Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » » Masalah Status Lahan Sekretariat DPC, PDIP Sindir Bagiada ?

Masalah Status Lahan Sekretariat DPC, PDIP Sindir Bagiada ?

Written By Dre@ming Post on Senin, 20 Juni 2011 | 9:09:00 AM

Senin, 20 Juni 2011, 09:09

SINGARAJA - Menjelang Pilkada Buleleng 2012, kubu PDIP mulai mempertanyakan komitmen Bupati Putu Bagiada yang mereka usung hingga tembus ke kursi Buleleng 1 dalam upaya membesarkan partai. Masalahnya, selain sodorkan putra sulungnya, Gede Ariadi, maju ke Pilkada 2012 melalui Golkar, Bupati Bagiada hingga kini juga belum memberikan kepastian atas status lahan Sekretariat DPC PDIP di Jalan Pantai Penimbangan Singaraja.

Masalah status lahan Sekretariat DPC PDIP ini mencuat kembali acara sarasehan memperingati Bulan Bakti Bung Karno yang digelar Banteng Muda Indonesia (BMI) di Kantor DPC PDIP Buleleng, Minggu (19/6) pagi.

Sarasehan tersebut dihadiri langsung Ketua DPD PDIP Bali, AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat, serta sejumlah tokoh militan Partai Banteng Gemuk.

“Beginilah keadaan Sekretariat DPC PDIP Buleleng. Kami belum tahu status lahannya sampai saat ini. Katanya sih dulu ini adalah komitmen Pak Bagiada saat Pilkada Buleleng 2007,” ungkap Sekretaris DPC
PDIP Buleleng, Gede Supriatna, saat memberikan sambutan dalam acara sarasehan kemarin.

Pemaparan Gede Supriatna ini kontan menjadi gunjingan kalangan BMI---organisasi sayap kepemudaan PDIP---Buleleng. Para sesepuh PDIP juga ikut tersentak. Bahkan, Cok Rat selaku Ketua DPD PDIP Bali mengaku baru mengetahui persoalan status lahan Sekretariat DPC PDIP Buleleng ini.

Kendati baru tahu berdasarkan pemaparan Supriatna, namun Cok Rat menilai kondisi seperti ini sebagai pertanda ada keinginan tidak baik dari Bupati Bagiada. Sebab, ini tidak sesuai dengan komitemen Bagiada saat maju ke Pilkada Buleleng 2007 melalui kendaraan PDIP.

“Itu namanya sing nyalanin (tidak menjalankan) Tri Kaya Parisudha (maksudnya berpikir yang benar, berkata yang benar, dan berbuat yang benar alias sekata seiya). Kita baru tahu persoalan ini, kita akan bicarakan nanti,” tandas Cok Rat yang juga Ketua DPRD Bali.

Cok Rat pun memberi sinyal akan ada sanksi bagi kader partainya yang membelot dalam Pilkada Buleleng 2012 nanti. Namun, sejauh ini, dia belum melihat ada pembelotan oleh kader partainya di Buleleng. “Kalau anak Bupati nyalon lewat partai lain, itu kan sah-sah saja. Soal sanksi bagi kader partai yang tidak mendukung calon PDIP nanti, jelas ada,” sindir Cokk Rat.

Sementara itu, informasi yang dihimpun menyebutkan, keberadaan Sekretariat DPC PDIP Buleleng di Jalan Pantai Penimbangan Singaraja merupakan komitemen Bupati Bagiada saat nyalon melalui kendaraan PDIP di Pilkada 2007 silam. Kala itu, Bagiada berjanji kepada elite PDIP untuk menyediakan lokasi untuk membangun Sekretariat DPC secara permanent. Pasalnya, saat itu DPC PDIP Buleleng masih menyewa gedung sekretariat.

Konon, janji lahan untuk pembangunan Gedung DPC PDIP secara permanen tersebut sebagai bentuk komitmen Bagiada membesarkan partai besutan Megawati. Setelah berhasil duduk di kursi Bupati Buleleng 2007-2012 (periode kedua), Bagiada mulai memenuhi janjinya dengan membeli lahan seluas 10 are di Jalan Pantai Penimbangan Singaraja.

