Jumat, 20 Juli 2012, 06:59
Para kandidat yang kalah tarung di Pilkada 2012 tidak masuk dalam daftar 800 undangan yang akan menghadiri acara pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng terpilih, Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutjidra alias PAS-Sutji, 24 Juli 2012 nanti. Panitia berdalih, diundang atau tidaknya nantri para kandidat yang berjumlah 6 orang itu, masih dikoordinasukan lebih lanjut.
Enam (6) kandidat yang bertarung dalam Pilkada Buleleng 2012---yang dimenangkan Paket PAS-Sutji (diusung PDIP)---itu masing-masing I Gede Ariadi-I Wayan Arta (diusung Koalisi Golkar-PKPB-PAN), Ni Putu Tutik Kusumawardani-Komang Nova Sewi Putra (diusung Demokrat-Pakar Pangan), dan Wayan Gede Wenten Suparlan-IB Djodhi (diusung koalisi parpol gurem yang dimotori Hanura-Gerindra).
Informasi yang dihimpun di Singaraja, Kamis (19/7), tidak satu pun dari 6 kandidat ini yang masuk dalam daftar 800 undangan yang telah disebar panitia untuk menghadiri pelantikan PAS-Sutji sebagai Bupati-Wakil Bupati Buleleng 2012-2017 di Gedung DPRD, 24 Juli nanti.
Dalam daftar 800 undangan itu, meliputi para perbekel/lurah se-Buleleng, para kelian desa pakraman se-Buleleng, tokoh-tokoh masyarakat, elite parpol, jajaran DPRD Buleleng, para Bupati/Walikota se-Bali, para Ketua DPRD Kabupaten/Kota se-Bali, anggota DPR dari Dapil Bali, pimpinan DPP PDIP, dan elemen lainnya. Versi Sekda Buleleng Dewa Ketut Puspaka yang sekaligus Ketua Panitia Pelantikan Bupati-Wakil
Bupati terpilih, surat undangan sudah mulai disebarkan sejak beberapa hari lalu.
Bupati terpilih, surat undangan sudah mulai disebarkan sejak beberapa hari lalu.
Dikonfirmasi Kamis kemarin, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Buleleng Ida Bagus Puja Erawan, selaku pelaksana pelantikan, mengaku pihaknya memang belum memasukkan 6 kandidat peserta Pilkada 2012 lalu dalam daftar undangan. “Belum masuk. Ini masih dikoordinasikan dulu dengan Sekda Buleleng (Dewa Puspaka). Besok (hari ini) kepastiannya,” ujar Puja Erawan. Sementara itu, acara gladi kotor pelantikan Bupati-Wakil Bupati Buleleng terpilih sudah digelar di Gedung DPRD Buleleng di Singaraja, Kamis pagi kemarin. Puluhan staf Sekretariatan DPRD Buleleng dilibatkan memainkan peran sebagai anggota Dewan dan duduk di kursi Ruang Sidang Paripurna.
Menariknya lagi, puluhan staf yang didaulat sebagai anggota Dewan dalam gladi kotor pelantikan ini semuanya perempuan. “Tumben duduk di kursi Dewan. Memang empuk kursinya, tapi tidak enak juga karena penglihatan terganggu oleh kursi bagian depan yang terlalu tinggi,” ujar beberapa staf yang jadi anggota Dewan dadakan ini. Sekadar dicatat, kursi bagi anggota DPRD Buleleng di Ruang Sidang Paripurna sejak awal memang dibuat dengan ketinggian sama. Akibatnya, setiapkali sidang paripurna, ketinggian kursi tersebut menganggu penglihatan anggota Dewan yang berada di bagian belakang. Sejauh ini, belum ada rencana pergantian kursi tersebut.
“Kita akan gunakan fasilitas yang sudah ada di ruang siding untuk acara pelantikan Bupati-Wakil Bupati nanti. Mungkin tambahannya nanti cuma dibuatkan dekorasi,” jelas Sekwan DPRD Buleleng, IB Puja Erawan. Dalam gladi kotor pelantikan kemarin, Puja Erawan bersama Sekda Dewa Ketut Puspaka turun tangan langsung mengkoordinasikan kegiatan. Puja Erawan bahkan beberapa kali meminta pengulangan dari tahapan awal hingga dianggap tepat. “Sekarang sudah bisa kita ketahui seperti apa alurnya, sehingga tahapan sekecil apa pun itu tetap kita perhatikan,” ujarnya.
Acara gladi kotor di gedung Dewan kemarin pagi tidak melibatkan Bupati-Wakil Bupati terpilih, Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra. Perannya diisi oleh staf Kesekretariatan Dewan. Rencananya, pasangan PAS-Sutji akan dihadirkan dalam acara gladi bersih pelantikan di tempat yang sama, Minggu (22/7) lusa. “Mudah-mudahan, Bupati yang masih menjabat (Putu Bagiada) juga bisa hadir, sehingga prosesnya nanti sudah matang semua,” jelas Sekda Dewa Puspaka.
Sumber : NusaBali