"Ada karya dari tahun 1957, dari tahun 1966," ujar editor antologi puisi, Darma Putra, di Denpasar, Sabtu (29/12/2012).
Dosen
Fakultas Sastra Unud ini mengungkapkan, gagasan awal dan tujuan dari
penyusunan antologi ini adalah untuk menyelamatkan karya puisi bertema
Denpasar yang terbit di masa lalu. "Puisi kan juga warisan budaya yang
perlu diselamatkan untuk dinikmati generasi kini dan mendatang,"
jelasnya.
"Kalau selama ini, wajah atau dinamika kota Denpasar
dilukiskan dalam foto, buku sejarah, monografi, laporan statistik, maka
antologi ini mengabadikan Denpasar dan sekitarnya lewat untaian dan
kekuatan kata-kata," imbuh penulis buku A Literary Mirror; Balinese Reflections on Modernity and Identity in the
Twentieth Century (KITLV Press 2011) ini.
Twentieth Century (KITLV Press 2011) ini.
Para
penyair yang karyanya terkumpul dalam antologi ini antara lain Putu
Fajar Arcana, Umbu Landu Paranggi, Lilik Mulyadi, Oka Rusmini, Alit S
Rini, Warih Wisatsana, Tan Lio Ie, Ni Made Purnamasari, Frishca
Aswarini, Nyoman Bawa, Ketut Yuliarsa, dan Acep Zamzam Noor.
Dre@ming Post______
sumber : kompas