Selasa, 17 April 2012,02:59
| Agung Bharata |
Penugasan Agung Bharata (pewaris tahta Puri Agung Gianyar yang notabene mantan Ketua DPC PDIP Gianyar) maju lagi sebagai Cabup Gianyar ke Pilkada 2012 ini dituangkan melalui surat DPD PDIP Bali Nomor 698/IN/DPD-02/IV/ 2012-04-16 tertanggal 9 April 2012. Surat penugasan tersebut ditandatangani langsung Ketua DPD PDIP Bali AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat dan Sekretaris DPD PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama.
Penugasan dari DPD PDIP Bali ini khusus hanya kepada Agung Bharata, tidak tercantum penugasan kepada tiga kader PDIP lain yang selama ini diwacanakan maju ke Pilkada 2012: Made Agus Mahayastra (Ketua DPC PDIP Gianyar), Nyoman Parta (Ketua Komisi IV DPRD Bali dari Fraksi PDIP), dan Made Budiasa (kader PDIP asal Ubud).
Surat penugasan untuk Agung Bharata dibacakan Ketua DPC PDIP Gianyar Made Agus Mahayastra, dalam rapat pengurus di Sekretariat DPC PDIP Gianyar di Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Senin (16/4) sore. Rapat tersebut dihadiri pengurus DPC PDIP dan semua PAC PDIP se-Gianyar. Agung Bharata juga
dihadirkan dalam rapat tersebut.
dihadirkan dalam rapat tersebut.
Disebutkan, surat instruksi penugasan Agung Bharata ini mengacu hasil penjaringan dan penyaringan Pilkada Gianyar Periode 2012-2017 oleh DPC PDIP Gianyar, sesuai mekanisme SK DPP PDIP Nomor 031-A/TAP/DPP/V/ 2011. Dengan itu, DPD PDIP Bali menginstruksikan Agung Bharata yang memperoleh dukungan mayoritas dari PAC PDIP se-Gianyar untuk segera menyosialisasikan diri kepada jajaran struktur partai maupun masyarakat Gianyar.
Selain itu, Agung Bharata juga diinstruksikan melakukan konsolidasi secara terus menerus kepada segenap jajaran struktur partai sampai ke tingkat Anak Ranting PDIP (tingkat Banjar) se-Gianyar, serta melakukan pendekatan-pendekatan kepada partai-partai politik dan organisasi-organisasi lainnya untuk mendapatkan dukungan dalam bentuk koalisi maupun bentuk lainnya.
Agung Bharata juga diinstruksikan agar tetap melakukan koordinasi dengan DPC PDIP Gianyar, DPD PDIP Bali, maupun DPP PDIP terkait perkembangan situasi dan kondisi yang ada di Gumi Seni berkenan dengan tahapan-tahapan Pilkada 2012. “Dengan instruksi ini, kedaulatan demokrasi Pak Agung Bharata ada di tangan PDIP. Ini wajib ditaati,” tegas Agus Mahayastra yang juga Ketua DPRD Gianyar di hadapan segenap pengurus DPC PDIP dan PAC PDIP se-Gianyar.
Dalam kesempatan itu, Mahayastra juga meluruskan pandangan miring yang menilai Agung Bharata berambisi kekuasaan, sehingga ingin maju lagi sebagai Cabup Gianyar ke Pilkada, 4 November 2012. “Itu persepsi keliru. Pak Agung Bharata tidak punya ambisi, hanya PDIP yang menugaskan Pak Agung Bharata untuk maju lagi,” tandas Mahayastra.
“Tidak ada ambisi pribadi Agung Bharata. Tidak ada pula lobi dari Agung Bharata kepada kader partai, melainkan karena keinginan kader untuk mengusungnya dengan menimbang aspirasi masyarakat Gianyar,” lanjut politisi PDIP asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.
Ditanya soal siapa paket pendamping Agung Bharata di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Gianyar, menurut Mahayastra, sejauh ini belum diputuskan. Hal itu nantinya menjadi keputusan DPP PDIP. Jadi, belum tentu juga nanti terwujud Paket Agung Bharata-Agus Mahayastra alias Paket Brahma, sebagaimana diwacanakan selama ini.
Demikian pula soal kemungkinan justru Nyoman Parta atau Made Budiasa yang ditunjuk induk partai mendampingi Agung Bharata di posisi Cawabup, kata Mahayastra, belum tentu. “Kalau Agung Bharata, saya yakin beliau akan direkomendasi DPP PDIP sebagai Cabup Gianyar. Tapi, siapa pendampingnya di posisi Cawabup Gianyar, belum ada. Terserah nanti DPP PDIP yang memutuskan,” tegas Mahayastra, yang sejak awal dijagokan mendampingi Agung Bharata dalam Paket Brahma.
