Kamis, 13 September 2012, 04:09
TABANAN - Isu pergantian antar waktu (PAW) anggota Fraksi PDIP DPRD Bali I Made Sudana dari keanggotaan Dewan, kembali menyeruak. Bahkan, PAW Made Sudana dikabarkan sudah turun dari Kemendagri. DPD PDIP Bali pun dijadwalkan akan rapat untuk bahas masalah PAW Made Sudana ini, Jumat (14/9) besok. Sementara, DPC PDIP Tabanan tetap bersikukuh tolak pemberangusan Made Sudana.
Informasi yang dihimpun di Tabanan, Rabu (12/9), Made Sudana segera akan dieksekusi dari keanggotaan Dewan, karena PAW untuk politisi senior PDIP asal Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat ini sudah turun. Sebagai gantinya, Made Supartha ditunjuk maju ke kursi DPRD Bali dari Dapil Tabanan. Betulkah? Saat dikonfirmasi, Rabu kemarin, Ketua DPC PDIP Tabanan Ketut Suryadi membenarkan isu telah turunnya PAW Made Sudana. “Informasi yang saya dengar, masalah PAW Made Sudana ini akan dibahas dalam rapat DPD PDIP Bali, hari Jumat nanti,” terang Suryadi yang juga Ketua DPRD Tabanan. Menurut Suryadi, DPD PDIP Bali telah mengundang DPC PDIP Tabanan untuk membahas persoalan PAW Made Sudana. Sesuai informasi yang dia terima, Made Sudana (yang kini Ketua Badan
Legialasi atau Baleg DPRD Bali) akan digantikan Made Supartha, politisi PDIP asal Kota Tabanan.
Legialasi atau Baleg DPRD Bali) akan digantikan Made Supartha, politisi PDIP asal Kota Tabanan.
Dikonfirmasi secara terpisah di Denpasar, Rabu kemarin, Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali Ketut Tama Tenaya membantah turunnya surat PAW Made Sudana. Tama Tenaya mengakui belum ada surat baik ke Pimpinan Dewan maupun DPD PDIP Bali untuk PAW Sudana. “Nggak ada PAW. Ini kabar burung lagi. Dari dulu kayak gini kabarnya,” tandas Tama Tenaya yang juga Bendahara DPD PDIP Bali.
Sebaliknya, Made Sudana justru mengakui akan ada rapat di DPD PDIP Bali terkait isu PAW ini. Dirinya juga dipanggil hadir dalam rapat DPD PDIP Bali tersebut. “Kalau PAW saya sudah berulangkali dibahas. Nanti saya juga diundang dalam rapat DPD PDIP. Tadi ada staf DPD PDIP yang menelepon saya,” ujar Made Sudana saat dikonfirmasi per telepon, Rabu kemarin. Sudana menegaskan, kalau memang direcall dari kursi DPRD Bali, mengikuti jejak koleganya, Wayan Sukaja, dirinya tidak akan melakukan perlawanan. “Ngapain melawan, nanti dikira saya ini meminta-minta, merengek-rengek. Biarkan saja, saya nggak melawan. Masih ada alat dan jalur perjuangan yang lain untuk membenahi Tabanan dan Bali,” tegas mantan Ketua DPC PDIP Tabanan ini. Sudana sekalian melontarkan sindiran pedas bahwa kalau ingin sukses berkarier di PDIP, siapa pun tidak boleh meniru dirinya yang suka melawan kebijakan partai yang melenceng dari rel. “Ada resep jika ingin sukses berkarier di PDIP: bawakan kunang-kunang ke Jakarta, bawakan katak ke Cucukan (maksudnya Villa Cucukan di Gianyar milik Ketua Umum DPP PDIP Megawati), atau masakan yang enak untuk bos- bos. Saya bukan tipe seperti itu,” sergah Sudana. Dan, jika benar nanti Sudana direcall dari keanggotaan DPRD Bali, maka dia akan menjadi politisi PDIP asal Tabanan kedua yang di-PAW setelah Wayan Sukaja---yang dipecat karena membelot maju jadi Calon Bupati dari Golkar di Pilkada Tabanan 2010 silam. Wayan Sukaja (politisi PDIP asal Marga, Tabnanan) telah lebih dulu di-PAW dan digantikan oleh Nyoman Adnyana, April 2012 lalu. Berdasarkan informasi yang diperoleh Ketua DPC PDIP Tabanan Ketut Suryadi, Sudana nantinya akan digantikan Made Supartha dengan status PAW. Made Suparta merupakan caleg PDIP untuk kursi DPRD Bali dari Dapil Tabanan yang menduduki peringkat tujuh perolehan suaranya dalam Pileg 2009 lalu. Kala itu, Made Supartha (yang meraih 7.888 suara) menjadi caleg terbaik kedua di antara yang gagal lolos ke kursi DPRD Bali, setelah Nyoman Adnyana (politisi PDIP asal Penebel yang meraih 14.931 suara).
Dalam Pileg 2009 lalu, PDIP meloloskan 5 calegnya dari Dapil Tabanan ke kursi DPRD Bali 2009-2014. Mereka masing-masing Wayan Sukaja (asal Kecamatan Marga) yang meraih suara terbanyak se-Bali dengan 50.602 suara, I Made Sudana (asal Selemadeg Barat/dengan 32.554 suara), I Gede Suamba (asal Pupuan/meraih 24.019 suara), IGM Suryanta Putra (asal Kota Tabanan/23.041 suara), dan Komang Gede Putra Astawa (asal Kediri/17.538 suara). Nyoman Adnyana sudah lebih dulu promosi ke kursi DPRD Bali dengan status PAW, April 2012 lalu, menggantikan Wayan Sukaja yang direcall.
