Grafis kronologi Sumerta mendekap seorang wanita di kali |
BANGLI - Rabu (11/2) sekira pukul 08.30 Wita, I Wayan Sumerta (IWS) asal Banjar Susut Kaja, Desa Susut Bangli bersiap-siap menuju Denpasar untuk mengambil pasuh (orderan pakaian).
Setelah semuanya beres, pria 38 tahun yang berprofesi sebagai tukang jarit ini langsung tancap gas.
Mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter bernopol DK 5047 PJ, Sumerta pun dengan santai melaju mengendarai kuda besinya.
Suasana perjalanan dari rumahnya saat melewati beberapa desa memang dikenal bengang alias sepi.
Sesampainya di Desa Apuan, Kecamatan Susut Bangli, di sebuah kali kecil, Sumerta melihat seorang wanita yang sedang mencuci pakaian.
"Saya lihat ada wanita yang lagi nyuci," ujar pria yang sudah beristri ini saat diwawancarai di Mapolsek Susut Bangli.
Ia yang awalnya cuek kemudian tiba-tiba memiliki niat kembali ke lokasi di mana dia melihat wanita yang sedang mencuci tersebut.
Kendati sudah lewat beberapa kilo, Sumerta langsung putar haluan lagi. Kebetulan juga saat itu ia mengaku tiba-tiba perutnya sakit.
"Saya tidak tau kenapa saya ingin balik. Saya hanya merasa perut saya sakit dan ingin buang air besar," ucapnya.
Tiba di lokasi, Sumerta langsung parkir. Kehadirannya pun tidak disadari oleh wanita tersebut. Karena merasa sudah tidak tahan, ia akhirnya memutuskan buang air besar di kali yang sama.
Namun Sumerta berada di posisi sebelah utara si wanita tersebut. "Tapi kayaknya dia tidak tahu saya buang air besar di utara," katanya.
Setelah merasa lega, bukannya Sumerta kembali ke tempat ia memarkir motornya. Ia malah berjalan mendekat ke arah wanita tersebut.
Sumerta tampaknya tergoda melihat wanita yang berbalut handuk tersebut. Dari belakang spontan dia membekap tubuh wanita tersebut. Sontak, si wanita berontak sembari berteriak.
"Saya khilaf, saya tidak tahu apa yang saya lakukan. Saya hanya memegang kepalanya dari belakang, saat itu dia berontak dan teriak," ucapnya.
Sadar dengan perbuatannya tersebut, Sumerta akhirnya lari. Dalam kondisi panik ia memutuskan meninggalkan motornya yang terparkir.
Dalam pelariannya, ia juga membuang jaket dan tasnya. Ini dia lakukan agar tidak dikenali warga apabila si wanita yang dibekapkanya menjelaskan ciri-cirinya.
"Saya lari ke rumah warga. Sekitar dua kilo kalau gak salah. Saya sudah takut, takutnya dihakimi massa," ungkapnya.
Namun Sumerta tak kehabisan akal. Di tengah ketakutannya, ia masih sempat bersandiwara.
Kepada warga, Sumerta mengaku dirinya dirampok di tengah jalan. Warga yang ia datangi kemudian melapor ke Polsek Susut Bangli.
Polisi pun mendapatkan dua laporan di saat bersamaan. Satu laporan seorang wanita atas nama WSN, berusia 26 tahun asal Banjar Apuan Kelod, Desa Apuan, Kecamatan Susut Bangli. WSN melaporkan dirinya telah dibekap dari belakang oleh seorang pria.
Sementara laporan satunya lagi atas nama I Wayan Sumerta. Ia melapor habis dirampok di jalan.
"Kami mendapat dua laporan yang waktunya nyaris bersamaan," ujar Kapolsek Susut Bangli, AKP IGN Yudisthira.
Polisi kemudian turun ke lapangan. Kedua pelapor kemudian dibawa ke Mapolsek Susut. Di lapangan polisi juga menemukan barang bukti berupa sepeda motor Yamaha Jupiter DK 5047 PJ, tas, jaket, dan handphone.
Perlahan namun pasti, polisi berhasil mengorek keterangan yang menyatakan barang-barang yang ditemukan polisi adalah milik Sumerta.
"Ternyata yang punya barang bukti yang kita temukan adalah Sumerta. Dia lari ke rumah warga dan ngaku kalau dia dirampok. Warga melapor, sementara si wanita yang dia bekap di kali juga melapor. Tapi WSN mengaku tidak mengenali orang yang membekapnya dari belakang karena menggunakan jaket dan masker," jelasnya.
sumber : tribun