Sementara itu, Agung Bharata mengaku dirinya sempat merencanakan akan melakukan wanaparasta (lepas dari ranah politik atau tidak mencalonkan diri lagi ke Pilkada). Namun, dia harus mengubah sikapnya itu, karena masyarakat Gianyar yang direpresentasikan melalui PDIP menginginkan dirinya kembali memimpin Gianyar 5 tahun ke depan.
“Saya tidak pernah bersumpah kepada siapa pun atau kepada apa pun untuk tidak mencalonkan diri lagi. Tapi, sebagai ksatria, saya harus punya sikap untuk berpihak kepada masyarakat, bukan ambisi pribadi untuk merebut kekuasaan. Ksatria itu dudu (palsu) jika tidak mau membela kepentingan rakyat,” tegas Agung Bharata dalam rapat DPC PDIP Gianyar kemarin.
Agung Bharata pun mengakui, dirinya sudah beberapa kali dipanggil Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pemberian tugas agar maju lagi ke Pilkada Gianyar 2012. Karena ini penugasan partai, menurut Agung Bharata, dirinya tidak bisa mengelak.
“Tapi, saya katakan kepada Ibu Mega bahwa untuk beli bensin pada proses Pilkada nanti, saya masih bisa. Tapi untuk beli ban, saya tidak bisa,” ungkap politisi senior PDIP yang dalam Pilkada Gianyar 2008 lalu diungguli Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace (Cabup Gianyar yang diusung Golkar bersama koalisinya) ini.
Agung Bharatha yang terus menerima aplaus jajaran pengurus PDIP dalam rapat kemarin, mengakui zaman sekarang tidak ada kekuasaan yang didapat secara gratis. “Tapi, kita jangan lengah, mari belajar dari kesalahan masa lalu (kekalahan di Pilkada Gianyar 2008). Mari jaga kekompakan,” pintanya.
Sementara, sejumlah elite PDIP di Gianyar sempat menanyakan bagaimana sikap Agung Bharata tentang adik kandungnya, AA Ngurah Agung, yang juga telah mendeklarasikan maju ke Pilkada 2012 sebagai Cawabup pendamping Tjokorda Gede Putra Nindia alias Cok Nindia (tokoh Puri Agung Peliatan). Pertanyaan itu, antara lain, disampaikan Made Suraastra dan Wayan Jana langsung kepada Agung Bharata.
Diberondong seperti itu, Agung Bharata menyatakan persoalan majunya Ngurah Agung akan diselesaikan di keluarga. “Itu urusan internal kami di rumah (Puri Agung Gianyar). Saya ingin punya keluarga yang normal-normal saja. Sebaiknya, dari kami memang harus satu calon. Tapi, saya juga kan belum ada kepastian jadi Cabup Gianyar, karena rekomendasi DPP PDIP belum ada,” tangkis Agung Bharata.
Ngurah Agung sendiri, sebagaimana diberitakan, sudah mendeklarasikan maju ke Pilkada Gianyar 2012 dengan posisi Cawabup. Ngurah Agung maju sebagai pendamping bagi Cok Nindia. Paket Cok Nindia-Ngurah Agung ini dikemas dalam tajuk Paket Ning. Hanya saja, belum jelas partai mana yang akan ditunggangi Paket Ning sebagai kendaraan politik menuju Pilkada Gianyar 2012.
Yang pasti, baliho Paket Ning sudah terpasang di beberapa tempat strategis di Gianyar. Demikian pula baliho Paket Brahma (Agung Bharata-Mahayastra), yang terpasang di beberapa titik, termasuk di sisi selatan pusat kota Kecamatan Payangan. Di sisi lain, Mahayastra menegaskan kader PDIP siap urunan dana demi kemenangan Agung Bharata bersama paketnya dalam Pilkada Gianyar 212. Penegasan Mahayastra ini disampaikan, menyusul isyarat Agung Bharata soal ‘mampu beli bensin, tapi tidak bisa beli ban’. Mahayastra pun mengimbau segenap kader PDIP untuk bekerja keras, mengabdi, dan tidak sampai memandang Pilkada Gianyar 2012 sebagai proyek.
Mahayastra juga mengakui, suhu politik di Gianyar menjelang Pilkada 2012 semakin panas saja, ditandai pemasangan baliho di titik-titik strategis. “Untuk itu, target kami, mudah-mudahan awal Mei 2012 nanti, rekomendasi DPP PDIP (soal Paket Cabup-Cawabup Gianyar) sudah bisa turun,” tandas Mahayastra.
sumber : NusaBali