Lahan seluas 10 are itulah yang kemudian dijadikan lokasi membangun Sekretariat DPC PDIP Buleleng. Rumor yang beredar, anggaran untuk mewujudkan Sekretariat DPC PDIP Buleleng tersebut mencapai Rp 1 miliar. Hanya saja, kendati sudah berjalan hampir 5 tahun, Bagiada belum kunjung menyerahkan status lahan sekretariat seluas 10 are tersebut kepada PDIP.

Inilah yang menyulut keraguan dari kalangan elite PDIP atas komitemen Bagiada terhadap partai pengusungnya. “Kita juga ragukan komitmen Bagiada terhadap partai terkait status lahan Sekretariat DPC PDIP Buleleng. Faktanya, sampai sekarang sertifikatnya belum jelas. Kalau memang komit, sertifikat itu kan bisa atas nama PDIP,” ujar seorang elite DPC PDIP Buleleng di Singaraja, Minggu kemarin.

Keraguan pihak PDIP terhadap kompitmen Bagiada semakin bertambah menjelang Pilkada Buleleng, yang diagendakan akan digelar April atau Mei 2012 mendatang. Apalagi, putra sulung Bagiada, Gede Ariadi, gencar diberitakan akan nyalon Bupati Buleleng melalui Golkar untuk Pilkada 2012. Bahkan, Sang Putra Mahkota sudah menjadi kader Golkar dengan diberi jabatan strategis sebagai Ketua Kosgoro Buleleng.

Menurut elite PDIP tadi, Bagiada dipastikan tidak akan tinggal diam untuk mendukung Sang Putra Mahkota yang nyalon ke Pilkada 2012 melalui kendaraan Golkar. “Jadi, kita pertanyakan komitmen Bagiada dalam membesarkan partai,” ujar elite PDIP yang enggan namanya dikorankan ini.

Putra Mahkota sendiri sudah hampir pasti akan nyalon ke Pilkada Buleleng 2012 melalui Golkar. Demi mengusung Putra Mahkota, DPD II Golkar Buleleng bahkan melakukan percepatan survei, dengan biaya ditanggung DPD I Golkar Bali, bukannya DPP Golkar sebagaimana lazimnya. Percepatan survei ini dilakukan, salah satunya, untuk menguji popularisas Putra Mahkota. Tujuannya, agar Golkar bisa segera memperbaiki kelemahan Putra Mahkota.

Hal ini justru ditentang DPP Golkar, sehingga terjadilan perseteruan antara DPD II Gollar Buleleng vs Wasekjen DPP Golkar Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Langkah DPD II Golkar Buleleng, termasuk langsung membuka pendaftaran kandidat Cabup-Cawabup sebelum ada hasil survei, 21-28 Juni 2011 nanti, dianggap melanggar Juklak 02 DPP Golkar.

Muncul informasi, awalnya desakan DPD II Golkar Buleleng mempercepat survei tidak mendapat respons dari DPP Golkar. Masalahnya, elite DPP Golkar kurang sreg dengan Putra Mahkota, karena dinilai belum memiliki pengalaman politik. Namun, di sisi lain, DPD I Golkar Bali justru mendukung langkah DPD II Golkar Buleleng mencalonkan Putra Mahkota.

Sembari melakukan survei Golkar juga akan membuka penaftaran kandidat Cabup-Cawabup di Sekretariat DPD II Golkar Buleleng, Jalan Ngurah Rai Singaraja, 21-28 Juni 2011 nanti. Informasi terkini yang diperoleh, Minggu kemarin, Putra Mahkota akan langsung mendaftar ke Sekretariat DPD II Golkar di hari pertama, Selasa (21/6) besok. Jika tidak, kemungkinan justru akan mendaftar di hari terakhir, Selasa (28/6) depan.

“Saat mendaftar ke Golkar nanti, Gede Ariadi kemungkinan tidak akan melibatkan massa dalam jumlah banyak. Soalnya, Putra Mahkota sendiri merupakan sosok yang tidak ingin berlebihan. Yang jelas, saat mendaftar nanti, dia akan disambut pengurus Golkar,” ujar seorang elite DPD II Golkar Buleleng di Singaraja kemarin. 

sumber : NusaBali
Share this article :

DKS

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen