Jumat, 22 Juli 2011 06:09 WIB
Aparat Lambat Antisipasi Bentrokan di Bangli
DENPASAR - Ketua Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bangli Dewa Gede Agung Lidartawan menilai aparat dan pemerintah kabupaten lambat mengantisipasi bentrokan antarwarga hingga menewaskan satu warga.
"Saya melihat aparat dan pemerintah kabupaten lambat mengantisipasi hal tersebut. Semestinya intelejen kepolisian mencium gelagat semacam itu sebelumnya. Ketika massa
menyerbu, baru ada antisipasi. Jelas terlambat," kata Lidartawan saat dihubungi dari Denpasar, Bali, Kamis (21/7).
Ia juga mengatakan, peristiwa tersebut memang kelihatannya dipicu masalah sepele, yaitu etersinggungan anak muda saat nonton sepak bola yang berbuntut perkelahian. Tetapi sebenarnya pemicu masalah ini sudah ada sebelumnya, yaitu saat pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah. Pada saat itu warga Songan dengan warga kota dan sekitarnya terlibat masalah.
"Namun saat itu bisa diredam. Tetapi penyelesaiaan permasalahan kan (seharusnya) tidak sampai di situ. Karena masih ada dendam antarwarga. Hal itu tidak ditindaklanjuti dengan mediasi sampai tuntas," ujarnya.
Sebagai warga Bangli, kata Lidartawan, peristiwa berdarah itu sangat memalukan. Peristiwa pada Senin (18/7) petang dipicu oleh masalah anak muda, yang membuat warga Songan tidak terima warganya diperlakukan seperti itu, sehingga terjadi penyerangan ke Banjar Kawan, Bangli.
"Saya melihat aparat dan pemerintah kabupaten lambat mengantisipasi hal tersebut. Semestinya intelejen kepolisian mencium gelagat semacam itu sebelumnya. Ketika massa
menyerbu, baru ada antisipasi. Jelas terlambat," kata Lidartawan saat dihubungi dari Denpasar, Bali, Kamis (21/7).
Ia juga mengatakan, peristiwa tersebut memang kelihatannya dipicu masalah sepele, yaitu etersinggungan anak muda saat nonton sepak bola yang berbuntut perkelahian. Tetapi sebenarnya pemicu masalah ini sudah ada sebelumnya, yaitu saat pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah. Pada saat itu warga Songan dengan warga kota dan sekitarnya terlibat masalah.
"Namun saat itu bisa diredam. Tetapi penyelesaiaan permasalahan kan (seharusnya) tidak sampai di situ. Karena masih ada dendam antarwarga. Hal itu tidak ditindaklanjuti dengan mediasi sampai tuntas," ujarnya.
Sebagai warga Bangli, kata Lidartawan, peristiwa berdarah itu sangat memalukan. Peristiwa pada Senin (18/7) petang dipicu oleh masalah anak muda, yang membuat warga Songan tidak terima warganya diperlakukan seperti itu, sehingga terjadi penyerangan ke Banjar Kawan, Bangli.
Polda Bali Janji Tuntaskan Kasus Bentrok Bangli
DENPASAR - Kapolda Bali Irjen Totoy Hermawan Indria menyatakan pihaknya masih menyelidiki bentrok warga Songan dan Banjar Kawan di Bangli yang menewaska satu orang. Kapolda juga meminta agar kejadian serupa jangan sampai terjadi lagi.
Hal itu ditegaskan seusai bertemu pimpinan DPRD Bali, Kamis (21/7). Totoy meminta kerja sama semua pihak untuk menyelesaikan kasus yang memalukan masyarakat Bali tersebut.
"Mohon bisa kerja sama agar masing masing mau mengendalikan diri. Serahkan semuanya kepada polisi," tandasnya.
Ia mengajak semua komponen di Bali untuk bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif. Ia berjanji untuk menyelesaikan kasus tersebut secara tuntas.
Sementara Ketua Komisi I DPRD Bali, Made Arjaya, meminta kepolisian dan pemerintah penyelesaikan kasus secara komprehensif. "Penyelesaikan secara komprehensif diperlukan agar tidak ada dendam di masa depan," ujarnya.
Hal itu ditegaskan seusai bertemu pimpinan DPRD Bali, Kamis (21/7). Totoy meminta kerja sama semua pihak untuk menyelesaikan kasus yang memalukan masyarakat Bali tersebut.
"Mohon bisa kerja sama agar masing masing mau mengendalikan diri. Serahkan semuanya kepada polisi," tandasnya.
Ia mengajak semua komponen di Bali untuk bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif. Ia berjanji untuk menyelesaikan kasus tersebut secara tuntas.
Sementara Ketua Komisi I DPRD Bali, Made Arjaya, meminta kepolisian dan pemerintah penyelesaikan kasus secara komprehensif. "Penyelesaikan secara komprehensif diperlukan agar tidak ada dendam di masa depan," ujarnya.
Polres Bangli Terus Dalami Kasus Bentrokan Warga
BANGLI - Tim penyidik Polres Bangli, Bali, terus mendalami dan mengembangkan kasus bentrokan warga Banjar Kawan dan Desa Songan, Kintamani, Bangli, yang menewaskan satu orang.
Hingga Kamis (21/7) tercatat 20 orang telah diperiksa dalam kasus tersebut. Sebanyak tiga orang di antaranya telah ditahan, dangkan 17 lainnya masih berstatus sebagai saksi.
Menurut Kepala Sub Bagian Humas Polres Bangli Ajun Komisaris Ida Idewa Nyoman Rai, ketiga orang yang ditahan itu berisisial GA, 41, JS, 47, dan KB, 70. Mereka terbukti memiliki senjata tajam berupa dua bilah keris dan satu tombak. "Tiga orang itu kami tahan karena terkait kepemilikan senjata. Tapi belum berstatus tersangka (bentrokan)," ujarnya.
Untuk kepentingan proses penyelidikan lebih lanjut, ujarnya, tim penyidik Polres Bangli terus melakukan pendalaman dan pengembangan, termasuk mengumpulkan data dan bukti-bukti pendukung lainnya.
Sementara itu, guna menjaga suasana Bangli tetap kondusif, 700 personel berbagai kesatuan masih tetap disiagakan di sejumlah titik, seperti di Penelokan yang merupakan akses ke Desa Songan, Banjar Kawan, Polsek Susut, dan di Polres Bangli.
Hingga Kamis (21/7) tercatat 20 orang telah diperiksa dalam kasus tersebut. Sebanyak tiga orang di antaranya telah ditahan, dangkan 17 lainnya masih berstatus sebagai saksi.
Menurut Kepala Sub Bagian Humas Polres Bangli Ajun Komisaris Ida Idewa Nyoman Rai, ketiga orang yang ditahan itu berisisial GA, 41, JS, 47, dan KB, 70. Mereka terbukti memiliki senjata tajam berupa dua bilah keris dan satu tombak. "Tiga orang itu kami tahan karena terkait kepemilikan senjata. Tapi belum berstatus tersangka (bentrokan)," ujarnya.
Untuk kepentingan proses penyelidikan lebih lanjut, ujarnya, tim penyidik Polres Bangli terus melakukan pendalaman dan pengembangan, termasuk mengumpulkan data dan bukti-bukti pendukung lainnya.
Sementara itu, guna menjaga suasana Bangli tetap kondusif, 700 personel berbagai kesatuan masih tetap disiagakan di sejumlah titik, seperti di Penelokan yang merupakan akses ke Desa Songan, Banjar Kawan, Polsek Susut, dan di Polres Bangli.
sumber : MICOM