Pengamanan di Kertalangu Ketat
Denpasar - Panitia penyelenggara ajang kontes kecantikan dunia "Miss World" memastikan keabsahan kontestan asal Uzbekistan, Rakhima Ganieva (18) yang sempat menjadi kontroversi karena tidak diakui sebagai wakil oleh negaranya sendiri.
"Saya sudah diberitahu bahwa secara mutlak dia mewakili Uzbekistan," kata Chairwomen Miss World Organization, Julia Morley, dalam keterangan persnya di usai melakukan doa untuk perdamaian dunia di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, pihaknya memastikan bahwa gadis cantik berambut panjang itu memang benar mewakili negara pecahan Uni Soviet itu setelah terpilih sebagai "Miss Uzbekistan" pada 20 Juli 2013.
Sementara itu Rakhima Ganieva menolak mengomentari kontroversi dirinya karena masih berkonsentrasi dalam kompetisi yang memperebutkan ratu kecantikan sejagad itu.
"Maaf, tidak sekarang (komentar terkait keikutsertaannya)," ujarnya singkat.
Pengamanan Kontestan Miss World di Kertalangu Ketat
Denpasar - Sedikitnya seratus aparat kepolisian dikerahkan untuk mengamankan kunjungan kontestan ajang ratu kecantikan sedunia "Miss World" di Desa Budaya Kertalangu, Sanur, Denpasar, Sabtu sore.
"Untuk pengamanan kunjungan ini ada sekitar 100 polisi dari Polsek Denpasar Timur, Polresta Denpasar, dan Polda Bali," kata Kepala Kepolisian Sektor Denpasar Timur AKP Lazuardi M.
Selain mengerahkan petugas pengamanan, tim gegana juga disiagakan di depan pintu masuk desa wisata itu.
Polisi juga mengerahkan dua anjing pelacak jenis "rottweiler" untuk melacak lokasi sebelum kedatangan para kontestan, kata dia.
Lazuardi membantah ketika disebutkan bahwa hal itu merupakan pengamanan berlebihan. Ia menegaskan bahwa hal tersebut sudah dilakukan sesuai dengan prosedur pengamanan.
"Pengamanan sesuai prosedur saja tidak ada yang berlebihan," ucapnya.
Di Desa Budaya Kertalangu, para kontestan dijadwalkan akan melakukan doa bersama yang dituntun oleh para pendeta atau tokoh dari enam agama di Indonesia.
Doa-doa yang diucapkan sebagian besar mendoakan adanya kedamaian di dunia yang rencananya dilakukan di depan gong perdamaian dunia yang berada di dalam desa budaya setempat.
Sebelumnya Polda Bali menyiagakan sekitar 1.000 polisi untuk mengamankan kegiatan para kontestan selama masa karantina hingga final ratu kecantikan dunia itu.
Dua petugas yakni polisi wanita dan Korps Wanita Angkatan Darat juga dikerahkan yang khusus berjaga di dalam bus yang ditumpangi para kontestan selama dalam perjalanan.
sumber : Antara Bali