Berdasarkan hasil quick count yang dilakukan Indonesia Research Center (IRC), Pasti-Kerta (Cagub-Cawagub yang diusung Koalisi Bali Mandara) unggul tipis dengan 50,01 persen suara, sementara PAS (Cagub-Cawagub yang diusung PDIP) kebagian 49,99 persen suara. Sedangkan hasil quick count Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), justru PAS yang unggul 50,31 persen suara, sementara Pasti-Kerta kebagian 49,69 persen suara. Hasil quick count SMRC juga menyatakan PAS unggul di 5 Kabupaten/Kota, sementara Pasti-Kerta menang di 4 Kabupaten. Kemenangan Pasti-Kerta diraih di daerah dengan jumlah pemilih terbanyak yang notabene tempat asal Cagub Pastika, yakni Buleleng dengan 63,82 persen banding 36,18 persen suara.
Kemudian, Pasti-Kerta menang di Karangasem (dengan 59,63 persen banding 40,37 persen suara), di Badung (dengan 54,47 persen banding 45,53 persen suara), dan Klungkung (dengan 65,93 persen banding 34,07 peren suara). Sebaliknya, PAS unggul di Denpasar---tempat asal Cagub Puspayoga---dengan 61,56 persen suara banding 38,44 persen suara, di Tabanan (dengan 64,39 persen banding 35,61 persen suara), di Gianyar (dengan 56,53 persen banding 43,47 persen suara), Jembrana (dengan 56,80 persen banding 43,20 persen suara), dan Bangli (dengan 52,87 persen banding 47,13 persen suara). Khusus di Denpasar, paket PAS (yang diusung PDIP bersama PKS) menguasai komunitas Muslim. Dari 5 TPS di Dusun Wanasari (Kampung Jawa), Kelurahan Dauh Puri Kaja, Denpasar Barat, PAS mendominasi 1.336 suara, sementara Pasti-Kerta hanya kebagian 186 suara. Bahkan, versi Ketua DPW PKS Bali, Mudjiono, dari empat tempat komunitas Muslim di Bali, PAS mendominasi 80 persen suara. Selain Dusun ‘Kampung Jawa’ Denpasar, tiga tempat komunitas Muslim lagi yang dukung PAS masing-masing Kepaon (Denpasar Selatan), Monang Maning (Denpasar Barat), dan Kecicang (Karangasem).
Meski hasil quick count cukup berimbang, namun, kedua kubu kandidat sama-sama klaim sebagai pemenang Pilgub Bali 2013. Kubu PAS klaim menang 50,31 persen suara, sementara Pastika-Kerta klaim unggul dengan 51,6 persen suara. Pantauan di Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Cok Agung Tresna Denpasar, Rabu siang, kader dan petinggi partai pengusung PAS tampak sorak sorai. Ketua DPD PDIP Bali AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat ngumpul di sana bersama sejumlah Bupati dan Wakil Bupati se-Bali dari partainya. Bendahara DPD PDIP Bali Ketut Tama Tenaya menyatakan optimistis PAS menang Pilgub. “Kita sesuai dengan survei LSI (maksudnya SMRC) tadi saja. Kita yakin menang,” ujar Tama Tenaya. “Ya, kalau sudah seperti hitungannya dengan sampel sekian TPS itu kita masih unggul sekitar 442 suara,” sambung Wakil Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra. Sebaliknya, kubu Pasti-Kerta melalui Ketua Tim Pemenangan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, menegaskan keyakinan bahwa jagonya menangkan Pilgub dengan 51,68 persen suara (selisih sekitar 37.000 suara). Hasil tersebut berpedoman dengan laporan para saksi di 6.371 TPS seluruh Bali.
“Saksi Pasti-Kerta yang langsung melaporkan melalui SMS di setiap TPS. Di Buleleng, kita menang telak. Di Klungkung juga menang telak, di Karangasem pun menang telak. Demikian pula kemenangan Pasti-Kerta di Badung,” ujar Demer yang notabene Wakil Sekjen DPP Golkar di Posko Relawan Bali Mandara, Sekretariat Sekar Tunjung Center (STC) Denpasar, Rabu sore. Menurut Demer, lembaga survei memang tidak memberikan kesesimpulan atas hasil quick count yang dilakukannya, karena selisih keunggulan kandidat sangat tipis, jauh di bawah 2 persen, bahkan tak sampai 0,5 persen. “Saya berharap Pilgub Bali ini berjalan damai dan tidak ada persoalan. Kami berharap tidak ada lagi kecurangan-kecurangan lagi seperti tahapan sebelumnya,” tegas Demer. Sedangkan Ketua Tim Kampanye Pasti-Kerta, Made Mudarta, meminta para relawan mengawal ketap semua TPS. “para relawan dan saksi Pasti-Kerta sudah kami instruksikan mengawal ketat TPS, supaya suara tidak dimakan kucing garong,” ujar Mudarta. Mudarta pun yakin Pasti-Kerta bakal menjadi pemenang Pilgub Bali 2013. “Kami optimis menang. Tapi, tim kita, saksi Pasti-Kerta harus waspada sampai penghitungan manual selesai. Karena di sini masih ada kerawanan,” tandas Ketua DPD Demokrat Bali ini. Cagub Mangku Pastika juga meminta pendukungnya untuk tidak lengah, tapi menjaga ketat keberadaan kotak suara. Sebab, hasil hitung cepat belum menunjukkan siapa yang akan unggul.
"Tidak boleh gembira berlebihan, tidak boleh lengah, jaga betul kotak suara, karena tipis begini," ujar Pastika menanggapi hasil hitung cepat kemarin sore. Pastika yang masih menjabat Gubernur Bali merasa bersyukur karena Pilgub sejauh ini berjalan lancar. Hal terpenting adalah suasana kondusif Bali tetap terjaga, meski rakyat mendukung calonnya masing-masing. Pastika sendiri mengaku akan setia menunggu hasil hitung manual KPU Bali, untuk mengetahui siapa pemenang Pilgub 2013 ini. Sebaliknya, Cagub Puspayoga berharap pasca coblosan Pilgub Bali suasana tetap damai. “Yang penting setelah hari ini tidak ada sengketa Pemilu, kemenangan itu bukan alat untuk mendapatkan kekuasaan, tapi tanggung jawab,” ujarnya sebelum hitung cepat. Pasca hitung cepat, Puspayoga mengucapkan terimakasih kepada pendukungnya. Namun, dia masih menunggu putusan resmi dari KPU. “Kalau sementara menang, ya kita syukuri, terimakasih masyarakat. Apa pun itu, masyarakat sudah memberikan yang terbaik,” ujar Puspayoga di Kantor DPD PDIP Bali, kemarin sore.
Sementara itu, peneliti SRMC, Deni Irvani, menegasakan hasil quick count yang dirilisnya kemarin bukan hasil akhir yang bisa disimpulkan bahwa PAS sudah menang. Karena selisih keunggulannya tidak signifikan, jauh di bawah 2 persen suara. ”Jadi, untuk memastikan siapa pemenang Pilgub Bali, tunggu hasil perhitungan manual dari KPU,” ujar Deni Irvani. Anggota KPU Bali Divisi Sosialisasi, Ketut Udi Prayudi, juga meminta masyakat menunggu proses penghitungan manual dari KPU. Proses penghitungan suara akan dilaksanakan di Panitia Pemungutan Suara di tingkat desa pada 16-18 Mei 2013, lanjut penghitungan tingkat PPK (Kecamatan) 19-21 Mei 2013, hingga penghitungan tingkat Kabupaten 22-24 Mei Mei 2013. KPU Bali sendiri baru akan melakukan rekapitulasi suara Pilgub pada 25-27 Mei 2013.
“Yang terpenting, Pilgub berjalan damai dulu. Nanti soal suara, KPU akan melakukan proses rekap dan ada pleno. Tunggu saja pleno tersebut. Kami di KPU Bali tidak melakukan penghimpunan suara sekarang,” ujar Udi Prayudi. Ketika ditanya soal quick count lembaga survei yang hasilnya berbeda-beda, Udi Prayudi mengatakan masyarakat jangan berpedoman dengan hal itu. “Tunggu hitung manual KPU. Di NTT sudah ada contoh, semua lembaga survei mengatakan salah satu kandidat menang, tapi ketika penghitungan manual KPU, malah harus dilakukan tarung putaran kedua,” katanya. KPU juga minta masyarakat ikut kawal proses rekapitulasi perolehan suara Pilgub. “Masyarakat, juga tim pemenangan pasangan calon dan para saksi diharapkan ikut mengawal proses rekapitulasi mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, dan seterusnya untuk menghindari adanya kecurangan,” ujar Ketua KPU Bali, Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa.
sumber : NusaBali