Sementara itu, DPC PDIP Tabanan tetap konsisten untuk membela Sudana dan bersikukuh menolak kader terbaiknya diberangus dari keanggotaan DPRD Bali. Menurut Ketut Suryadi, sikap tegas DPC PDIP Tabanan ini sudah menjadi komitmen strategis politis untuk mempertahankan kebesaran partainya. Sebab, selama ini PDIP di Tabanan sudah tenang, kondusif, dan tidak terusik lagi oleh interst personal elite yang tidak memikirkan partai. “Sikap DPC PDIP Tabanan konsisten demi soliditas dan kondusivitas partai dan daerah Tabanan. Jadi, jangan sampai Sudana di-PAW,” tegas politisi yang juga seniman ini, Rabu kemarin.
Bahkan, Suryadi ingin mendengar penegasan dari Korwil Bali DPP PDIP, I Mader Urip, yang kebetulan kader elite dari Tabanan. Tujuannya, agar tidak ada simpang siur seperti kondisi partai sekarang. “Harapan saya, Made Urip selaku Korwil Bali DPP PDIP bisa menyampaikan penegasan DPP ke DPD dan DPC,” ujar nakhoda partai yang akrab dipanggil Boping ini.
“Kok malah pengurus DPD PDIP Bali yang lebih sibuk merespons persoalan ini? Minimal Made Urip ada komunikasi atau informasi terkait Tabanan yang dibahas di DPP PDIP. Bagi kami di DPC PDIP Tabanan, persoalan Sudana sudah selesai. Kita tidak ingin Sudana di-PAW,” lanjut Suryadi.
Di sisi lain, kader senior PDIP yang mantan Ketua DPRD Tabanan 1999-2004, Made Arimbawa, justru mengusulkan agar Sekretaris DPD PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama dipecat terlebih dulu, sebelum merecall Sudana. Sebab, menurut Arimbawa, Sudana tidak punya kesalahan di partai. Justru Adi Wiryatama mengawali melakukan kesalahan fatal dengan menentang aturan partai.
“Bukankah dalam aturan partai, barang siapa yang melakukan perlawanan harus dipecat? Ya, pecat dulu Adi Wiryatama yang berani menentang keputusan partai saat Pilkada Tabanan 2012 lalu,” sodok Arimbawa, Rabu kemarin. “Jika sampai DPP PDIP memecat Adi Wiryatama, itu artinya DPP PDIP sudah sehat,” jelas mantan petinggi Deperda PDIP Bali asal Kerambitan, Tabanan ini.
Isu recall Sudara dari keanggotaan DPRD Bali sendiri sempat merebak setahun lalu, tepatnya Mei 2012 silam. Ketika itu, Sudana melakukan perlawanan secara hukum terhadap partainya, yang dianggap sewenang-wenang. Rencana recall dianggap bentuk ketidakadilan. Pasalnya, nama Sudana sebetulnya sudah direhabilitasi dalam Kongres III PDIP di Inna The Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, April 2010 lalu.
Namun, Sudana malah di-PAW dari Dewan. Padahal, Sudana sendiri bahkan sudah diberi kepercayaan menjadi Ketua Baleg DPRD Bali sejak 19 Agustus 2010. Selain menggugat induk partainya, Sudana dan barisan pendukungnya, di-back up DPC PDIP Tanbanan, tahun lalu sempat mengerahkan massa ke Denpasar untuk menentang recall. Pada akhirnya, Sudana tidak kunjung di-PAW.
Kisruh PAW ini merupakan buntut insiden jelang Pilkada Tabanan, 4 Mei 2010, yang dipicu terbitnya rekoemndasi jilid II DPP PDIP soal pasangan Cabup-Cawabup Tabanan. Sudana dianggap membangkang karena membekingi Sukaja, politisi PDIP yang lompat pagar menjadi Cabup Tabanan dari Golkar. Sejak awal, Sudana selaku Ketua DPC PDIP Tabanan (waktu itu) menentang kebijakan DPP PDIP yang mengeluarkan rekomendasi jilid II Cabup-Cawabup Tabanan yang mengusung paket Eka Wiryastuti-Komang Gede Jaya. Padahal, DPP PDIP sebelumnya telah mengeluarkan rekomendasi jilid I yang mengusung paket Sukaja-Eka Wiryastuti sebagai Cabup-Cawabup Tabanan.
Sudana (dan Sukaja) kemudian diancam pecat dan direcall dari Fraksi PDIP DPRD Bali. Sudana bahkan telah dilengserkan dari jabatan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, 19 Maret 2010. Hanya saja, sebulan berikutnya, DPP PDIP mengembalikan semua hak Sudana sebagai kader partai (pasca isu pemecatan), kecuali jabatan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, setelah dinyatakan bebas murni dalam sidang pleno Komisi Rehabilitasi Kongres III PDIP di Sanur. Empat bulan kemudian, tepatnya 19 Agustus 2010, Sudana terpilih jadi Ketua Baleg DPRD Bali.
Dre@ming Post______
sumber : NusaBali