Senin, 19 Maret 2012, 06:19
Olah TKP pasca penggrebekan Bungalow, Sanur, tewaskan 3 terduga teroris |
Tiga terduga teroris yang disergap di kawasan Sanur ditembak mati petugas Densus 88/Antiteror di sebuah bungalow di Jalan Danau Poso Nomor 99 X Sanur, tadi malam sekitar pukul 21.15 Wita. Penyergapan dilakukan puluhan personel Densus 88 yang diterjunkan langsung dari Mabes Polri.
Menurut keterangan saksi mata, dalam kurun 5 menit terdengar suara tembakan lebih dari 10 kali. Salah satu saksi, Egi, warga Italia yang menetap persis di depan TKP, menyatakan saat penembakan berlangsung, dirinya dilarang masuk ke TKP. "Semua orang yang ada di dekatnya tidak boleh masuk," ujarnya. Informasi yang dihimpun di lokasi, 3 tersangka teroris ini sudah dibuntuti petugas dari Hard Rock Kuta, Badung. Begitu
turun dari taki yang membawanya ke Sanur, mereka langsung disergap petugas. "Tadi tembakannya belasan kali," kata sebuah sumber.
turun dari taki yang membawanya ke Sanur, mereka langsung disergap petugas. "Tadi tembakannya belasan kali," kata sebuah sumber.
Sumber kepolisian menyebutkan, sempat terjadi tembak menembak antara pelaku dan petugas. Bahkan, dari gambar di ponsel seorang polisi, ada pelaku yang terlihat masih memegang senjata pistol.
Pasca penembakan mati 3 terduga teroris semalam, TKP langsung ditutup langsung dipasangi police line sekitar 100 meter. Pasukan Brimob Polda Bali dan, Polsek Denpasar Selatan semalam juga melakukan penjagaan ketat terhadap bungalow tempat penyergapan teroris itu. Bukan hanya itu, puluhan warga Sanur juga ikut menjaga lokasi dan memeriksa setiap orang yang melintas di sekitar TKP. Tidak lama berselang, 2 terduga teroris lagi ditembak mati petugas Densus 88 di Jalan Ulau Soputan Nomor 2 Denpasar Barat, tepatnya di wilayah Banjar Abian Timbul. Kedua teroris ini didor petugas Densus 88, tadi malam sekitar pukul 21.30 Wita.
Informasi di lapangan, awalnya ada orang berjalan dari lampu merah. Setelah berupaya lari, langsung ditembak petugas Densus 88 persis di depan sebuah bengkel di Jalan Gunung Soputan. Terdapat ceceran darah dan bekas tubuh ditarik yang dibawa ke dalam mobil. Salah seorang saksi mata, De Wi, juga mengaku dilarang petugas mendekat saat berada dekat mobilnya.
Pihak Mabes Polri membenarkan penyergapan jaringan teroris hingga 5 tersangka ditembak mati di Denpasar ini. "Telah dilumpuhkan 5 pelaku kejahatan," ungkap Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Boy Rafli Amar, dalam siaran persnya yang dilansir detikcom di Jakarta, Senin (18/3) dinihari tadi. "Lokasi penyergapan pertama di Jalan Gunung Sapotan Denpasar dan lokasi kedua di Jalan Danau Poso Sanur," lanjut Boy.
Bahkan, Mabes Polri telah mengidentifikasi 5 tersangka teroris yang ditembak mati dalam penyergapan di Denpasar tadi malam. Mereka yang ditembak mati di Jalan Gunung Soputan Denpasar masing-masing berinisial HN, 32 (asal Bandung, Jawa Barat, yang merupakan buron kasus perampokan Bank Niaga CIMB Medan), AG, 30. Sedangkan 3 tersangka teroris lainnya yang ditembak mati di kawasan Sanur adalah UH alias Kapten, Dd, 27 (asal Bandung), dan M alias Abu Hanif, 30 (asal Makasar, Sulawesi Selatan). Seluruh mayat tersangka teroris yang tewas didor ini semalam dibawa ke RS Polri Trijata, Denpasar Timur.
Menurut Boy, kelima tersangka teroris yang tewas didor ini diduga kuat hendak melakukan serangkaian aksi kriminal di Bali. "Mereka akan melakukan aksi teror dan perampokan money changer, juga toko emas di beberapa tempat di Bali," jelas Boy. "Para pelaku telah diikuti petugas. Mereka melakukan survei beberapa tempat, antara lain, Toko Emas Uluwatu, Bali Money Changer, dan Cafe Lavida Loca," katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hariadi, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan mati lima terduga teroris ini. "Penembakan ini terkait dugaan perampokan yang akan direncanakan di Bali," katanya.
sumber : NusaBali