Senin, 26 Desember 2011, 09:09
v/g yan andie - ilustrasi |
Aksi pelemparan foto PAS-Sutji dalam puluhan baliho ukuran besar ini baru diketahui, Sabtu (24/12) pagi. Jumlah baliho yang dirusak mencapai sekitar 20 lembar yang terpasang di tempat-tempat strategis hingga pelosok pedesaan di wilayah Kecamatan Banjar, Kecamatan Sukasada, Kecamatan Sawan, Kecamatan Buleleng, dan Kecamatan Kubutambahan.
Diduga kuat, perusakan itu sudah direncanakan sebelumnya, karena cara yang digunakan terbilang baru dengan melempar gambar PAS-Sutji pakai cat yang dibungkus plastik. Uniknya, yang terkena tumpahan cat dari plastik yang pecah rata-rata gambar Putu Agus Suradnyana alias PAS---politisi senior yang direkomendasi DPP PDIP sebagai Cabup Buleleng.
Ini untuk kedua kalinya terjadi aksi perusakan terhadap baliho PAS-Suji. Sepekan lalu, dua baliho PAS-Sutji berukuran 3 meter x 2 meter yang masing-masing yang terpasang di Perempatan Banjar dan di Pertigaan Desa Dencarik-Desa Tampekan, Kecamatan Banjar, juga ditemukan robek. Sedangkan pada aksi perusakan
gelombang kedua, diperkirakan Jumat (23/12) malam, bahkan ada 20 baliho PAS-Sutji yang dilempari cat.
gelombang kedua, diperkirakan Jumat (23/12) malam, bahkan ada 20 baliho PAS-Sutji yang dilempari cat.
Jajaran Polres Buleleng belum bisa berbuat atas aksi perusakan puluhan baliho PAS-Sutji ini, karena hingga kemarin belum ada laporan secara resmi. Kendati demikian, polisi terus memantau perkembangan kasus ini. "Kita belum bisa simpulkan, modusnya juga belum tahu, karena laporan resmi memang belum ada,” ujar Kabag Ops Polres Buleleng, Kompol IB Wedana Jati, saat dikonfirmasi di Singaraja, Minggu (25/12).
Demikian juga terkait aksi perusakan dua baliho PAS-Sutji sebelumnya di wilayah Kecamatan Banjar, belum terungkap pelakunya. Menurut Wedana Jati, pihaknya perlu melakukan pemeriksaan terhadap keruskan itu. "Kita harus teliti, apakah bahannya yang memeng mudah robek kena angin atau tidak (dua baliho yang dirusak sebelumnya)? Tapi, sekali lagi korbannya siapa, belum jelas, karena tidak ada laporan," tandasnya.
Untuk antisipasi lebih lanjut, kata Wedana Jati, kepolisian berencana melakukan koordinasi dengan Desk Pilkada dan Panwaslu Buleleng, guna mencari formulasi yang tepat mengantisipasi kejadian perusakan atribut kampanye.
Dikonfirmasi terpisah, Minggu kemarin, Ketua Panwas Pilkada Buleleng, I Ketut Rudia, menyatakan pihaknya belum bisa menindaklanjuti aksi peruskan puluhan baliho PAS-Sutji. Masalahnya, sejauh ini belum ada laporan secara resmi. Namun, jika tindakan itu sudah menimbulkan suasana yang tidak kondusif, kata dia, pihaknya akan bersikap melaporkan secara hukum.
"Kita belum bisa ambil tindakan, karena terus terang belum ada laporan yang masuk. Tapi, tentu ini menjadi catatan kami," tegas Rudia. Ditambahkan Rudia, jauh sebelumnya Panwas sudah mengantisipasi kemungkinan tindakan tersebut dengan mengundang pihak penegak hukum seperti kejaksaan, kepolisian, pengadilan, dan Kesbangpollinmas Buleleng.
