Ni Made Semiati (berdiri, keempat dari kiri) bersama atlet lainnya. |
Ada satu nak Bali yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Ialah Ni Made Semiati (17).
Bersama 41 atlet tunagrahita nasional, ia mengikuti ajang olahraga berskala internasional untuk anak-anak berkebutuhan khusus, Special Olympics World Games, yang diselenggarakan di Los Angeles, Amerika Serikat.
Semi, panggilannya, adalah satu dari anak asuh SOS Children's Village Bali (Organisasi nonprofit yang bergerak untuk memperjuangkan hak-hak dasar anak khususnya dalam pengasuhan) bertolak ke negeri paman Sam bersama delegasi atlet nasional lainnya, Selasa (21/07/2015) lalu.
Ia akan bersaing dengan 6.500 atlet tunagrahita yang mewakili 165 negara di perhelatan olahraga dunia, dan berlangsung mulai 25 Juli hingga 2 Agustus 2015.
Semi diasuh di SOS Children's Village Bali sejak tamat Sekolah Dasar (SD).
Saat masih bersekolah di sekolah umum, Semi kerap kali menemui kendala karena kemampuan akademisnya di bawah rata-rata, akibat kesulitannya memahami materi pembelajaran yang diberikan guru.
Setelah mengikuti serangkaian tes, Semi ternyata memiliki fungsi intelektual di bawah rata-rata yang mengharuskan ia bersekolah di sekolah berkebutuhan khusus.
Setelah beberapa bulan memperoleh pendidikan di Sekolah Berkebutuhan Khusus, Semi menemukan jati dirinya.
Selain bidang akademis, Semi juga mengikuti beberapa kelas keterampilan, seperti menari, kecantikan, dan olahraga atletik.
Bakat terpendam Semi mulai terlihat.
Ia sangat menonjol dalam olahraga atletik dan memiliki bakat menari yang istimewa.
Keahliannya berlenggak-lenggok membawa Semi tampil di berbagai acara di sekolahnya.
Bakat olahraga atletiknya pun kian terasah ketika Semi mulai mengikuti sejumlah kejuaraan sprint (Lari).
Tidak tanggung-tanggung, Semi berhasil menjuarai lomba sprint 100 meter dan 200 meter se-kabupaten Tabanan, Bali.
Keberhasilan Semi yang pertama ini diikuti keberhasilan lainnya.
Beberapa kali ia menjuarai lomba sprint di berbagai wilayah Indonesia, di antaranya Kejuaraan Nasional di Makassar 2014 lalu.
"Anak-anak dengan kebutuhan khusus membutuhkan penanganan khusus untuk menjamin hak-haknya dapat terpenuhi dengan baik," ungkap National Director SOS Children's Villages Indonesia, Gregor Hadi Nitihardjo.
Event olahraga dunia yang merangkul anak-anak berkebutuhan khusus, seperti Special Olympics World Games merupakan ajang yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri anak-anak penyandang tunagrahita .
sumber : tribun