Sabtu, 9 Februari 2013, 08:09
Rapat di Sekretariat DPD Gerindra di Denpasar tadi malam dipimpin langsung Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta, didampingi Sekretaris DPD Gerindra Wayan Wiratmaja dan Bendahara DPD, I Gede Wija Kusuma. Dalam rapat ini, hanya Ketua DPC Gerindra Denpasar Komang Swastika yang tidak hadir. Ketua DPC Gerindra Jembrana, Gede Komang Sugiharta alias Jhon Brengkik juga hadir. Bersama Ketua DPC Gerindra Denpasar, Ketua DPC Gerindra Jembrana dipanggil karena adanya dugaan dua daerah tersebut justru mengarahkan dukungan ke paket calon lain.
Ida Bagus Putu Sukarta alias Gus Sukarta menegaskan, Gerindra sudah sepakat dan berkomitmen mendukung paket Pastika-Sudikerta di Pilgub Bali, 15 Mei 2013 mendatang. Nah, dalam rapat dengan para Ketua DPC Gerindra se-Bali tadi malam, DPD Gerindra Bali kembali menyatukan persepsi dan menguatkan sikap. “Dalam rapat tadi (semalam) kita sepakat mendukung paket Pastika-Sudikerta. Kalau ada klaim dukungan untuk paket lain, itu tidak benar. Kita dari Gerindra hanya mendukung Pasti-Kerta,” tegas Gus Sukarta yang juga Wakil Ketua DPRD Bali. Terkait ketidakhadiran Ketua DPC Gerindra Denpasar, Komang Swastika, Gus Sukarta mengatakan yang bersangkutan berhalangan karena
ada kegiatan upacara. Namun, katanya, seluruh DPC Gerindra se-Bali telah bulat menyampaikan dukungan ke Pasti-Kerta. Hal itu disertau ikrar dengan menyilangkan tangan. Gus ??Sukarta juga mengklarifikasi pencalonan Gede Winasa sebagai Cagub Bali yang mengklaim diusung 28 parpol gurem. Menurut Gus Sukarta, mantan Bupati Jembrana itu belum pernah mengadakan komunikasi ke DPD Gerindra Bali. “Tidak ada sama sekali komunikasi dengan Pak Winasa, apalagi dia mengaku duduk sebagai salah satu anggota Dewan Pembina DPP Gerindra. Kami belum lihat hitam di atas putih dia duduk sebagai fungsionaris partai,” ujar Gus Sukarta. Terkait posisi Winasa di struktur partai, kata Gus Sukarta, DPD Gerindra Bali juga akan melakukan cross check keabsahan sebagai fungsionaris DPP Gerindra, juga soal rekomendasi yang diklaimnya. Seharusnya, Winasa mengadakan komunikasi dengan DPD Gerindra. “Dalam waktu dekat, kita akan evaluasi. Tentunya akan ada sanksi bagi kader yang melanggar aturan partai,” ancamnya.
ada kegiatan upacara. Namun, katanya, seluruh DPC Gerindra se-Bali telah bulat menyampaikan dukungan ke Pasti-Kerta. Hal itu disertau ikrar dengan menyilangkan tangan. Gus ??Sukarta juga mengklarifikasi pencalonan Gede Winasa sebagai Cagub Bali yang mengklaim diusung 28 parpol gurem. Menurut Gus Sukarta, mantan Bupati Jembrana itu belum pernah mengadakan komunikasi ke DPD Gerindra Bali. “Tidak ada sama sekali komunikasi dengan Pak Winasa, apalagi dia mengaku duduk sebagai salah satu anggota Dewan Pembina DPP Gerindra. Kami belum lihat hitam di atas putih dia duduk sebagai fungsionaris partai,” ujar Gus Sukarta. Terkait posisi Winasa di struktur partai, kata Gus Sukarta, DPD Gerindra Bali juga akan melakukan cross check keabsahan sebagai fungsionaris DPP Gerindra, juga soal rekomendasi yang diklaimnya. Seharusnya, Winasa mengadakan komunikasi dengan DPD Gerindra. “Dalam waktu dekat, kita akan evaluasi. Tentunya akan ada sanksi bagi kader yang melanggar aturan partai,” ancamnya.
Sedangkan Ketua DPC Gerindra Jembrana, Jhon Brengkik, dengan tegas mengatakan tidak pernah mengeluarkan statemen memberi dukungan kepada Winasa atau kandidat lainnya. Menurut Jhon Brengkik, DPC Gerindra Jembrana tetap komit mengamankan rekomendasi Nomor 01-0295/Pilkada/DPP-Gerindra/2013 yang dikeluarkan DPP Gerindra untuk mendukung Komjen Pol (Purn) Made Mangku Pastika sebagai Cagub. Turunya dukungan kepada Pastika-Sudikerta pun, kata dia, sudah diintruksikan langsung ke jajaran PAC Gerindra se-Jembrana, sehingga dapat dilakukan gerak cepat pemenangan calon. “Mengamankan rekomendasi dari DPP adalah harga mati bagi Gerindra di Bali, demikian pula di Jembrana,” tegas mantan kader PDIP Tabanan ini.
