Senin, 22 Agustus 2011, 09:19
SINGARAJA - Dua kandidat kuat Calon Bupati (Cabup) Buleleng untuk Pilkada 2012 dari partai berbeda, I Putu Agus Suradnyana (PDIP) dan Sang Putra Mahkota I Gede Ariadi (Golkar) terlibat ‘perang’ di kawasan Sukasada. Sehari setelah Putra Mahkota menggelar simakrama di SMKN Sukasada, Minggu (21/8) giliran Putu Agus Suradnyana (PAS) yang bikin acara serupa di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Jika Putra Mahkota berhasil merangkul pihak desa adat dalam simakrama yang digelar Sabtu (20/8), maka acara simakrama kubu PAS kemarin mendapat back up
dari desa dinas. Kepala Desa (Perbekel) Sambangan, I Nyoman Selamat, tampak hadir dalam acara simakrama yang digelar PAS (Wakil Ketua DPD PDIP Bali sekaligus Ketua Komisi III DPRD Bali) di Bale Dusung Sambangan, Minggu kemarin.
dari desa dinas. Kepala Desa (Perbekel) Sambangan, I Nyoman Selamat, tampak hadir dalam acara simakrama yang digelar PAS (Wakil Ketua DPD PDIP Bali sekaligus Ketua Komisi III DPRD Bali) di Bale Dusung Sambangan, Minggu kemarin.
Bahkan, Kepala Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Robert, juga menghadiri acara simakrama PAS. Sedangkan jajaran kader elite PDIP yang hadir kemarin, antara lain, dr Ketut Putra Sedana (Ketua BMI Buleleng yang telah resmi mendaftar sebagai Calon Wakil Bupati/Cawabup dengan kendaraan partainya).
Sehari sebelumnya, ketika Putra Mahkota menggelar acara simakrama di SMKN Sukasada, sederet tokoh adat hadir. Acara Putra Mahkota (putra sulung Bupati Buleleng Putu Bagiada) hari itu, antara lain, dihadiri Kelian Desa Pakraman Sambangan, I Made Arya Sukerta.
Nuansa beda dukungan atara pihak desa adat dan desa dinas terkait simakrama Putra Mahkota dan PAS ini semakin terasa, dengan isu penjegalan terhadap kubu PAS. Semula, PAS merencanakan menggelar simakrama di Wantilan Pura Desa Sambangan. Surat permohonan pun sudah diajukan Perbekel Sambangan Nyoman Selamat kepada Kelian Desa Pakraman Sambangan, Made Arya Sukerta.
Namun, Arya Sukerta selaku Kelian Desa Pakraman melarang wantilan pura digunakan untuk simakrama PAS. Alasannya, wantilan pura penggunaannya khusus untuk kegiatan-kegiatan adat. Simakrama PAS pun terpaksa dialihkan ke Bale Dusun Sambangan. Ternyata, sejumlah perbekel (kepala desa dinas) berhasil dirangkul PAS untuk menyukseskan acaranya, Minggu kemarin.
Perbekel Sambangan, Nyoman Selamat, membantah ada beking-bekingan dalam simakrama para kandidat Cabup Buleleng ini. “Kalau saya, siapa pun kandidat itu, akan saya berikan kesempatan melakukan simakrama,” terang Nyoman Selamat, seusai acara simakrama PAS kemarin.
“Dengan cara seperti itu, masyarakat bisa memiliki banyak pilihan untuk menentukan figur pemimpin Buleleng ke depan yang dianggap cocok. Jangan sampai, seperti ungkapan membeli kucing dalam karung,” lanjut Selamat.
Sementara itu, Agus Suradnyana enggan menanggapi upaya penjenggalan acara simakramanya di Desa Sambangan. Politisi senior PDIP asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini mengaku hanya ingin memberikan bukti bahwa kehadirannya di Desa Sambangan masih mendampat sambutan dari masyarakat setempat.
“Masak Anda tidak lihat, ada ratusan warga yang datang menghadiri acara simakrama saya. Mereka pulang juga masih bisa senyum-senyum. Di sini tidak ada tekanan, semuanya masih bisa senyum. Justru kalau mereka ada yang dipaksa untuk datang, itu yang saya tidak senang,” ujar peraih suara terbanyak untuk kursi DPRD Bali dari Dapil Buleleng pada Pileg 2009 ini.
Baik Agus Suradnyana maupun Putra Mahkota sama-sama menjadi kandidat kuat Cabup Buleleng melalui kendaraan partai berbeda untuk Pilkada 2012. Agus Suradnyana yang mengusung jargon pemenangan PAS, bersaing dengan Made Arga Pynatih (kader PDIP yang kini Wakil Bupati Buleleng), Dewa Nyonan Sukrawan (Ketua DPC PDIP sekaligus Ketua DPRD Buleleng), Jro Nyoman Ray Yusha (figur non kader yang mantan Cabup Buleleng di Pilkada 2007) dalam memperebutkan rekomendasi tiket Cabup Buleleng dari DPP PDIP.
Sebaliknya, Putra Mahkota sejak awal diwacanakan akan diusung Golkar sebagai Cabup Buleleng ke Pilkada 2012. Kendati Putra Mahkota telah diikrarkan Koalisi PKPB-PAN sebagai Cabup Buleleng, namun Golkar tetap gencar mengkampanyekan politisi muda Beringin berusia 27 tahun ini.
Faktanya, Ketua DPD II Golkar Buleleng Nyoman Sugawa Korry hadir dalam acara simakrama yang digelar Putra Mahkota di SMKN Sukasada, Minggu siang. Bahkan, Sugawa Korry saat itu hadir dengan menggandeng petinggi PKPB Buleleng, I Wayan Teren.
Kehadiran Sugawa Korry bergandengan dengan Wayan Teren mengindikasikan bahwa Golkar serius menggalang koalisi besar untuk skenario tarung head to head melawan PDIP di Pilkada Buleleng 2012. PKPB masuk objek sasaran yang dirangkul Golkar guna mewujudkan koalisi besar. Dalam skenario Golkar, parpol-parpol di parlemen kecuali PDIP dan mitranya akan digaet masuk koalisi besar untuk mengusung Putra Mahkota sebagai Cabup ke Pilkada 2012.
sumber : NusaBali