 |
| “Mangku Pastika juga memiliki program yang jelas. Bali perlu pemimpin menasional yang memiliki kemampuan internasional. Sosok calon pemimpin seperti Mangku Pastika dibutuhkan Bali,” ujar mantan Panglima ABRI ini. Wiranto menambahkan, Pilgub Bali 2013 adalah kepentingan Indonesia. Kalau salah memilih pemimpin, kesalahan ini adalah kekalahan Indonesia. “Bali adalah jendelanya Indonesia. Pariwisata Bali adalah wakil Indonesia di dunia internasional,” tegas Wiranto. “Jangan lagi mengarahkan pilihan lain, apalagi dari segi wawasan, jaringan internasional yang belum…. Kalau bagus harus dilanjutkan, yang pasti-pasti saja. Jangan coba-coba,” imbuhnya. |
Selain Wiranto, para petinggi parpol Koalisi Bali Mandara penusung Pasti-Kerta juga hadir dalam kampanye damai di Monumen Perjuangan Rakjay Bali, seperti Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta, Wakil Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Suwandhi, Ketua DPD Gerindra Bali Ida Bagus Putu Sukarta, Ketua DPD Hanura Bali Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles, hingga Ketua PAN Bali Njoman Gede Suweta. Ada 200 pamangku dari berbagai pelosok ikut doa bersama Pasti-Kerta dalam kampanye damai yang dihadiri sekitar 2.000 orang, kemarin sore. Suara bajra (genta) dari para pamangku yang saling bersahutan menambah suasana doa semakin terasa sakral. Ritual doa bersama kemarin dipimpin Ida Pandita Mpu Acharyananda. Sedangkan masyarakat umum yang hadir gabung dalam doa bersama Pasti-Kerta kemarin, berasal dari berbagai kalangan.
Bahkan, sejumlah wisatawan asing ikut merangsek, karena sebagian dari mereka tahu Mangku Pastika adalah Cagub yang dijagokan pemandu pariwisata yang mengantarnya selama liburan di Bali. Sempat foto bersama, para bule ini ikut berdoa untuk kemenangan Pastika dan Bali tetap damai. Cagub Pastika menegaskan, meski perhelatan politik, Pilgub Bali 2013 harus tetap damai dan kondusif. ”Bali harus damai, karena banyak agenda besar bertaraf internasional digelar di sini. Agenda-agenda tingkat dunia ini akan memberikan dampak bagi Bali. Kalau tidak damai, agenda lainnya akan terganggu,” tegas mantan kandidat incumbent yang mantan Kapolda Bali ini.
“Tadi wisatawan (bule) yang datang melihat kampanye, mereka mengatakan menaruh harapan besar agar Bali damai,” tegas Pastika. Sedangkan Wiranto mengajak untuk mendukung Pasti-Kerta di Pilgub Bali, 15 Mei 3013, supaya kelak bisa memimpin Bali. Menurut Wiranto, rakyat Bali harus jeli memilih figur pemimpin. Dia menyebut Pastika memiliki kemampuan yang sudah teruji ketika menjadi Gubernur Bali sejak 2008 lalu.
“Mangku Pastika juga memiliki program yang jelas. Bali perlu pemimpin menasional yang memiliki kemampuan internasional. Sosok calon pemimpin seperti Mangku Pastika dibutuhkan Bali,” ujar mantan Panglima ABRI ini. Wiranto menambahkan, Pilgub Bali 2013 adalah kepentingan Indonesia. Kalau salah memilih pemimpin, kesalahan ini adalah kekalahan Indonesia. “Bali adalah jendelanya Indonesia. Pariwisata Bali adalah wakil Indonesia di dunia internasional,” tegas Wiranto. “Jangan lagi mengarahkan pilihan lain, apalagi dari segi wawasan, jaringan internasional yang belum…. Kalau bagus harus dilanjutkan, yang pasti-pasti saja. Jangan coba-coba,” imbuhnya.
Sementyara, dalam kampanye sejak pagi hingga siang kemarin, Pasti-Kerta juga tidak mengerahkan massa. Pastika dan Sudikerta awali melakukan sembahyang bersama di Pura Jagatnatha Denpasar, di bawah guyuran hujan gerimis. “Hujan bermakna sebagai tirta penglukatan. Sebelum sembahyang, pamangku pasti memercikkan tirta panglukatan yang artinya tirta pembersihan,” ujar Pastika sembari mengingatkan media supaya independen dan adil dalam menyajikan informasi dan berita soal Pilgub. Usai sembahyang, masyarakat Denpasar yang kebetulan melintas di depan Pura Jagatnatha menyalami Pastika dan Sudikerta sembari mengacungkan jari tangan dengan lambang victory angka 2, sesuai nomor urut Pasti-Kerta.
Setelah itu, Pastika melakukan persembahyangan bersama di Pura Desa Denpasar yang letaknya di sebelah barat Pura Jaganatha Denpasar. Kedua paket ini jalan kaki ke Pura Desa. Usai kegiatan sembahyang paket Pasti-Kerta, menyambangi pedagang di Pasar Badung. Sementara itu, istri Cagub Pastika, Nyonya Ayu Pastika, juga ikut blusukan ke Pasar Badung. Kehadiran Ayu Pastika disambut antusias para pedagang pasar terbesar di Kota Denpasar tersebut. Kepada para pedagang, Ayu Pastika mensosialisasikan pasangan Pasti-Kerta. Dengan kerendahan hati, Ayu Pastika juga mohon doa restu agar dipercaya kembali ngayah untuk melanjutkan program pro rakyat yang tertuang dalam Bali Mandara Jilid 2, seperti JKBM, Bedah Rumah, Simantri, Beasiswa Miskin, dan gerbangsadu. Wanita murah senyum ini juga sempat memborong barang dagangan berupa hasil sayur mayur dan ikan yang dijajakan para pedagang Pasar Badung.
Barang-barang tersebut kemudian dibagikan lagi kepada masyarakat yang kebetulan berkunjung di Pasar Badung. Selasa kemarin, Ayu Pastika beserta rombongan juga meluangkan waktu untuk melayat ke rumah duka almarhum I Gusti Ngurah Ketu, politisi-seniman yang meninggal dunia di usia 84 tahun. Rombongan diterima perwakilan keluarga almarhum.
Sumber : NusaBali
