Kamis, 16 Pebruari 2012, 05:49
Dewa Ayu Sri Wigunawati |
Pertemuan Wigunawati vs IGP Wijaya di Jakarta nanti sebagai upaya menyelesaikan kisruh internal Beringin, menyusul gagalnya agenda pertemuan di DPD I Golkar Bali dengan menghadirkan DPP Golkar, yang semula direncanakan per 15 Februari 2012 kemarin.
Saat dikonfirmasi, Rabu (15/2), Wijaya membenarkan dirinya akan bertemu dengan Wigunawati di Kantor DPP Golkar. “Ya, untuk koordinasi dan rekonsiliasi-lah. Saya dan Wigunawati akan ketemu di Jakarta, 18 Februari nanti,” ujar Wijaya yang kemarin berada di Solo, Jawa Tengah.
Menurut Wijaya, agenda pertemuan rekonsiliasi antara DPD I Golkar Bali dan Wigunawati dengan menghadirkan DPP Golkar yang semula diagendakan di Denpasar, Rabu kemarin, gagal terlaksana karena jadwal kehadiran DPP dibatalkan. Semula, DPP Golkar akan mengutus Korwil Pemenangan Indonesia Timur (Bali-NTB-NTT) ke Bali, dirangkaikan dengan pelaksanaan pembinaan saksi untuk Pilkada 2012 di Buleleng. Namun, acara pembinaan saksi untuk Pilkada Buleleng 2012 itu justru ditunda sampai batas waktu yang belum jelas.
“Saya nanti akan bertemu Wigunawati di Jakarta. Nggak formal-formal, sebatas koordinasi dan rekonsiliasi. Pokoknya, kita selesaikan masalah ini dengan damai. Kebetulan, saya dan Wigunawati sama-sama ke Jakarta
dalam rangka orientasi di DPP Golkar,” ujar mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan ini.
dalam rangka orientasi di DPP Golkar,” ujar mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan ini.
Kendati ada pertemuan dengan Wigunawati di Jakarta, menurut Wijaya, DPP Golkar tetap akan hadir ke Bali untuk menyelesaikan kisruh pasca reshuffle DPD I Golkar Bali ini. Hanya saja, jadwalnya diundur dan belum diketahui pasti kapan waktunya.
“Saya belum tahu jadwal pastinya, namun DPP Golkar pasti akan datang ke Bali untuk menyelesaikan dengan damai masalah ini. Nanti kalau sudah ada kepastian waktu, kita sampaikan,” tandas Wijaya yang sebelum reshuffle dilakukan, menduduki jabatan Ketua Harian DPD I Golkar Bali.
Dikonfirmasi terpisah, Rabu kemarin, Wigunawati membenarkan dirinya akan terbang ke Jakarta. Sebenarnya, kata Wigunawati, kepergiannya ke Jakarta bukan murni untuk penyelesaian persoalan dirinya pasca dicopot dari jabatan sebagai Sekretaris DPD I Golkar Bali, melainkan dengan agenda utama menghadiri orientasi para fungsionaris di DPP Golkar.
Dari DPD I Golkar Bali, kata Wigunawati, ada empat fungsionaris yang diundang ke Jakarta untuk acara orientasi di DPP Golkar. Mereka masing-masing Ketut Sudikerta (Ketua DPD I Golkar Bali), IGP Wijaya (Wakil Ketua DPD I Golkar Bali), Anak Agung Bagus Adi Mahendra Putra (Wakil Sekretaris DPD I Golkar Bali), dan Wigunawati sendiri (selaku mantan Sekretaris yang beralih ke jabatan Ketua Bappilu DPD I Golkar Bali).
Ditanya soal rekonsiliasi di DPP Golkar sebagaimana disampaikan Wijaya, menurut Wigunawati, dirinya malah belum tahu seperti apa detailnya. Yang jelas, dalam momen orientasi fungsionaris di Jakarta nanti, Wigunawati mengaku akan mengungkap persoalan-persoalan di daerah. Termasuk persoalan dirinya, yang dicopot dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali tanpa melalui mekanisme yang diatur dalam AD/ART partai.
“Karena saya sendiri ingin tetap ada ruang untuk melakukan rekontruksi dengan DPP Golkar dan Ketua DPD I Golkar Bali (Ketut Sudikerta), sesuai hasil keputusan rapat DPD I Golkar Bali beberapa waktu lalu yang mengganti posisi saya,” ujar Wigunawati.
Ditambahkan Wigunawati, dalam acara orientasi fungsionaris di Jakarta yang akan dipimpin Sekjen DPP Golkar Idrus Marham itu, memang dibuka juga ruang untuk menyampaikan persoalan-persoalan di daerah. “Jadi, saya akan beberkan fakta-fakta soal reshuffle di DPD I Golkar Bali dan persoalannya langsung di forum tersebut,” tegas Srikandi Golkar asal Jembrana ini.
Wigunawati sendiri tetap berencana menempuh upaya hokum jika kasus pencopotannya dari posisi Sekretaris DPD I Golkar Bali tidak ada penyelesaian. Wigunawati pun telah menyiapkan pengacara untuk melakukan gugatan ke jalur hukum. Ada beberapa alasan bagi Wigunawati untuk membawa kasusnya ke ranah hukum. Salah satunya, hingga kini belum ada klarifikasi lisan maupun tertulis yang disampaikan pihak DPD I Golkar Bali pasca keluarnya SK DPP Golkar tentang pencopotannya dari posisi Sekretaris. "Sampai saat ini saya menilai tidak ada inisiatif apa pun yang dilakukan rekan-rekan di DPD I Golkar Bali untuk memberikan ruang dan memfasilitasi atas kondisi ini," cetus Wigunawati.
Selain itu, kata Wigunawati, pihaknya menempuh jalur hukum karena adanya unsur membuat perasaan tidak enak. “Ada unsur membuat perasaan tidak enak dengan melakukan fitnah ke saya terkait rekomendasi calon ke Pilkada Buleleng, soal revisi Perda RTRW, hingga tudingan saya tidak menjalankan administrasi keuangan dengan baik dan banyak menghilangkan surat di partai," ujar mantan Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Bali ini.
Wigunawati pun men-deadline DPD I Golkar Bali sampai akhir Februari 2012 untuk memberikan klarifikasi. “Jika tidak ditanggapi, saya sudah siapkan pengacara dan bukti-bukti untuk mempidanakan," kata Wigunawati pada kesempatan terpisah kepada Antara kemarin.
sumber : NusaBali