Jumat, 16 Desember 2011, 08:59
ilustrasi kerusuhan, grafis oleh yan andie |
Sekretaris Komisi I DPRD Bali Dewa Nyoman Rai Adi di Gedung DPRD Bali, Kamis (15/12) mengatakan, polisi harus berani menerapkan shock therapy bagi pelaku kejahatan terutana Jatanras (kejahatan dengan kekerasan).
Kata politisi PDIP asal Buleleng ini, Jantanras sudah sangat meresahkan. Keprok kaca, jambret, pemerkosaan warga asing dengan ujung-ujungnya mendapatkan duit sudah begitu merusak tata kehidupan masyarakat. “Masyarakat tidak nyaman lagi. Polisi sebaiknya tembak di tempat saja itu. Penjahat-penjahat kambuhan yang sangat meresahkan warga kita,” ujar Dewa Rai Adi.
Menurut Ketua Bappilu DPC PDIP Buleleng yang juga pelaku pariwisata ini, pada tahun-tahun sebelumnya di Bali terutama di Denpasar sebagai kota besar, tindakan tegas tembak mati pelaku perampokan sering terdengar di Bali. “Saat itu zamannya Kapoltabes Denpasar, Dewa Made Suharya. Sekarang kita berharap
pimpinan dan jajaran kepolisian di Bali bertindak tegas memberikan shock therapy kayak itu,” papar Dewa Rai Adi. Sementara Ketua Komisi I Made Arjaya, persoalan ancaman keamanan dengan kejahatan yang terus meningkat di Bali diserahkan kepada petugas kepolisian. Komisi yang membidangi politik hukum dan keamanan ini meminta masyarakat juga turut serta mengambil peran. “Karena ini sudah sangat meresahkan kondisi sekarang ini. Kasus- kasus kejahatan bahkan dengan kekerasan sudah tak terbendung. Kita serahkan kepada polisi, namun masyarakat juga harus berperan aktif,” ujar Arjaya.
pimpinan dan jajaran kepolisian di Bali bertindak tegas memberikan shock therapy kayak itu,” papar Dewa Rai Adi. Sementara Ketua Komisi I Made Arjaya, persoalan ancaman keamanan dengan kejahatan yang terus meningkat di Bali diserahkan kepada petugas kepolisian. Komisi yang membidangi politik hukum dan keamanan ini meminta masyarakat juga turut serta mengambil peran. “Karena ini sudah sangat meresahkan kondisi sekarang ini. Kasus- kasus kejahatan bahkan dengan kekerasan sudah tak terbendung. Kita serahkan kepada polisi, namun masyarakat juga harus berperan aktif,” ujar Arjaya.
Politisi asal Sanur ini menyebutkan, kalau kondisi keamanan tidak terjamin, Bali bisa ditinggalkan wisatawan. Bali sebagai daerah pariwisata sangat tergantung dengan masalah keamanan. “Kalau keamanan sudah terus terganggu maka Bali bisa rusak citranya di mata dunia internasional,” tegas Arjaya. Dalam waktu dekat ini, Komisi I DPRD Bali bakal menggelar hearing dengan Polda Bali menyangkut kondisi Bali dalam hal keamanan. “Kita akan undang Polda Bali nanti untuk koordinasi masalah ini,” kata Arjaya.
sumber : NusaBali