Sabtu, 25 Agustus 2012, 07:59
DENPASAR - Meski kewenangan sepenuhnya berada di tangan DPP PDIP, namun kalangan kader senior menawarkan berbagai alternatif pasangan Cagub-Cawagub Bali untuk Pilgub 2013. Berhubung retaknya hubungan pasangan incumbent Made Mangku Pastika-AA Ngurah Puspayoga, salah satu alternatif yang ditawarkan adalah usung duet Mangku Pastika-Wayan Candra alias Paket Macan.
Salah satu kader senior PDIP, I Made Sudana, menyatakan paket incumbent Pastika-Puspayoga sebetulnya masih layak diusung. Namun, jika paket incumbent yang belakangan diisukan retak ini tidak dipakai, Sudana memandang pasangan Mangku Pastika-Wayan Candra alias Paket Macan bisa jadi alternatif.
Hanya saja, Sudana pesimistis Paket Macan ini bisa terwujud, kalau kader di Bali masih berpolemik soal Cagub-Cawagub. Sebab, PDIP menganut sistem demokrasi yang unik. “Semuanya tergantung di tangan DPP PDIP. Rekomendasi yang sudah diteken pun bisa berubah dalam sehari. Partai seperti sudah disertifikatkan,” ujar Sudana saat dikonfirmasi per telepon, Kamis (23/8).
Karena itu, Sudana mengingatkan kader maupun DPC PDIP se-Bali sebaikan berhenti ngongkong (berkoar) soal rekomendasi paket Cagub-Cawagub 2013. “Karena semua keputusannya ada di tangan DPP PDIP. Kalau kader-kader di PDIP Bali merasa pintar, datanglah ke DPP PDIP adu kepintaran,” lanjut Ketua Badan
Legislasi (Baleg) DPRD Bali yang juga mantan Ketua DPC PDIP Tabanan ini.
Legislasi (Baleg) DPRD Bali yang juga mantan Ketua DPC PDIP Tabanan ini.
Selain Paket Macan, ada dua pasangan alternatif lagi yang ditawarkan kader senior di Bali untuk diusung sebagai Cagub-Cawagub 2013, jika memang Pastika dan Puspayoga tidak bisa akur. Dua pasangan alternatif itu masing-masing Paket Pastika-Made Urip dan Pastika-Made Arjaya.
“Jadi, ada tiga paket alternatif yang bisa diusung PDIP sebagai Cagub-Cawagub Bali ke Pilgub 2013, yaitu Pastika-Candra, Pastika-Urup, Pastika-Arjaya. Ini ancaman bagi Puspayoga,” ujar sumber di lingkaran PDIP. Dari kandidat-kandidat yang disebut layak diusung PDIP ini, hanya dua orang yang ambil forrmulir dan resmi mendaftar nyalon di partainya untuk maju Pilgub Bali 2013. Mereka adalah Wayan Candra (Bupati Klungkung sekaligus Ketua DPC PDIP Klungkung) yang mendaftar posisi Cagub Bali 2013 dan Made Arjaya (politisi muda PDIP yang kini Ketua Komisi I DPRD Bali) yang resmi mendaftar nyalon posisi Cawagub.
Sedangkan Pastika (Gubernur Bali yang diusung PDIP), Puspayoga (elite PDIP yang kini Wagub Bali), dan Made Urip (Ketua DPP PDIP yang anggota DPR tiga kali periode), tidak mendaftarkan pencalonannya ke Tim Penjaringan Calon DPD PDIP Bali.
Di sisi lain, sesepuh PDIP Ketut Sarwa Kabiana menyarankan tiga kandidat Cagub Bali 2013 namanya disetor ke DPP PDIP: Pastika, Puspayoga, dan Wayan Candra sebaiknya disurvei dulu. Menurut Sarwa Kabiana, survei ini menguji kekuatan kandidat secara objektif. Jangan sampai nantinya malah tidak sesuai dengan kehendak rakyat.
“Karena 3,8 juta penduduk Bali itu benar-benar menginginkan pemimpin yang lahir dari pilihan mereka sendiri. Kandidat pun harus benar-benar punya komitmen kepada rakyat, di samping memang punya kemampuan,” tegas mantan Sekretaris DPD PDIP di era kepemimpinan Ida Bagus Putu Wesnawa ini.
Hasil survei yang objektif itu, kata Sarwa Kabiana, nantinya wajib diumumkan PDIP kepada kader. Dia mengingatkan, ketika Pilgub Bali berjalan dengan pemilihan langsung oleh rakyat, PDIP perlu memikirkan diri sebagai partai modern. Bentuknya, bisa dengan menguji kandidat Cagub dan Cawagub melalui aspirasi rakyat secara langsung. “Karena rakyat yang lebih menentukan. Suara rakyat, suara Tuhan,” ujarnya.
Lantas, siapa yang dianggap paling cocok berpaket dengan siapa? “Keputusan dan kewenangan soal paket Cagub-Cawagub Bali itu ada di tangan DPP PDIP. Kalau sudah lahir paket calon, kita di bawah sebagai kader ya siap mengamankan siapa pun yang direkomendasi,” elak sepeuh PDIP asal Banjar Abasan, Desa Singapadu Tengah, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini.
Sedangkan sesepuh PDIP lainnya yang mantan Ketua DPD PDIP Bali, Ida Bagus Putu Wesnawa, berharap partainya menjalankan mekanisme untuk Pilgub 2013. Dia memprediksi, jika kandidat yang tidak mendaftarkan diri sebagai calon kemudian direkomendasi DPP PDIP, maka kader partai akan ragu-ragu membuat pilihan politik. Dalam kondisi seperti ini, para kader akan loyal kepada partai, namun disertai perasaan politik agak lain.
“Karena itu, untuk Pilgub Bali 2013 nanti, DPP PDIP sebaiknya merekomendasi kader yang mau menuruti mekanisme pencalonan. Para kader juga harus mau memilih calon yang melalui mekanisme itu,” ujar sesepuh PDIP yang akrab dipanggil Pak Wes ini saat ditemui terpisah di kediamannya, Griya Sedawa, Desa Tegaltugu, Kecamatan Gianyar, Kamis siang.
IBP Wesnawa juga menyarankan kepada DPP PDIP untuk tidak menurunkan rekomendasi paket calon hanya sebatas mendengat laporan dari sekelompok kader. “Sebab, saat sebuah kelompok kader menginginkan rekomendasi, maka kelompok tersebut akan berlomba-lomba mecik manggis (mengaitkan dua tangan di dada pertanda hormat kepada pihak lain, Red) di hadapan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri,” tegas tokoh gaek berusia 73 tahun ini.
Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan Calon DPD PDIP Bali, Wayan Sutena, mengatakan survei kandidat Cagub dan Cawagub segera akan dimulai pasca Lebaran. Tim survei dari DPP PDIP pun akan memulai kerjanya untuk mengukur elektabilitas para kandidat.
"Surveinya dilakukan diam-diam, bukan terbuka. DPP PDIP yang langsung melakukan survei terebut. Soal hasil, kan kewenangan DPP PDIP untuk mengumumkan dan menentukan rekomendasi kepada siapa," ujar Sutena saat dikonfirmasi per telepon, Jumat (24/8). “Yang jelas, rekomendasi Cagub-Cawagub hampir pasti akan diturunkan DPP PDIP, Oktober 2012 nanti,” lanjut mantan Ketua DPC PDIP Klungkung ini.
Dre@ming Post______
sumber : NusaBali