Pages

Sabtu, 07 Januari 2017

Begini Cara Gajah Mada "Menghabisi" Kebo Iwa Pentolan Militer Kerajaan Bali Aga

Setelah di Jawa, Kebo Iwa sengaja ditipu oleh Gajah Mada untuk membuat sumur dengan usahanya sendiri. Sumur ini nantinya akan dijadikan mas kawin pernikahannya dengan putri dari Majapahit. Kebo Iwa menyanggupi itu dan akhirnya melakukan penggalian meski akhirnya dia dikubur dengan tanah dan batu oleh pasukan Gajah Mada.
Selama ini digambarkan hanya mengenai Gajah Mada lah yang merupakan panglima perang terbaik yang pernah dimiliki kerajaan Nusantara khususnya Majapahit. Namun, selain Gajah Mada yang kondang dengan Sumpah Palapa, masih ada tokoh panglima perang yang sangat hebat hingga seorang Gajah Mada yang konon mampu menyatukan Nusantara bisa ketakutan.

Kebo Iwa adalah salah satu pentolan militer dari Kerajaan Bali Aga. Panglima perang yang sangat dicintai raja dan rakyatnya tidak mau tunduk dengan Majapahit. Bahkan, saat Kerajaan Daha yang menjadi induk Bali Aga kalah, kerajaan di Pulau Bali ini tetap bersikukuh untuk tidak mau tunduk. Berikut kisah tentang Kebo Iwa dan perjuangannya dalam membela kerajaan.

Kerajaan Bali Aga yang Makmur dan Masyhur

Bali Aga adalah sebuah kerajaan kuno di Bali yang pernah berdiri pada abad ke-8 dan berakhir pada abad ke-14 saat diinvasi oleh Majapahit. Saat Kebo Iwa menjabat menjadi panglima perang, kerajaan ini sedang diperintah oleh seorang raja bernama Sri Ratna Bumi Banten yang sangat disukai oleh rakyat. Gaya memerintahnya yang sangat adil serta bijaksana membuat kerajaan ini terus tumbuh dan menjadi kuat.

Kekuatan dari Bali Aga ternyata membuat Majahapit jadi geram. Seperti yang telah dikatakan di atas, kerajaan Daha yang menjadi induk dari Bali Aga sudah tunduk dengan Majapahati. Bagaimana mungkin kerajaan yang kecil ini justru tidak mau tunduk dengan kekuatan Majaphit yang besar. Bahkan Majapahit sedang ada pada masa keemasannya.

Kehebatan Kebo Iwa yang Membuat Majapahit Ciut

Sebenarnya Majapahit bisa langsung menginvasi Kerajaan Bali Aga saat itu juga. Dengan kekuatan yang sangat besar, tidak ada halangan untuk menghabisi Bali Aga. Namun, keinginan itu tidak segera dilakukan oleh Gaja Mada yang sudah diperintah oleh Tribuana Tunggal Dewi. Dia masih berusaha mengatur strategi untuk mengalahkan Bali Aga.

Yang menjadi ganjalan terbesar seorang Gajah Mada adalah adanya Kebo Iwa. Panglima perang miliki Kerajaan Bali Aga itu terkenal susah sekali dikalahkan. Bahkan, dia dianggap sangat sakti sehingga siapa saja yang melawannya akan habis dan tidak bisa berkutik. Gajah Mada mengetahui seperti apa kehebatan dari Kebo Iwa sehingga dia lebih suka mengatur siasat daripada bertarung satu lawan satu.

Taktik Penghabisan Kebo Iwa

Taktik yang akhirnya digunakan oleh seorang Gajah Mada adalah dengan menipu Kebo Iwa agar mau datang ke Jawa. Sebagai bentuk kerja sama dan persahabatan dua kerajaan, Kebo Iwa mau saja diajak ke Jawa dan akan dinikahkan dengan salah satu putri dari Majapahit yang memiliki kecantikan luar bisa.

Setelah di Jawa, Kebo Iwa sengaja ditipu oleh Gajah Mada untuk membuat sumur dengan usahanya sendiri. Sumur ini nantinya akan dijadikan mas kawin pernikahannya dengan putri dari Majapahit. Kebo Iwa menyanggupi itu dan akhirnya melakukan penggalian meski akhirnya dia dikubur dengan tanah dan batu oleh pasukan Gajah Mada.

Perang dan Kutukan Kebo Iwa pada Nusantara

Usaha yang dilakukan oleh seorang Gajah Mada ternyata tidak membuat Kebo Iwa meregang nyawa. Dia justru bisa keluar dan menantang perang dengan Gajah Mada secara jantan. Tantangan itu akhirnya diterima oleh Gajah Mada sehingga keduanya bertarung mati-matian tanpa ada yang kalah saking kekuatan yang dimiliki nyaris sama.

Untuk mengakhiri pertarungan ini Kebo Iwa mengalah karena sudah tahu kalau kematiannya bisa menyatukan Nusantara. Akhirnya Kebo Iwa tewas di tangan Gajah Mada tanpa merasa kecewa atau kala. Bahkan dia sempat mengucapkan sumpah serapah kalau negeri yang dibangun oleh Gajah Mada dan keturunannya akan dijajah bangsa kulit putih sampai kapan pun.

Demikianlah kisah dari seorang Kebo Iwa. Meski dia sangat ditakuti oleh Gajah Mada, nasib tetap membawanya pada sebuah kematian. Kebo Iwa mengembuskan napasnya untuk membuat negeri ini bersatu di zaman Maja Pahit meski akhirnya runtuh dan negeri ini dikuasai Belanda.









Artikel ini diangkat kembali untuk mengenal para tokoh dijaman lampau.
sumber : bombatis, dan sumber lainnya