I Wayan Koster |
Informasi yang dihimpun, Minggu (2/12), internal Golkar sangat mewaspadai kemunculan Wayan Koster. Apalagi, Wayan Koster yang anggota Fraksi PDIP DPR dua kali periode disetting berpaket dengan Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub). Paket Koster-Rai Mantra ini dianggap sebagai respresentasi kekuatan Bali Utara-Bali Selatan.
Paket Koster (asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng)-Rai Mantra (asal Denpasar) potensi menjadi ancaman berat bagi Mangku Pastika, Gubernur asal Desa Sangalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng yang rencananya diusung koalisi besar Golkar-Demokrat-Gerindra-Hanura sebagai Cagub di Pilgub Bali 2013.
“Kalau Koster-Rai Mantra maju (sebagai Cagub-Cawagub yang diusung PDIP), berarti Golkar harus mempersiapkan betul siapa tandem Mangku Pastika di posisi Cawagub. Orangnya harus mampu memecah suara di Bali Selatan (Denpasar dan sekitarnya),” ujar salah seorang elite Golkar di Denpasar, Minggu
kemarin.
kemarin.
Sayangnya, sampai sekarang belum jelas siapa kader Golkar yang akan menjadi pendamping Pastika. “Sampai saat ini, Golkar masih bingung mau tandemkan Pastika dengan siapa?” ujar elite Beringin yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan ini. Golkar sebelumnya telah menyiapkan sejumlah kadernya untuk menjadi kandidat Cawagub pendamping Pastika, seperti Wakil Ketua DPRD Bali Ketut Suwandhi (asal Denpasar), Bupati Karangasem Wayan Geredeg (Bali Timur), hingga mantan Ketua DPD I Golkar Bali I Gusti Ngurah Alit Yudha (Puri Carangsari/Badung), dan mantan Ketua DPD I Golkar Bali Cokorda Gede Budi Suryawan alias CBS (Puri Agung Ubud/Gianyar). Namun, hingga sekarang belum ada keputusan siapa yang dipilih.
Sedangkan kubu Demokrat siapkan Made Mudarta (Ketua DPD Demokrat Bali) dan I Gusti Bagus Alit Putra (Ketua Majelis Partai Demokrat yang Wakil Ketua DPRD Bali) sebagai kandidat Cawagub pendamping Pastika. Sebaliknya, Gerindra siapkan nama Ida Bagus Putu Sukarta (Ketua DPD Gerindra Bali yang Wakil Ketua DPRD Bali) sebagai tandem Pastika.
Informasi lain menyebutkan, nama tandem Pastika di posisi Cawagub akan difinalkan Golkar, Senin (3/12) ini. Namun, saat dikonfirmasi, Wakil Ketua DPD I Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya membantahnya. Wijaya mengatakan, bola sekarang ada di tangan DPP Golkar.
“DPD II Golkar se-Bali sudah rapat di Sekretariat DPD I Golkar, Sabtu (1/12) kemarin. Rapat memutuskan untuk menyerahkan sepenuhnya soal rekomendasi Cagub-Cawagub Bali ini ke DPP Golkar. Kami sudah menyerahkannya ke DPP Golkar, kami semuanya menunggu,” ujar Wmantan Ketua DPD II Golkar Tabanan ini, Minggu kemarin.
Ketika ditanya soal kemunculan Wayan Koster sebagai figur Cagub alternatif di PDIP yang potensial menghadang Pastika, Wijaya tidak mau berandai-andai melihat gerakan partai lain. “Kalau sebagai pesaing, kita memang harus waspada. Kalau menilai kuat dan nggak kuat, itu kan nanti. Yang penting, kami prinsipnya konsolidasi memperkuat diri di Pilgub Bali 2013,” tegas Wijaya.
Meski demikian, Wijaya langsung bertanya, siapa kira-kira yang akjan jadi pandamping Koster di posisi Cawagub Bali. “Apakah memang dia (Koster) akan dipakai di PDIP? Siapa kira-kira paketnya?” tanya Wijaya seperti mencari tahu kekuatan Koster. “Tapi, siapa pun orangnya, Golkar siap tarung menghadapi mereka.” Di sisi lain, Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali Nengah Tamba menegaskan, siapa pun Cagub-Cawagub yang bertarung di Pilgub 2013 nanti, Demokrat tetap akan jadi penentu. Menurut Nengah Tamba, Demokrat sudah harga mati akan tampilkan kadernya sebagai figur, entah posisi Cagub maupun Cawagub, karena mereka punya kekuatan untuk itu.
“Entah itu koalisi atau tidak, suara Demokrat sangat signifikan dan akan jadi penentu di Pilgub nanti,” ujar Nengah Tamba secara terpisah, Minggu kemarin. Penentu dalam hal ini, karena Demokrat punya kekuatan 18,18 persen suara parlemen (DPRD Bali) hasil Pileg 2009.
Nengah Tamba menyatakan, koalisi parpol di Pilgub Bali 2013 nanti tidak akan mecaling (bergigi tajam) jika tanpa bergabungnya Demokrat. Sebaliknya, PDIP juga tidak akan menggigit di Pilgub Bali 2013 tanpa merangkul Demokrat. Sudah ada referensi di Gianyar, di mana bersatunya PDIP-Demokrat mampu memenangkan paket AA Gde Agung Bharata-Agus Mahayastra. Apa Demokrat mau mengusung paket calon sendiri tanpa koalisi? “Bisa saja itu terjadi. Jika Demokrat mengusung calon sendiri, peta politik bisa buyar. Tapi, kami nggak muluk-muluklah. Kami hanya akan tampilkan kader Demokrat, itu saja,” cetus Nengah Tamba yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali. Manuver hampir senada juga disampaikan Sekretaris DPD Gerindra Bali, Wayan Wiratmaja. Menurut Wiratmaja, Gerindra telah mensosialisasikan mekanisme dan sistem yang dilakukan struktur partainya dalam proses pencalonan Pilgub Bali 2013.
