Gunung Agung belum mengalami penurunan.

Menurut Mangku Sedeng, keputusan untuk pulang di tengah kondisi yang belum pasti seperti sekarang dirasa percuma.

Sebab, andaikan sampai ke kampung halaman, tidak ada pekerjaan yang mampu dilakukannya.

Diakui dia, beberapa waktu lalu sebelum Pura Besakih kembali dibuka, dirinya sempat pulang ke rumah untuk bersih-bersih, serta melakukan sembahyang.

Dia mendapati bahwa sejumlah tanaman miliknya seperti kopi, pisang, serta kayu-kayuan jenis sengon telah mengering.

Begitupun dengan 35 pohon cengkeh yang dia tanam.

“Jangan dah mengharapkan masih ada yang hidup. Saya waktu pulang pegang ujung batangnya saja sudah kering. Daun-daunnya juga banyak yang sudah rontok,” tuturnya.

“Saya bukannya mengeluh, cuma mau pariwisata sudah buka, saya tetap tunggu instruksi resmi dari pemerintah saja. siapa yang tahu jika sekarang memaksa pulang, baru dua atau tiga minggu di rumah, erupsi lagi,” ungkap pria yang genap mendiami Posko Lingkungan Pendidikan Kubu, Bangli selama 1 bulan ini.

Warga Desa Besakih lainnya bernama Ni Wayan Yanti, juga mengaku belum berani pulang ke kampung halaman, lantaran masih belum yakin benar bahwa kondisi Gunung Agung telah aman.

Menurutnya, status Gunung Agung saat ini masih level IV, dan akan sangat beresiko jika nekat meninggalkan posko pengungsian untuk pulang kerumah.

“Apalagi jika sekarang pulang, trus besok saat ada erupsi, kembali ke posko lagi. Kasihan anak-anak kecil dan orang tua. Lebih baik tunggu sampai ada keputusan resmi kami boleh pulang,” ujarnya.

Meski banyak warga Besakih yang masih mendiami posko pengungsi, dikatakan dia, sejak dua hari lalu, dua orang keluarganya sempat pulang ke kampung halaman untuk berjualan kain.

Hanya saja, kepulangan mereka bukan merupakan pulang permanen.

“Iya pulang ke kampung untuk buka toko kainnya. Tapi tidak sampai menginap dirumah. Jam lima sore mereka sudah kembali ke posko lagi,” ucapnya.

Wayan Yanti tidak menampik bila kebosanan kerap kali menyambangi dirinya. Ada harapan besar untuk dapat kembali pulang ke kampung halaman.

Sebab tidak ada kegiatan yang dapat dilakukannya untuk mengisi waktu di posko pengungsian.

“Ingin sekali pulang ke kampung halaman. Karena di posko kegiatannya begini-begini saja. Tapi sekarang percuma juga dirumah. Mau kerja apa karena tanamannya banyak yang mati,” ungkapnya.







sumber : tribun
Share this article :

DKS

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen