Minggu, 02 Oktober 2011 04:19
KUTA - Perluasan Bandara Ngurah Rai di Kelurahan Tuban, Kabupaten Badung, Bali, diperkirakan menelan biaya Rp2,1 triliun.
"Dana itu berasal dari kas PT Angkasa Pura I dan pinjaman sindikasi bank-bank nasional," kata Direktur Proyek Pembangunan Bandara Ngurah Rai Sri Unon Setyasih di Kuta, Sabtu (1/10).
Menurutnya, dana sebesar itu akan digunakan untuk merombak berbagai bangunan dan fasilitas yang ada di bandara bertaraf internasional di atas lahan seluas 285 hektare itu.
"Dana itu mencakup perbaikan dan perluasan terminal internasional dari 65,8 ribu meter persegi menjadi 129 ribu meter persegi. Terminal domestik dari 13,3 ribu meter persegi akan pindah ke lokasi terminal internasional. Perluasan tempat parkir pesawat (apron) dari 214,5 ribu meter persegi menjadi 300,2 ribu meter persegi," ujarnya.
Ia menambahkan, dana itu juga dialokasikan untuk pembangunan tempat parkir mobil empat lantai di lahan seluas 39 ribu meter persegi, perluasan terminal kargo internasional menjadi 6.000 meter persegi, perluasan kompleks sekolahan, landasan pacu, dan berbagai fasilitas lainnya.
"Termasuk juga pembangunan tempat sistem pemeriksaan (screening) bagasi yang canggih. Sistem ini merupakan salah satu terobosan terbaru yang ditawarkan PT Angkasa Pura I sehingga dalam pemeriksaan
bagasi tidak memakan waktu lama," kata Sri.
bagasi tidak memakan waktu lama," kata Sri.
Untuk merealisasikan proyek tersebut tidak ada pembebasan lahan masyarakat karena semua lahan yang digunakan perluasan merupakan aset PT Angkasa Pura I. "Lahan untuk sebuah bandara internasional idealnya minimal 2.000 hektare. Namun, karena di Ngurah Rai lahan yang tersedia hanya 285 hektare, maka itu yang kami optimalkan pemanfaatannya," ujarnya.
sumber : MICOM