Intinya, kata Wiratmaja, siapa pun yang akan menggunakan Gerindra di Pilgub Bali 2013, mereka harus mengisi form isian Pilkada yang diterbitkan oleh Badan Seleksi Pilkada DPP Gerindra. “Ketuanya langsung Pak Prabowo Subiyanto (Ketua Dewan Pembina Gerindra). Form tersebut wajib diisi sebagai instruksi Dewan Pembina Gerindra,” ujar Wiratmaja.
Setelah mengisi form tersebut, barulah kandidat berproses melalui DPD Gerindra yang dilakukan dengan uji kelayakan. “Proses ini dilakukan sebelum rekomendasi calon atau paket diterbitkan. Jadi, siapa pun yang menggunakan Gerindra untuk maju ke Pilgub Bali 2013, ya begini prosesnya. Kami nggak jual mahal, Gerindra aturannya top-down,” jelas Wiratmaja.
Sementara itu, kemunculan Wayan Koster sebagai figur Cagub alternatif mendapat sambutan hangat dari kalangan perbekel dan akademisi di Buleleng. Mereka juga mendorong sekaligus mendukung Koster meraih rekomendasi Cagub dari DPP PDIP.
Kepala Desa (Perbekel) Tejakula, Kecamatan Tejakula, I Ketut Suardana, menilai tepat jika Koster maju sebagai Cagub alternatif. Apalagi, jika Koster bertandem dengan Rai Mantra dinilai jadi klop, karena mempresentasikan kombinasi Bali Utara-Bali Selatan. “Kalau saya, pasangan Koster-Rai Mantra sangat serasi,” ujar Ketut Suardana secara terpisah di Singaraja, Minggu kemarin. Paparan senada juga disampaikan Perbekel Banjar, Kecamatan Banjar, Ida Bagus Kosala. Menurut IB Kosala, Koster-Rai Mantra dinyakini mampu membangun Bali yang lebih baik. Koster dinilai sudah membuktikan dirinya di bidang pendidikan, sedangkan Rai Mantra dianggap tepat untuk pembangunan adat dan budaya. “Kalau disuruh harus memilih, ya jelas saya pilih Pak Koster. Dia itu kan asli Buleleng dan sudah berbuat banyak untuk Buleleng,” kata IB Kosala yang juga Ketua Forkom Perbekel Kecamatan Banjar.
Sedangkan Perbekel Pacung, Kecamatan Tejakula, I Made Yasa, menilai Koster figur yang tidak banyak bicara tapi menunjukkan hasil kepada masyarakat. “Nah kalau sekarang ada inisiatif dari elemen masyarakat mendukung dan Pak Wayan Koster juga siap maju, itu yang kita harapakan,” jelas Made Yasa. Sementara, akademisi yang Rektor Undiksha Singaraja, Prof Dr I Nyoman Sudiana MPd, mengaku sudah melihat beberapa spanduk dukungan kepadsa Koster untuk mau sebagai Cagub alternatif ke Pilgub Bali 2013. “Saya lihat kan banyak spanduk dukunganya sekarang. Bagi kami, itu sah-sah saja. Itu menandakatan pilihan masyarakat dalam rangka menentukan pemimpin Bali ke depan,” katanya.
Menurut Sudiana, di kalangan akademisi, Koster dikenal sebagai sosok yang cukup intelek dan memiliki track record baik. Koster juga dianggap tahu persis liku-liku memajukan dunia pendidikan, karena sudah dua kali periode duduk di Komisi X DPR. Sudiana pun yakin, jika Koster mendapat rekomendasi dari PDIP untuk jadi Cagub Bali 2013, akan bisa diterima dan mendapat dukungan dari masyarakat. Sekadar dicatat, ada tiga kandidat Cagub yang disetor Tim Penjarigan Calon DPD PDIP Bali ke DPP PDIP. Mereka masing-masing Mangku Pastika (Gubernur Bali saat ini), AA Ngurah Puspayoga (elite PDIP dari Puri Satria yang kini Wagub Bali), dan Wayan Candra (Bupati Klungkung yang juga Ketua DPC PDIP Klungkung).
Sempat santer isu DPP PDIP sudah 99 persen akan merekomendasi Puspayoga sebagai Cagub Bali. Namun, DPP PDIP kabarnya putuskan melakukan survey kandidat di bulan Desember 2012 ini. Hal itu menandakan keputusan DPP PDIP belum final, sehingga muncul Wayan Koster sebagai figur alternatif. Jika rating Koster lebih tinggi dari Puspayoga di tataran survei, otomatis dia akan dipilih jadi Cagub Bali untuk hadapi Pastika.
Spekulasi yang berkembang, jika Koster direkomendasi sebagai Cagub, ada beberapa kemungkinan siapa tandemnya di posisi Cawagub ke Pilgub 2013. Pertama, bisa IB Rai Mantra. Ketua, bisa Bu[patyi Wayan Candra. Ketika, bisa saja Ketua DPP PDIP Made Urip (kader kawaka nasal Marga, Tabanan yang anggota DPR tiga kali periode). Keempat, bisa Sekretaris DPD PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama (mantan Bupati Tabanan dua kali periode).
Dre@ming Post______
sumber : NusaBali