Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , » Ironis ...Arjaya Diberangus Gara-gara Getol Membela Program Pro Rakyat?

Ironis ...Arjaya Diberangus Gara-gara Getol Membela Program Pro Rakyat?

Written By Dre@ming Post on Sabtu, 06 April 2013 | 5:23:00 PM

Arjaya selama ini getol membela program Bali Mandara, karena Mangku Pastika masih tercatat sebagai Gubernur Bali yang diusung PDIP sampai Agustus 2013.
Setelah diberangus dari pencalegan di internal partainya untuk Pileg 2014, politisi vokal PDIP Made Arjaya pilih membidik kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Dengan masuk jalur DPD RI, Arjaya berharap bisa tetap berjuang untuk rakyat Bali.

Arjaya pun dikabarkan telah mengambil fomulir nyalon DPD RI di Kantor KPU Bali, Jalan Cok Agung Tresna Denpasar, Jumat (5/4). Politisi militan yang masih menjabat Ketua Komisi I DPRD Bali ini tidak menunggu diumumkannya daftar caleg sementara (DCS) DPRD Bali dari DPC PDIP Denpasar, untuk memutuskan beralih ke jalur DPD RI. Pasalnya, DCS maupun daftar calon anggota DPD RI sudah harus disetor ke KPU, mulai 9 April 2013 nanti. Arjaya sudah hampir dipastikan terpental dari DCS DPRD Bali.

Diduga kuat, Arjaya diberangus induk partainya gara-gara selama ini getol membela program Bali Mandara yang dijalankan Gubernur Made Mangku Pastika, yang notabene Cagub dari Koalisi Bali Mandara ke Pilgub Bali 2013. Dalam Pilgub Bali, 15 Mei 2013 nanti, PDIP yang diback-up PKS usung pasangan AA Puspayoga-Dewa Sukrawan alias PAS sebagai Cagub-Cawagub. PAS akan tarung head to head melawan pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta, Cagub-Cawagub yang diusung Koalisi Bali Mandara (Golkar-Demokrat-Gerindra-PNBKI-Hanura-PKPB-PKPI-Pakar Pangan-PAN). Arjaya selama ini getol membela program Bali Mandara, karena Mangku Pastika masih tercatat sebagai Gubernur Bali yang diusung PDIP sampai Agustus 2013. Saat dikonfirmasi Arjaya membenarkan dirinya memang datang ke Kantor KPU Bali, Jumat kemarin. Kebetulan, selaku Ketua Komisi I DPRD Bali yang membidangi masalah politik, hukum, pemerintahan, dan keamanan, Arjaya datang untuk memantau jalannya proses Pilgub Bali 2013.

“Saya ke Kantor KPU untuk memantau jalannya Pilgub Bali 2013 yang sedang dalam proses tahapan, kampanye, dan jelang pemilihan. Pasti sudah ada yang menduga saya nyalon ke DPD RI,” ujar politisi muda PDIP asal Sanur, Denpasar Selatan ini. Apakah juga ambil formulir nyalon DPD RI? “Politisi itu bisa berjuang dengan cara apa saja untuk kepentingan rakyat. Bisa lewat DPD RI, DPR, DPRD Provinsi, maupun DPRD Kabupaten/Kota.

Kalau Arjaya tidak lagi dicalonkan di DPRD Bali, semata-mata itu karena pilihan (beralih incar kursi DPD RI, red),” tegas Arjaya. Arjaya sendiri tidak menampik posisinya terancam dalam pencalegan di internal PDIP, akibat sikapnya selama ini yang dituding oleh induk partai sering memihak Mangku Pastika. Tapi, Arjaya tetap ingin memberi pendidikan politik, dengan konsisten berada di bawah bendera PDIP, karena merasa sejak awal turut membesarkan parti Banteng Gemuk. "Apa program Gubernur Pastika yang bagus untuk rakyat juga harus kita tolak hanya untuk kepentingan politik golongan? Kan tentu tidak. Harus diingat, saya ada di Dewan yang ikut ketok palu dan turut merancang program pro rakyat itu," tegas Arjaya sembari mengingatkan, dirinya dulu paling anti terhadap Pastika karena menginginkan PDIP usung kader sebagai Cagub di Pilgub Bali 2008. Setelah Pastika jadi Gubernur Bali yang diusung PDIP, Arjaya konsisten membela program-programnya yang memang pro rakyat.

Ternyata, sikap konsistennya itu berbuah pahit: Arjaya diberangus dari pencalegan, hingga pilih beralih ke jalur DPD RI. Kendati mendaftar nyalon DPD RI, Arjaya menyatakan dirinya tetap kader PDIP. Tidak ada istilah ngambul karena diberangus dari pencalegan. Arjaya menjamin dirinya tidak akan meninggalkan PDIP. Bagi Arjaya, PDIP adalah agama keduanya. Menurut Arjaya, isu bahwa dirinya membelot itu sudah lagu lama. “Kita berharap elite dan pimpinan PDIP supaya beretika dan mengedepankan moral dalam memimpin partai,” kata Arjaya. “Jangan sampai menyakiti kader dengan trik-trik politik yang jahat dan licik. Saya hanya pesan jangan pernah menggusur kader partai.

