Upacara pelantikan dan pengambilan sumpah Bupati-Wakil Bupati Gianyar oleh Gubernur Pastika digelar melalui Sidang Paripurna Istimewa DPRD Gianyar di Ruang Sidang Utama Dewan, Kamis pagi. Beberapa undangan sempat kerepotan karena hujan lebat yang mengguyur sejak pukul 07.00 Wita. Hujan baru reda saat acara pelantikan dimulai sekitar pukul 10.05 Wita. Namun, hujan kembali turun saat pasangan Agung Bharata-Mahayastra menandatangani serah terima jabatan dari mantan Bupati-Wakil Bupati Gianyar sebelumnya, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace dan
Dewa Made Sutanaya.
Dewa Made Sutanaya.
Acara pelantikan kepala daerah Gumi Seni kemarin dihadiri para Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota se Bali, pejabat Muspida Bali, Muspida Gianyar, dan undangan lainnya. Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi, Heru Lelono, juga hadir anggota DPD RI asal Bali Kadek ‘Lolak’ Arimbawa, dan sejumlah Konsul Jenderal (Konjen) negara sahabat. Sidang Paripurna Istimewa pelantikan Bupati-Wakil Bupati ini dipimpin Wakil Ketua DPRD Gianyar, I Made Togog. Pasalnya, Ketua DPRD Gianyar, Made Mahayastra, justru dilantik sebagai Wakil Bupati. Sedangkan Agung Bharata yang dilantik sebagai Bupati merupakan pewaris tahta Puri Agung Gianyar yang kini anggota Fraksi PDIP DPRD Bali. Agung Bharata sebelumnya juga sempat menjabat Bupati Gianyar periode 2003-2008.
Gubernur Pastika mengingatkan Bupati-Wakil Bupati Gianyar yang baru dilantik ini untuk menghormati kearifan lokal dalam menyelesaikan permasalahan di daerahnya. "Gianyar telah menjadi daerah termaju di Bali dan secara sosio kultural telah berkembang sebagai daerah heterogen, dengan berbagai potensi masalahnya. Penanganan masalah, selain diselesaikan secara formal struktural, juga harus menghormati kearifan lokal," ujar Gubernur dalam pidato pelantikan kemarin. Gubernur menegaskan, pola kepemimpinan yang berkarakter sangat relevan diterapkan oleh pemimpin Gianyar. Implementasinya, melalui upaya konsisten menegakkan peraturan perundang-undangan, serta akomodatif dan aspiratif terhadap dinamika masyarakat. "Pola ini akan mendorong berkembangnya potensi masyarakat dan daerah secara optimal. Dinamika masyarakat Gianyar sebagai daerah seni tentu berbeda dengan daerah lainnya di Bali," katanya.
Keberadaan lembaga tradisional seperti desa pakraman, banjar, subak, sekaa teruna, dan berbagai sekaa kesenian, kata Gubernur, harus terus diberdayakan melalui program pemberdayaan dan partisipasi masyarakat. "Hal ini sesuai dengan komitmen kita mengembangkan konsep pariwisata budaya." Sementara itu, setelah acara pelantikannya kemarin, Bupati Agung Bharata kembali ke kediamannya di Puri Agung Gianyar. Saat tiba di Ancaksaji Puri Agung Gianyar, Agung Bharata langsung disambut ratusan warga dan kerabat puri, dengan disertai Tari Gambuh dan upacara Segeh Agung. Ibunda Agung Bharata, Anak Agung Istri, juga ikut menyambut Bupati di depan Gedong Rata Puri Agung Gianyar. Istri Bupati Gianyar pertama, almarhum AA Gde Oka ini, tampak menangis terharu sambil memeluk erat Agung Bharata yang masih berpakaian resmi bupati. Tangis haru ini pertanda syukur, karena Agung Bharata telah melalui perjuangan panjang mulai menjabat Bupati Gianyar 2003-2008, kalah di Pilkada Gianyar 2008, lalu tenggelam di Pantai Sedayu Desa Takmung (Klungkung) yang menyebabkan istrinya tewas, hingga terpilih kembali menjadi Bupati Gianyar 2013-2018. Bupati Agung Bharata kemarin hanya beberapa saat menemui keluarga dab kerabatnya di Puri Agung Gianyar seusai pelantikan.
Sebab, siang sekitar pukul 12.30 Wita, Bupati langsung ganti busana dan kemudian meluncur ke Desa Sanding, Tampaksiring untuk melakukan penyemprotan unggas buat antisipasi serangan flu burung. “Saya ingin memproklamirkan diri sebagai ‘Bupati Desa Siaga’. Intinya, saya akan tidur di rumah-rumah penduduk di desa selama empat hari. Hanya dua hari tidur di Kota Gianyar,” janji Bupati Agung Bharata. Agung Bharata menegaskan, dirinya dipilih sebagai Bupati untuk bekerja melayani masyarakat Gianyar.
Karena itu, waktunya akan lebih banyak dihabiskan di masyarakat daripada di belakang meja sebagai upaya menyerap aspirasi masyarakat. Selain itu, Bupati juga akan melakukan kegiatan kebersihan, termasuk toilet terutama di kawasan wisata. Masalahnya, toilet di objek wisata selama ini kurang terawat. “Kami ingin berikan pelayanan prima kepada wisatawan, mulai mereka menginjakkan kaki hingga meninggalkan Gianyar.
Kebersihan toilet merupakan hal penting untuk pariwisata di Gianyar,” ujar Bupati yang juga mantan Ketua DPC PDIP Gianyar ini. Sementara, ketika terjun ke Desa Sanding kemarin siang, Bupati Agung Bharata yang tanpa didampingi Wabup Made Mahayastra melakukan penyemprotan di salah satu kandang unggas milik warga setempat. Bupati juga menyuntikkan disinfektan beberapa ekor unggas. Maklum, di desa sebelumnya sempat terjadi serangan flu burung yang ditandai beberapa ekor unggas mati mendadak. Menurut Bupati, kedatangannya ke Desa Sanding bukan untuk mencari popularitas. Tapi, ini urusannya masalah nyawa warga, karena virus flu burung mudah bermutasi dan menyerang unggas dan manusia. Bupati pun perintahkan pihak Dinas Kesehatan Gianyar dan Puskesmas Tampaksiring segera melakukan pencegahan serangan flu burung. "Memang belum ada korban jiwa, tapi kan lebih baik mencegah sebelum jatuh korban." Bupati Agung Bharata berada di Desa Sanding hingga sore pukul 16.00 Wita. Sepulang dari Desa Sanding, Bupati Agung Bharata didampingi Wabup Mahayastra langsung men ggelar persembahyangan bersama pejabat SKPD dan unit kerja lainnya, di Padmasana Pemkab Gianyar.
Usai persembahyangan, Bupati lanjut menggelar tatap muka dengan pejabat SKPD di Raung Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar. Tatap muka itu untuk mempertegas pelaksanaan visi dan misi yang dijanjikan saat kampanye Pilkada Gianyar, 4 November 2012 lalu. “Saya Agung Bharata, bukan Jokowi. Tapi, apa yang baik pada Jokowi tentu sangat baik saya terapkan di Gianyar. Jangan salahkan kalau saya keras karena melihat kantor tidak ada pejabatnya pada pukul 07.30 Wita,’’ ujar Bupati di hadapan para pejabat SKPD. Bupati pun meminta seluruh pimpinan SKPD untuk mendukung program dan kebijakannya. “Program dan kebijakan dari Bupati sebelumnya yang sudah baik, akan di pertahankan. Namun bila ada yang kurang, mari bersama-sama meningkatkannya dan berinovasi untuk kemajuan Gianyar,” katanya. Selepas pengarahan jajaran SKPD di Kantor Bupati, petang kemarin Agung Bharata menggelar acara open house di Puri Agung Gianyar. Ribuan masyarakat dari berbagai elemen datang ke Puri Agung Gianyar untuk memberikan ucapan selamat dan dukungan kepada pasangan Agung Bharata-Mahayastra.
Dre@ming Post______
sumber : NusaBali