Tim SAR Lanjutkan Pencarian Wisatawan Jepang
Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Denpasar dibantu aparat gabungan kembali melanjutkan pencarian hari kedua terhadap tujuh wisatawan Jepang dengan menyisir perairan laut Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung dan sekitarnya.
"Tim kami kembali memulai pencarian dengan menyisir perairan Nusa Lembongan dan sekitarnya," kata Kepala Seksi Operasi SAR Denpasar, Wayan Suyatna di Denpasar, Minggu.
Saat ini puluhan petugas pencari dan penyelamat itu bersiaga di pulau yang menjadi salah satu wisata bahari terkenal di kalangan wisatawan mancanegara itu dengan menggunakan dua kapal boat.
Satu unit helikopter jenis BO 105 juga telah dikerahkan untuk memantau tujuh wisatawan yang semuanya berjenis kelamin perempuan itu dari udara.
"Helikopter juga sudah berputar-putar di sekitar Nusa Lembongan melihat dari udara," tambahnya.
Lima Wisatawan Jepang Ditemukan Selamat
Lima wisatawan asal Jepang yang hilang beberapa saat setelah menyelam di perairan laut Nusa Lembongan, Bali, Jumat (14/2), ditemukan dalam keadaan selamat, Senin sore.
Informasi yang dihimpun dari tim SAR menyebutkan bahwa satu dari lima korban yang selamat itu dievakuasi ke Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, sedangkan empat lainnya masih dalam proses evakuasi karena sulitnya medan.
Menurut rencana, para korban selamat itu akan dievakuasi dengan menggunakan helikopter menuju Pangkalan TNI Angkatan Udara Ngurah Rai di kawasan Kuta, Kabupaten Badung.
Kondisi Lima Turis Jepang Sudah Membaik
Kondisi kelima turis Jepang yang terkatung-katung di perairan laut Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali, sejak Jumat (14/2), kini sudah membaik.
"Kondisinya saat ini sudah membaik. Namun mereka hanya mengalami dehidrasi, luka-luka ringan, dan sok berat," kata Kepala Kantor SAR Denpasar Didi Hamzar di Jimbaran, Kabupaten Badung, Senin.
Ia menjelaskan bahwa kelima turis Jepang itu pertama kali ditemukan oleh warga setempat bernama Rini yang mengabarkan kepada SAR Denpasar pada pukul 15.20 Wita.
Setelah menerima informasi tersebut aparat bergerak secara cepat untuk melakukan penyelamatan. Namun karena lokasi yang sangat terjal di bawah tebing, penuh bebatuan, dan ombak yang besar sehingga menyulitkan petugas penyelamatan.
Untuk menyiasati permasalahan itu tim penyelamat menurunkan logistik kepada Furukawa Saori (37) di lokasi penemuan pertama dan empat orang lainnya yang terpisah jarak dan tebing sekitar 800 meter.
Lokasi penemuan turis itu berjarak sekitar 30 kilometer dari perairan Nusa Lembongan atau tempat hilang pertama kalinya.
Namun, sampai saat ini Furukawa Saori yang juga pemandu keenam turis tersebut belum bisa memberikan keterangan yang jelas.
"Ketika kami ajak untuk berkomunikasi, dia hanya menanyakan tamunya," ujarnya.
Keempat orang lainnya yang dirawat di RSUP Sanglah sudah membaik, namun belum bisa diajak berkomunikasi dengan baik.
Sementara itu, dua orang lainnya belum diketahui secara pasti perkembangannya karena diperkirakan terpisah oleh romobongan tersebut.
Dua Turis Jepang Tak Diketahui Nasibnya
Dua turis asal Jepang yang hilang saat menyelam di perairan laut Nusa Lembongan, Bali, Jumat (14/2), tidak diketahui nasibnya hingga Senin malam.
Lima rekan senegaranya yang melakukan aktivitas serupa sudah ditemukan dalam kondisi selamat, Senin sore.
Dari lima korban selamat itu, seorang instruktur selam berpengalaman, Furukawa Saori (37), harus menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Kasih Ibu, Kedonganan, Kuta, Kabupaten Badung.
Dia dievakuasi dengan menggunakan helikopter dari Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, menuju "Base Ops" Pangkalan TNI Angkatan Udara Ngurah Rai di kawasan Kuta.
Sementara empat korban selamat lainnya dievakuasi dengan menggunakan "speed boat" dari Nusa Lembongan untuk menyeberangi Selat Badung.
Mereka tiba di dermaga Semawang, Sanur, sekitar pukul 20.30 Wita. Untuk selanjutnya mereka dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar, yang berjarak sekitar 7,5 kilometer dari Sanur.
Lima korban ditemukan sekitar 30 kilometer dari lokasi penyelaman semula di kawasan hutan bakau Jungut Batu. Lokasi penemuan para korban itu bertebing dan berombak deras sehingga menyulitkan petugas penyelamatan.
Dua korban lain yang sampai saat ini belum ditemukan diperkirakan terpisah dari rombongan saat penyelaman dilakukan pertama kali, Jumat (14/2) lalu.
sumber : antaranews