Hentikan kampanye hitam terhadap pihak lain, karena hanya akan membuat kecil PDIP,” lanjut putra dari sesepuh PDIP Nyoman Lepug ini. Ditambahkan Arjaya, motivasi utamanya nyalon DPD RI tetap untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Bali. "Di mana pun jalurnya, yang jelas saya berjuang untuk masyarakat. Tidak ada urusan mencari jabatan atau untuk kepentingan pribadi." ucapnya. Menurut Arjaya, dirinya juga melihat potensi yang ada. Kalau memaksakan maju ke DPR, para incumbent dari PDIP Bali seperti Wayan Koster, Made Urip, Nyoman Dhamantra, IGA Rai Wirajaya juga masih berkeinginan kuat maju lagi ke Senayan. Karenanya, Arjaya pilih ke DPD RI.

“Kalau dilihat dari judicial review dan perubahan Undang-undang, saya lihat kewenangan DPD itu hampir sama dengan DPR," katanya. Sementara itu, sejumlah politisi akan bersaing memperebutkan kursi DPD RI Dapil Bali dalam Pileg 2014. Pasalnya, selain Arjaya, ada beberapa politisi yang juga nyalon ke DPD RI. Salah satunya, Srikandi Golkar Dewa Ayu Sri Wigunawati. Selain itu, politisi Demokrat yang kini Ketua Komisi III DPR, Gede Pasek Suardika, juga dikabarkan beralih ke jalur DPD RI. Belum lagi, kandidat incumbent I Gusti Ngurah Alit Kesuma Kelakan, anggota DPD RI hasil Pileg 2009 yang notabene kader PDIP. Dewa Ayu Sriwigunawati sejak awal sudah memastikan maju ke DPD RI di Pileg 2014. Sebelumnya, Srikandi Golkar asal Jembrana ini sempat mengincar kursi DPR dalam Pileg 2009, namun gagal tembus ke Senayan. Saat ini, Sri Wigunawati menjabat sebagai Ketua Bappilu DPD I Golkar Bali dan sekaligus Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Bali. Menurut Wigunawati, dirinya sudah ambil formulir di Kantor KPU Bali dan kini dalam proses melengkapi persyaratan untuk nyalon DPD RI.

“Kita tinggal melengkapi saja,” ujar Wigunawati saat dikonfirmasi, Jumat kemarin. Sebaliknya, Pasek Suardika hingga Jumat kemarin belum berhasil dikonfirmasi terkait isu nyalon DPD RI. Saat dihubungi melalui telepon, terdengar nada sambung, namun politisi muda Demokrat asal Buleleng yang mantan wartawan ini tidak mengangkat ponselnya. Sekadar dicatat, dalam Pileg 2014 nanti, Dapil Bali kebagian jatah 4 kursi DPD RI dan 9 kursi DPR. Berdasarkan hasil Pileg 2009, 4 wakil Bali di DPD RI masing-masing Wayan Sudirta (Senator asal Karangasem), Nengah Wiratha (Senator asal Badung), IGN Alit Kesuma Kelakan (Senator asal Denpasar), dan Kadek Lolak Arimbawa (Senator asal Klungkung). Sedangkan 9 wakil Bali di DPR masing-masing Wayan Koster (anggota Fraksi PDIP asal Buleleng), Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (anggota Fraksi Golkar asal Buleleng), Made Urip (anggota Fraksi PDIP asal Tabanan), I gusti Ketut Adhiputra (anggota Fraksi Golkar asal Badung), Nyoman Dhamantra (anggota Fraksi PDIP asal Denpasar), Gede Pasek Suardika (anggota Fraksi Demokrat asal Buleleng), Wayan Sugiana (anggota Fraksi Demokrat asal Denpasar), I Gusti Agung Rai Wirajaya (anggota Fraksi PDIP asal Denpasar), dan AA Jelantik Sanjaya (anggota Fraksi Demokrat asal Buleleng).

KPU Bali membuka pengambilan formulir melalui akses internet dan secara langsung datang ke Kantor KPU untuk nyalon DPD RI. Menurut anggota KPU Bali Divisi Sosialisasi, Ketut Udi Prayudi, pendaftaran calon anggota DPD RI akan dibula 9-22 April 2013. “Pengambilan fomulir itu bisa diwakilkan, bisa diambil sendiri. Setahu saya, Made Arjaya belum ambil formulir,” ujar Udi Prayudi, Jumat kemarin. 

sumber : NUSABALI
Share this article :

DKS

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen