DENPASAR - Karena gagal bertemu dengan tahanan pria yang diakui suaminya, seorang wanita muda bernama Sukma mengamuk, meludahi dan memukul sipir Lapas Kerobokan, Bali, kemarin.
Lantaran bertindak semakin beringas dan tidak mau diatur, akhirnya petugas bertindak tegas memborgol kedua tangan wanita tersebut dan mengusirnya ke luar penjara. Sekira pukul 10.00 Wita, Lapas terbesar di Bali itu dibuat geger, menyusul aksi nekat wanita yang belakangan diketahui bernama Sukma, asal Desa Gerogak, Kabupaten Tabanan.
Awalnya, Sukma masuk ke pintu penjagaan dan meminta petugas untuk bisa bertemu pria yang dipanggil Michael Tenaya. Setelah petugas memanggil lewat pengeras suara berkali-kali, namun tahanan dimaksud tidak mau keluar menemui wanita bermata sipit itu.
Kesal karena tidak bisa menemui Michael, diapun nekat hendak menerobos masuk ke Lapas, namun upaya tersebut dihadang para sipir. Hal itu membuat wanita berambut sebahu emosi dan terus meronta dan memaksa masuk areal dalam Lapas.
Petugas mencoba menenangkannya namun tidak berhasil, bahkan Sukma terus betindak kasar dengan memukuli, menendang petugas. Akhirnya sejumlah petugas menggelandangnya ke luar lapas. Beberapa kali Sukma melawan sehingga dia pun jatuh tersungkur.
Petugas sempat memborgol kedua tangannya, kemudian dibuka kembali. Meski terus meronta hendak masuk penjara, namun petugas tetap melarangnya, karena khawatir berbuat onar. Insiden itu karuan menjadi tontotan para pengunjung lainnya yang hendak membesuk tahanan. "Saya hanya ingin bertemu suami, kenapa dihalang-halangi, ada apa sebenarnya," katanya ditemui di lokasi.
Sukma menceritakan sejak beberapa pekan lalu tidak bertemu suaminya, karena itu begitu mendengar kabar suaminya di Lapas, diapun hendak menemui. "Saya hanya kangen sama dia," ujarnya sembari berliang air mata.
Menanggapi insiden tersebut Kalapas Kelas IIA Denpasar, Kerobokan, Siswanto mengatakan, pihaknya terpaksa bertindak tegas, karena yang bersangkutan tidak mengindahkan aturan dan berbuat tidak sopan.
"Saat diberikan minum, justru petugas diludahi, dia juga telah memukul petugas jaga," kata Siswanto.
Petugas tidak mengizinkan Sukma masuk lantaran, tahanan tersebut menolak untuk menemuinya. Karena terus berulah di dalam, petugas akhirnya mengusir Sukma ke luar, agar tidak menganggu suasana Lapas.
Lantaran bertindak semakin beringas dan tidak mau diatur, akhirnya petugas bertindak tegas memborgol kedua tangan wanita tersebut dan mengusirnya ke luar penjara. Sekira pukul 10.00 Wita, Lapas terbesar di Bali itu dibuat geger, menyusul aksi nekat wanita yang belakangan diketahui bernama Sukma, asal Desa Gerogak, Kabupaten Tabanan.
Awalnya, Sukma masuk ke pintu penjagaan dan meminta petugas untuk bisa bertemu pria yang dipanggil Michael Tenaya. Setelah petugas memanggil lewat pengeras suara berkali-kali, namun tahanan dimaksud tidak mau keluar menemui wanita bermata sipit itu.
Kesal karena tidak bisa menemui Michael, diapun nekat hendak menerobos masuk ke Lapas, namun upaya tersebut dihadang para sipir. Hal itu membuat wanita berambut sebahu emosi dan terus meronta dan memaksa masuk areal dalam Lapas.
Petugas mencoba menenangkannya namun tidak berhasil, bahkan Sukma terus betindak kasar dengan memukuli, menendang petugas. Akhirnya sejumlah petugas menggelandangnya ke luar lapas. Beberapa kali Sukma melawan sehingga dia pun jatuh tersungkur.
Petugas sempat memborgol kedua tangannya, kemudian dibuka kembali. Meski terus meronta hendak masuk penjara, namun petugas tetap melarangnya, karena khawatir berbuat onar. Insiden itu karuan menjadi tontotan para pengunjung lainnya yang hendak membesuk tahanan. "Saya hanya ingin bertemu suami, kenapa dihalang-halangi, ada apa sebenarnya," katanya ditemui di lokasi.
Sukma menceritakan sejak beberapa pekan lalu tidak bertemu suaminya, karena itu begitu mendengar kabar suaminya di Lapas, diapun hendak menemui. "Saya hanya kangen sama dia," ujarnya sembari berliang air mata.
Menanggapi insiden tersebut Kalapas Kelas IIA Denpasar, Kerobokan, Siswanto mengatakan, pihaknya terpaksa bertindak tegas, karena yang bersangkutan tidak mengindahkan aturan dan berbuat tidak sopan.
"Saat diberikan minum, justru petugas diludahi, dia juga telah memukul petugas jaga," kata Siswanto.
Petugas tidak mengizinkan Sukma masuk lantaran, tahanan tersebut menolak untuk menemuinya. Karena terus berulah di dalam, petugas akhirnya mengusir Sukma ke luar, agar tidak menganggu suasana Lapas.