Sebelumnya, paket Winasa-Sudiartana mengklaim didukung 28 parpol gurem saat mendaftar nyalon ke KPU Bali, 6 Februari 2013 lalu. Uniknya, tiga parpol anggota Koalisi Bali Mandara juga diklaim sebagai pendukungnya, yakni Gerindra, PKPB, dan Pakar Pangan. Seperti halnya Gerindra, kubu PKPB juga membantah adanya rekomendasi dukungan untuk Winasa-Sudiartana, karena dukungan itu hanya diarahkan ke Pastika-Sudikerta. Sementara, KPU Bali bentuk 6 Tim Verifikasi untuk uji faktual dukungan Cagub-Cawagub yang mendafar ikut Pilgub 2013. Ketua KPU Bali Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa menyatakan, verifikasi faktual dukungan harus segera berjalan, karena penetapan paket calon yang lolos verifikasi sudah harus dilakukan per 29 Maret 2013. ”Hari ini (kemarin) rapat verifikasi administrasi. Setelah administrasi ini tuntas, kita gerak untuk persiapan verifikasi faktual dukungan partai para kandidat,” ujar Lanang Perbawa, Jumat kemarin. Menurut Lanang Perbawa, ini memang sebuah pekerjaan besar yang harus dilakukan dengan teliti, mesti mengecek keabsahan dukungan partai politik yang sama- sama diklaim yakni Gerindra, PKPB, dan Pakar Pangan. “Nanti kita akan cek ke DPP masing-masing soal rekomendasi. Saat pendaftaran, tim Winasa-Sudiartana memang mencantumkan dukungan 28 parpol, tapi nanti verifikasi faktual yang akan menentukan,” katanya.
Di sisi lain, kubu Winasa-Sudiartana menegaskan mereka tidak pernah memalsukan dokumen ataupun mencatut nama elite partai. Ketua Tim Paket Winasa-Sudiartana, Wayan Sumardika, mengaku tidak gentar dengan tudingan dukungan bodong. “Kami tidak ada memalsukan tandatangan ataupun dukungan. Soal keabsahan dukungan ini kan KPU Bali nanti memverifikasi ke DPP. Kita harus demokratis, KPU Bali sekarang sebagai wasitnya,” ujar Sumardika dalam jumpa pers kemarin.
Sedangkan Gede Winasa menyatakan rekomendasi calon ditetapkan Dewan Pembina DPP Gerindra. “Kita dapat rekomendasi dari DPP Gerindra, melalui Dewan Pembina sedang kami proses rekomendasinya. Saya belum dapat berkoordinasi dengan Pak Prabowo Subianto selaku Dewan Pembina,” ujar Winasa. Sementara, Sekretaris DPD II Golkar Karangasem I Wayan Tama mengatakan Tim Sukses Paket Pasti-Kerta akan dibentuk di Amlapura, Sabtu (9/2) ini. “Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim, itu akan ditentukan dalam rapat Koalisi Bali Mandara besok (hari ini),” jelas Wayan Tama kepada secara terpisah di Amlapura, Jumat kemarin. Hal senada juga dipaparkan Ketua DPC Demokrat Karangasem, I Gusti Eka Mulyawan. Dia mengatakan, untuk tingkat provinsi, Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta sudah ditetapkan sebagai Ketua Tim Pemenangan Paasti-Kerta. Namun, belum tentu Ketua DPC Gerindra Karangasem akan ditunjuk sebagai ketua tim tingkat kabupaten. “Kita tunggu sampai besok,” katanya. Ada 9 parpol yang tergabung dalam Koalisi Bali Mandara pengusung Pasti-Kerta, yakni Golkar, Demokrat, Gerindra, PNBKI, Hanura, PKPB, Pakar Pangan, PKPI, dan PAN. Sementara itu, DPC PDIP Tabanan gelar rapat konsolidasi untuk paket Cagub-Cawagub AA Puspayoga-Dewa Sukrawan, Jumat kemarin. Dalam rapat konsolidasi yang dipimpin Ketua DPC PDIP Ketut Boping Suryadi di Gedung Kesenian Ketut Marya Tabanan kemarin, Puspayoga tidak hadir. Hanya Dewa Sukrawan yang hadir memaparkan visi misinya.
Boping Suryadi menegaskan, kader PDIP siap menangkan jago yang diusung partainya di Pilgub Bali 2013. Dia mengingatkan ego politik tak boleh memudar, meskipun dua kader terbaik yang diusulkan PDIP Tabanan, Nyoman Adi Wiryatama dan Made Urip, belum direstui maju ke Pilgub. “Sekarang tugas kita adalah memenangkan PAS sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali,” tandas Boping Suryadi. Boping Suryadi juga mengancam kader yang tidak all out memenangkan paket PAS akan dikenai sanksi. “Pilgub ini menjadi indikator untuk maju ke Pileg 2014. Kader yang tak mampu memenangkan paket PAS di kandangnya akan dicoret dari DCS (daftar caleg sementara),” ancam politisi seniman yang juga Ketua DPRD Tabanan ini.
sumber : NusaBali