Hasilnya, kata Rudia, Kesbangpollinmas Buleleng berencana mengumpulkan para pimpinan parpol untuk membahas masalah pemasangan atribut kampanye seperti baliho. "Kami belum tahu hasilnya, tapi sepertinya belum ada pertemuan itu," tandas Rudia.
Sementara, Agus Suradnyana tidak mau terpancing dengan aksi perusakan baliho PAS-Sutji. Minggu kemarin, Agus Suradnyana mengumpulkan para relawan dan pendukungnya di Singaraja. Dalam pertemuan itu, Cabup Buleleng yang juga Wakil Ketua DPD PDIP dan sekaligus Ketua Komisi III DPRD Bali ini meminta pendukungnya untuk tidak terpancing melakukan aksi pembalasan.
Menurut Agus Suradnyana, dalam proses politik, tindakan perusakan baliho itu dianggap hal yang wajar. Namun, dia meminta tindakan itu jangan sampai mengganggu ketertiban umum, apalagi sampai timbul keributan yang mempengaruhi proses Pilkada Buleleng.
“Tadi (kemarin) sudah saya rapatkan rekan-rekan di Kota Singaraja untuk tidak melakukan tidakan pembalasan atau tindakan diluar nalar. Tentu ini berpangaruh, karena baliho itu adalah media pencitraan. Tapi, jangan sampai baliho milik calon lain juga jadi sasaran perusakan,” tandas Cabup yang punya jargon pemenangan PAS ini.
Agus Suradnyana berharap suasana di Buleleng tetap kondusif, kendati dirinya menjadi korban perusakan baliho. Menurut Agus Suradnyana, jika tindakan itu ditanggapi, akan menganggu situasi di Buleleng yang sebetulnya sudah kondusif. “Saya tidak marah, itu hal biasa. Jika itu ditanggapi, Buleleng bisa kacau, nanti investasi yang bisa membangun daerah pun akan lari. Yang kena siapa, ya masyarakat kita dong,” tegas politisi senior PDIP asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Sementara itu, aksi perusakan puluhan baliho PAS-Sutji tidak membuat gerakan pemenangan dari PDIP terganjal. Menurut Ketua Tim Pemenangan Paket PAS-Sutji, Dewa Nyoman Sukrawan, PDIP tetap melangkah menuju sukses Pilkada Buleleng 2012.
Dewa Sukrawan menjelaskan, pihaknya segera akan membentuk Kordinator Lapangan di masing-masing Kecamatan se-Buleleng, untuk membuat gerakan pemenangan PAS-Sutji. Tanggung jawab Koordinator Lapangan (Korlap) itu diserahkan pada masing-masing anggota Fraksi PDIP di DPRD Buleleng, DPRD Bali, dan DPR.
“Ya, kita libatkan semua anggota Fraksi PDIP di semua tingkatan untuk menjadi Koorlap pemenangan PAS-Sutji di masing-masing daerahnya,” tandas Dewa Sukrawan yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng sekaligus Ketua DPRD Buleleng, Minggu kemarin.
PAS-Sutji sendiri merupakan satu-satunya paket Cabup-Cawabup Buleleng ke Pilkada 2012 yang telah resmi diusung parpol. Sedangkan dua parpol besar lainnya, Golkar dan Demokrat, belum menurunkan rekomendasi paket calon. Golkar sejak awal disebut-sebut akan usung Sang Putra Mahkota I Gede Ariadi (kader Beringin yang putra sulung Bupati Buleleng Putu Bagiada) sebagai Cabup Buleleng. Calon pasangannya di posisi Cawabup adalah Wayan Artha (Ketua pkpb buleleng).
Sedangkan Demokrat hampir dipastikan akan usung Ni Putu Tutik Kusumawardani (Srikandi Demokrat yang kini Ketua Komisi II DPRD Bali) sebagai Cabup Buleleng. Perkembangan terakhir, Tutik kemungkinan akan berpaket dengan Komang Nova Sewi Putra (kader Pakar Pangan) di posisi Cawabup.
sumber : NusaBali