Gambar Ilustrasi - Dalam peristiwa yang terakhir itu, pelaku membawa kabur serangkaian bunga emas dan permata setelah membobol pintu gudang di pura tersebut. |
Tabanan - Pencurian benda pusaka pura atau "pratima" di
Kabupaten Tabanan, semakin marak dalam beberapa hari terakhir.
Setelah 10 pura di Tabanan kehilangan "pratima", hal serupa juga terjadi di Pura Panti Kwatian, Desa Adat Luwus, Kecamatan Baturiti, Selasa dini hari.
Dalam peristiwa yang terakhir itu, pelaku membawa kabur serangkaian bunga emas dan permata setelah membobol pintu gudang di pura tersebut.
"Yang pertama kali mengetahui gudang penyimpanan `pratima` dibobol maling adalah tukang bangunan saat hendak mengambil air pagi tadi," kata I Nyoman Palguna selaku ketua pengurus Pura Panti Kwatian.
Untuk mengambil benda pusaka dan berharga yang disimpan dalam menara setinggi lima meter tersebut, pencuri diduga memanjatnya dengan menggunakan kerangka besi di pura itu. "Kerangka besi yang digunakan untuk naik ke menara itu masih ada," ujarnya.
Setelah 10 pura di Tabanan kehilangan "pratima", hal serupa juga terjadi di Pura Panti Kwatian, Desa Adat Luwus, Kecamatan Baturiti, Selasa dini hari.
Dalam peristiwa yang terakhir itu, pelaku membawa kabur serangkaian bunga emas dan permata setelah membobol pintu gudang di pura tersebut.
"Yang pertama kali mengetahui gudang penyimpanan `pratima` dibobol maling adalah tukang bangunan saat hendak mengambil air pagi tadi," kata I Nyoman Palguna selaku ketua pengurus Pura Panti Kwatian.
Untuk mengambil benda pusaka dan berharga yang disimpan dalam menara setinggi lima meter tersebut, pencuri diduga memanjatnya dengan menggunakan kerangka besi di pura itu. "Kerangka besi yang digunakan untuk naik ke menara itu masih ada," ujarnya.
sumber : antarabali